Life is full of tragedies
You can't run away from them.
You just have survive them and move on.
Understand?
Rintik hujan berhambur tidak terlalu deras. Menghasilkan bunyi-bunyi kecil mengenai payung pink tampa motif tersebut. Sosok yang berteduh didalam payung sedang mencoret-coret buku sketsanya disalah satu bangku taman kampus. Sendirian karena taman ini cukup terpencil dan ini jam masuk kelas.
Namun seakan berada didunia sendiri, Luhan sibuk menggambar sosok pria sedang berpayung dibawah hujan. Imajinernya sedang mengalir dan ia tidak akan bisa menahan tanganya untuk tidak menggores. Walaupun satu lengan tangannya sedang memeluk gagang payung agar tidak terjatuh. Kakinya bertelanjang tak memakai flatshoes yang ia simpan didalam tas punggungnya. Ia selalu senang merasakan gelitik air hujan membasahi kakinya.
Jongin dan Park Chanyeol selalu mengejek Luhan wanita alien karena pola tingkahnya kadang berbeda dengan mereka namun itu karena Luhan punya dunia sendiri. Seperti sekarang.
"Ini hujan Luhan " Teguran dari suara berat menyentakkan Luhan untuk mendongak hingga mata rusanya bertatapan dengan onxy kesukaanya. Sehun sedang berdiri menjulang dengan payung hitam. Ia menelan ludah. Kegugupan mulai merayap setiap atensi onxy tersebut menatapnya.
"Menggambarlah ditempat yang kering " Tegur Sehun masih memperhatikan gadis berdress pink tersebut yang masih terpaku menatapnya lalu tiba-tiba tersadar.
Luhan tersenyum kecil, kembali menggores pensil seakan mendapat inspirasi. Mengindahkan teguran sang pujaan " Aku akan menyelesaikanya sedikit lagi " Ucapnya terlihat fokus.
Sehun menghela napas. Teman satu angkatannya akan keras kepala hanya karena imajinasinya sedang muncul. Ia akan terus berada didunianya sendiri sampai ia selesai barula keluar.
Sih pucat lebih memilih mengambil duduk disamping gadis pemalu, mengabaikan kursi taman yang basah. Kakinya tersilang kaku, mulai membaca buku manajemen yang selalu Sehun bawa kemana-mana. Ia tidak berbicara sedikitpun mulai jatuh dalam dunianya sendiri.Hingga sih gadis pemalu melirik malu-malu dari balik payung pinknya. Ia terpesona, lagi. Bagaimana siluet tajam rahang Sehun sangatlah tampan. Redup matanya yang tertunduk membaca buku adalah hal yang Luhan suka. Sehun yang fokus, Sehun yang diam. Seakan mempunyai dunia sendiri.
"Kau tidak ada kelas ? " Cicit Luhan mencoba bertanya, tanganya ia ketuk dikertas sketsanya hanya untuk mengubur kegugupan duduk berdua dengan Sehun.
"Tidak ada. Aku menunggui Chanyeol Hyung untuk ke klub b.inggris" Sahut Sehun membalik buku kecilnya. Ia memang acuh seakan tidak peduli namun itula yang menjadi daya tarik bagi Luhan.
"Ahh... " Ada perasaan kecut karena itu alasan pria ini duduk disini. Dibawah hujan gerimis kecil-kecil. Bukan untuknya. Tapi ada perasaan senang lainnya " Baiklah. Kau boleh duduk tapi jangan masuk duniaku. Ara?" Luhan berseru memperhatikan warna payung mereka yang sangat berbeda. Satu penuh kelembutan dan satu terkesan kaku dibalik payung hitam tersebut. Dua karakter yang berbeda yang tidak bisa tercampur.
"Hmm... selesaikan sketsamu" Jawab Sehun sekenanya, masih sibuk membaca. Dan Luhan mengangguk menggores pensilnya lagi. Mereka duduk berdua dibawah hujan gerimis kecil-kecil selama berjam-jam tampa ada pembicaraan disana. Terjatuh dalam dunia sendiri. Tidak mengganggu satu sama lain dan tidak juga merasa tak nyaman.
Dan bagi Luhan, sore dihujan gerimis yang kelabu ini adalah sore yang akan ia ingat selalu, selamanya, sampai hatinya terus meneriakkan nama Sehuna.
Pria pujaaannya. Sesimpel itu.
《Far away》
Hunhan
Generswicth
KAMU SEDANG MEMBACA
Far away [HunHan]
FanfictionSiapa yang bisa kau salahkan jika kau jatuh cinta? namun hanya bisa melihatnya tampa berani mengungkapkan isi hatimu sebenarnya. Ia kira ini hanya sebuah cinta cameo, dia sih pemalu kembali jatuh cinta untuk kedua kalinya pada orang yang sama. atau...