7. That Day

671 76 59
                                    

"Kau memesan tiket ke Milan tampa memberitahu Daddy ? " Kris mengangkat satu tiket didepan Luhan yang sedang duduk melamun diteras belakang mereka.

"Rencananya, namun Daddy sudah melihatnya lebih dulu " Sahut Luhan pelan menghela napas begitu lelah. Hari ini pernikahan Sehun dan Baekhyun. Ia sudah berdandan, memakai dress putih yang sama dengan sunbaenya khusus diberikan Sehun,tetapi Luhan tidak sanggup harus menghadirinya. Walaupun hatinya mencoba berbesar hati namun tetap saja. Luhan tidak ingin menangis dihari penting pujaan hatinya. Sempat ia berpikir akan datang lalu ia berangkat ke Milan karena ia sudah memesan tiket penerbangan siang. Dan seharusnya ia sudah berada di gereja mendengarkan pemberkatan pernikahan Sehun.

"Nak ," Kris berjongkok didepan gadisnya yang sudah berdandan cantik, dipandanginya mata sendu itu sedang melamun, hati Kris sakit melihat Luhan menahan semuanya sendiri. Jika bisa ia ingin merenggut paksa kesakitan anaknya.

"Dewasalah. Kita harus berangkat ke gereja" Ajak Kris menggenggam tangan Luhan, mengelusnya penuh sayang.

Namun Luhan menggeleng, kembali menangis " Tidak bisa, Daddy ".

Ia terisak pilu, membenamkan wajahnya penuh, air mata membasahi dress cantik yang ia kenakan. Begitu tidak rela hatinya menerima pernikahan Sehun hari ini. Ia tidak bisa bernapas dengan benar. Sesuatu menyumbat dadanya dan tidak mau menghilang.

"Aku tidak bisa dad. Aku tidak bisa melihat Sehun berikrar untuk wanita lain, Tidak bisa. Aku akan menangis ".

Kris menarik putrinya, memeluknya begitu erat hingga Luhan menangis di bahunya. Bahkan ia tidak tau harus bagaimana menghilangkan cinta putrinya untuk Sehun yang sangatlah besar ini. Kris hanya bisa memberikan dukungan, kasih sayang yang penuh untuk putrinya.

"Berhenti menangis, kita akan berangkat ke Milan hmm... Daddy akan membeli tiket baru untuk penerbangan secepatnya ke Milan ".

Luhan mengangguk di leher Kris. Menurut saat Kris menggenggam tanganya. Koper besar sudah disiapkan sejak malam hari. Hanya koper Luhan karena Kris tidak akan tinggal lama disana. Ia hanya mengantar ke rumah Jessica dan kembali ke Korea untuk bekerja.

"Kau siap? " Tanya Kris saat ia selesai memasukkan koper ke bagasi dan mengambil duduk di kursi pengemudi. Luhan mengangguk mantap, melirik iphonenya yang tergeletak di dashboard mobil dalam keadaan mati.

Mobil bmw hitam Kris meluncur pelan meninggalkan rumah yang menjadi saksi hidup seorang gadis pemalu. Mungkin ia tidak akan kembali lagi kesini.

Selamat tinggal, Sehun.

《》

Pantulan kaca menampilkan siluet wanita yang sangat cantik dibalut gaun pengantin berwarna putih yang tidak kalah indah. Senyum bahagia tidak kepas dari bibir mungil Baekhyun. Melihat dirinya bisa merasakan keajaiban yang tidak pernah ia kira. Menikah dengan Sehun, pria baik hati, tampan seperti seorang pangeran. Sekalipun ia tidak pernah berpikir untuk memimpikan ini.

"Baekhyunie, kau sangat cantik " Puji Kristal memeluk dari belakang bahu sempit sang mempelai wanita. Tersenyum dari pantulan cermin.

"Terima kasih, Eonnie " Baekhyun tersipu malu dengan pipi merona.

"Semoga bahagia selalu. Sehun pria yang baik " Tambah Kristal tersenyum hangat, memberikan sentuhan akhir pada rambut Baekhyun yang dicepol rapi keatas.

"Tapi Luhan Eonnie belum juga datang, dia akan menjadi pengiringku " Baekhyun bertanya gusar, ia menggengam tangan Kristal yang berada dibahunya.

Kristal mencoba tersenyum " Luhan akan datang. Oppanya akan menikah tidak mungkin ia tidak hadir " namun didalam hatinya, Kristal tidak yakin.

Far away [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang