Strange Noise 03

4.1K 589 307
                                    

Walau mereka hanya berdiam diri saja, aku bisa merasakan aura gelap dan dingin jadi jangan jahil.

👻 Strange Noise 03 👻 Dia 👻

Keikutsertaan Vio pada kegiatan yang banyak ia kira dapat membuatnya merasa bisa mengabaikan mereka. Tapi ternyata Vio tetap tidak akan bisa mengabaikan mereka.

Jadi ketika Vio berada pada tempat berbeda-beda dalam beberapa jam. Sekolah, ekskul, kelas intensif dan kursus. Tapi pulang pada larut malam, dengan kondisi kelelahan yang kurang menguntungkan untuknya.

Vio akan benar-benar mencoba waspada, karena malam baginya terkadang sungguh sulit menahan rasa penasarannya terhadap sosok mereka.

👻 Di kantin. 10:00

"Bakso, Mie ayam, cimol dan es teh. Wow banyak juga pesananmu Cin?" ledek Illy.

"Berhenti memanggilku Cin, atau sebentar lagi kau akan terjatuh?" jawab Vio sambil memakan makanannya santai.

"Wah, Lihatlah apa dia sedang mencoba mengancamku? Sasya kau yakin sangat mengenalnya?" tanyanya dengan nada mengejek.

Bukannya menjawab Sasya malah lebih fokus pada makanannya dan sesekali mengirim pesan chat dengan ponselnya. Tak selang berapa lama Illy jatuh terduduk karena tanpa sengaja terdorong Bagas yang akan mengantarkan makan siang milik Alieffian.

"Ternyata lebih cepat dari yang kuduga," ucap Sasya sambil menunjukkan timer di ponselnya kepada Vio.

"Luar biasa, aku takjub. Padahal aku cuman berbohong tadi... Sepertinya kau butuh ke kamar mandi sekarang Illy," saran Vio sambil mengedipkan mata.

Illy menatap Vio dengan kesal, "Berisik... jangan terlalu senang!" Menggebrak meja kantin sekali dan berlalu.

Alieffian menatap adegan itu dengan bingung, kemudian ia menulis sesuatu pada block notes kecil miliknya entah apa itu. Dari seminggu yang lalu ia terus mengikuti ke mana pun Vio pergi, dan menurutnya Vio punya cukup rahasia yang membuatnya semakin penasaran.

👻 Di Lab Fisika 11:00

Tiba-tiba Sasya mengangkat tangan, "Miss Renata, boleh saya dan rekan saya ijin bertukar nomor undian agar bisa pindah ke meja yang berada pada barisan paling depan? Mata saya minus jika berada di belakang, Maaf ini salah saya yang lupa tidak memakai softlens. Saya hanya takut ini mengakibatkan kerjasama kami tidak maksimal." ujarnya.

"Silahkan, kamu dan pasangan lab kamu pindah ke depan. Tukar tempat sama Sesil dan Hamdan," jawabnya. Kemudian beliau mulai kembali menjelaskan, "gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik-menarik yang besarnya berbanding lurus dengan massa tiap-tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda. Arah gaya gravitasi selalu sejajar dengan garis hubung kedua benda dan membentuk pasangan gaya aksi-reaksi. Sekarang coba praktekan dengan alat-alat yang tersedia seperti Statif, Stopwatch, Mistar 100 cm, Tali benang 200 cm dan Anak timbangan 100 gram, 200 gram, 500 gram. Sekarang Buka buku lab kalian halaman 20."

Sasya tiba-tiba berbisik, "tadi di belakang ada apa? Kamu membuatku panik!"

"Jangan bahas di sini Sya, serem tau di belakang makhluknya sama kok sama yang di kantin. Mangkanya aku dari dulu, selalu nggak suka berada di barisan belakang," jawab Vio dengan pelan tetapi kedua tangannya tetap bergerak menyusun seperti yang ada di buku.

Strange NoiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang