Strange Noise 12

2.5K 537 109
                                    

Bola yang menggelinding diperebutkan para cowok gans di lapangan itu pasti terlihat keren. Tapi kalau yang menggelinding dan boing-boing itu kepala yang sukanya menggigit, something nggak sih?

👻 Strange Noise 12 👻 boing ... boing ... 👻

Sore hari di halaman sekolah SMA Pelita Mahardika."Vio ..., kamu harus belajar ngerjain PR itu sebelum bel masuk!" Tegur Sasya kesal karena harus dihukum pasalnya lupa membawa buku tugasnya juga lupa tidak mengirim email tadi pagi karena harus terburu-buru berangkat ke sekolah.

"Lah kenapa?" Bukan salah Vio jika hukuman yang Sasya akan dapatkan diberikan seusai ekskul pilihan.

"Biar kamu bisa ngerasain deg-degan kayak aku," ujar Sasya sebal. Tiap kali ada PR atau Tugas yang menumpuk Vio pasti sudah selesai sebelum hari dikumpulinnya, ngeselinnya dia nggak pernah kena hukum kayak Sasya yang harus menyiram tanaman di halaman sekolah seperti sore hari ini.

Tertawa puas, "Jangan nunggu besok buat ngerjain tugas, soalnya kalau nunggu bakalan lupa cara ngerjainnya." Tegur Vio sambil membantu Sasya merapikan taman.

Melirik sebal, kenapa nasib sial selalu mengenainya tetapi nasib baik selalu berpihak pada Vio. Terkadang ia merasa heran tiap Vio melakukan kesalahan selalu saja Vio dapat bebas dengan mudah. Sudahlah abaikan saja masih ada tiga taman lagi yang harus ia siram dan rapikan.

"Jangan cemberut aja Sya! Mending kamu nikmati tontonan gratis dari cowok-cowok gans." ujar Vio sambil menunjuk ke arah lapangan.

"Aduh ... Kalau mereka sih perfect banget, kecuali Alieffian sih." Komentar Sasya tanpa mengalihkan pandangan dari kerumunan anak-anak ekskul basket.

Menggeleng tak percaya. "Alief keren kok, cakep mah dia kalau pas main. Kenapa memangnya, kok dia bisa nggak masuk hitungan?" Sahut Vio.

"Bisalah ... Dia nggak mungkin masuk hitungan cowok gans, sebab Alieffian itu cocoknya dikriteria gemesin. Dia tuh, tipe cowok humoris yang ceriwis nggak jelas. Jadi nggak cocok masuk ke tipe cowok-cowok badboy super cool seperti yang ada di novel-novel online."

Vio menunduk memotong beberapa tangkai bunga mawar yang sudah layu agar pohon mawarnya tidak membusuk. "Duh ... Kenapa sih harus ikutin kriteria cowok di novel? Bukankah harusnya, dia juga termasuk kriteria cowok gans?" Sanggahnya tidak setuju.

Melangkahkan kakinya pindah ke taman kedua."Bela aja terus pakilnya, orang penilaiannya dari poling seluruh ciwi Splitda dan hasil poling sudah disetujui sama anak ravers penggemarnya Kak Ketos Putra yang perfect badboy nya terakui."

"Dih mata dijaga emang kamu udah di notice sama Kak Putra. Karena nggak mungkin ada cowok yang perfect banget, cari aja cowok yang near perfect pasti lebih tenang hatimu ...." Nasehat Vio sambil memainkan daun-daun kering.

"Jadi Vio nggak suka cowok seperfect kakak," sahut seseorang di belakang mereka.

Dengan gugup Vio dan Sasya berpaling ke belakang. Dihadapannya terlihat Kak Putra tengah memandangnya dan Alieffian tengah memungut bola yang tak jauh dari kaki Sasya.

 Dihadapannya terlihat Kak Putra tengah memandangnya dan Alieffian tengah memungut bola yang tak jauh dari kaki Sasya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Strange NoiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang