song

1.4K 175 11
                                    

"Detak Ini"
Ori. By Leungfa
{Godt Bass}

{Kenangan ini}
_______________________________

   Cerita ini hanya fiksi belakang, kalau ada kesamaan tempat/ lokasi, nama, atau alur, kemungkinan itu hanya unsur ketidak samaan.

                         Perhatian
      Cerita ini mengandung muatan dewasa seperti kata kata kasar, kata kata jorok, asumsi dewasa dll. Bagi pembaca yg belum cukup umur atau tidak nyaman dgn konten tsb. Dianjurkan tidak membacanya.

*****************
Happy reading


seperti sebuah pulau indah nan subur tiba tiba dilanda stunami dasyat hnya meninggalkan penderitaan. Aku benar benar membencinnya.

Karna terlalu larut dlam lamunan, aku tak menyadari sudah sampai dirumah. Grandma menepuk punggungku untuk meminta ku untuk keluar dr mobil dan masuk kedalam rumah. Saat aku masuk kedalam rumah, mata ku sudah disajikan meja makan penuh dgn makan. Mengingat masa masa sulit ku, membuatku tidak nafsu makan. Aku hanya berlalu menuju kamar di lantai 2 pengabaikan para pelayan yg memanggilku. Untuk makan malam, aku hanya berpaling sebentar lalu kembali menaiki tangga, aku sempat melihat grandma dgn tatapan tak bisa diartikan.

Normal pov

" biarkan dia" itu suara grandma

"Baik nyonya besar" sahut salah satu maid.

#Dilain tempat

Gelap! Itu gambaran ruangan ini tk ada satu pun lampu yg dihidupkan, hanya ada bias cahaya dr jendela kaca besar disisi ruangan itu. Menampakan suasana riuh piuh jalanan kota Bangkok yg masih sibuk. Ada seorang pria tinggi duduk dipinggir ranjang dimana wajah tampannya terkena bias cahaya itu. Dgn pandangan kosong memperhatikan benda yg tergantung ditengah jendela itu.

"Apa ini ? Ada apa dgn ku? Dia laki laki? Detak ini datang lagi? Bagaimana bisa?" gumamnya sambil meremas dada kirinya.
Sampai ada suara yg menyadarkannya.

Line ~~
Phana, sayang!
Besok datanglah.

Kenapa mae?

Aw kau lupa sayang?
Besok hari peringatan
Olive! Jadi
pulanglah. Mae
meunggumu.

Maaf mae, Phana tak bisa!
Ada jadwal oprasi esok.

Jangan mengghindar
Phana.

Phana tak lagi membalas chat dr ibunya, karna ia mulai terisak. Ia tak kan lupa dimana hari esok 4 thun lalu yg seharusnya hari paling menggembiran mjd hari penuh duka untukku dan kluarga.

Flash back on

"

Mae!!!" teriak Phana remaja

"Knp sayang ~" sahut mae dr luar

Detak Ini -complateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang