Strange Noise 09

3.1K 579 219
                                    

👻Strange Noise👻 kejelasan 👻

Rumah toko, 20:45

"Illy, Vio mana kok nggak ada?" tanya Sasya saat tidak melihat Vio di tempat persembunyian.

Dengan bingung Illy menyahut. "Bukannya tadi dia ada di sana?" tunjuk Illy pada tempat persembunyian mereka tadi.

Mereka berdua berpandangan, "Jangan bilang, kalau—" ucap mereka bersamaan segera melangkahkan kaki mendekat tempat persembunyian.

👻Strange Noise👻 kejelasan 👻

Terlihat Sabrina sudah selesai memutuskan. "Maaf tapi aku—"

"Tapi, kamu kenapa?" sela Vio cepat karena ia tidak begitu sabar untuk menunggu.

Sabrina menjawab dengan nada datarnya menolak ajakan Vio, "maaf tapi hari ini aku punya janji dengan pemilik rumah toko di depan."

Jawaban Sabrina sungguh berada di luar dugaan Vio, "Ayo ke sana cepat! Jika—kita tidak cepat maka kita akan kehabisan, serius kamu menolak?" tanya Vio kehabisan ide membujuk Sabrina.

"Iya, aku menolak." Dengan segera Sabrina mendorong tubuh Vio hingga membuatnya terjatuh, lalu meninggalkan Vio begitu saja.

Tapi, baru melangkahkan kakinya tidak jauh dari tempat Vio terjatuh, seseorang memukul tengkuk Sabrina hingga membuatnya pingsan.

Vio yang sedang menahan rasa sakit dibuat terperangah saat melihat hal itu, dengan segera ia berusaha berdiri, meraih botol air minum yang tak sengaja ia jatuhkan dan mengejar tubuh Sabrina yang di bawa oleh orang itu. Saat sudah dekat dengan pintu mobil orang itu, tiba-tiba tangan Vio ditarik olehnya membuatnya jatuh terjerembab ke dalam mobil.

👻Strange Noise👻 kejelasan 👻

"Puss ... Puss ... Vio yang sukanya bikin orang pusing, kamu di where?" seru Illy lantang.

Dengan marah Sasya memukul pundak Illy, "Yang dicari itu Vio, bukan puss ... pusing. Jangan mulai ngeselin lagi deh! Bikin pusing kepalaku saja," tegurnya pada Illy.

Cemberut, "habisnya Vio menghilangnya nggak pakai ijin dulu, kan jadi bingung mencarinya!" ujar Illy masih sambil memandangi sekeliling.

Menghela napas sabar Sya, sabar... orang sabar kecantikannya menyebar seperti parfum, "kalau laporan, bukan hilang namanya Illy yang cantik." jawabnya menahan rasa kesal yang memuncak.

Tiba-tiba Illy dan Sasya merasakan ponsel mereka bergetar bersamaan, dengan segera membaca pesan yang tertera pada layar ponsel pintar milik mereka dan mata mereka membulat sempurna. Dengan segera mereka segera mengetik balasan, dan berlari menuju mobil Illy.

"Pak Amin... !!! Ke alamat ini cepat-cepat," seru Illy yang sudah duduk di dalam mobil sambil menunjukkan alamat yang tertera pada pesan singkat di ponselnya. Sedangkan Sasya yang duduk di sampingnya sedang mengetik pesan kepada seseorang.

👻Strange Noise👻 kejelasan 👻

21:30

Vio meringis memegangi siku tangannya yang terluka, tapi ia berhasil mendapatkan pasangan anting yang digunakan Sabrina tadi. Dengan segera ia memasukkan anting itu ke dalam botol air yang ia bawa sedari tadi, kemudian menyembunyikannya sambil menunggu pemilik rumah kembali menemuinya.

Rumah ini auranya sungguh positif sangat nyaman untuk ditinggali, benar-benar berbeda dengan rumah toko tadi. Memandangi sekeliling berharap ia medapatkan petunjuk tentang orang yang membawanya kemari dengan Sabrina.

Strange NoiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang