5. Trying

543 66 62
                                    

Dia mencoba.

Melakukan kencan untuk pertama kalinya. Jaehyun, juniornya di kelas lukis Jungki sunbae menawarkan tumpangan saat kelas selesai. Ia mencoba menerima. Membuka lembar cerita dengan Jaehyun yang terpesona dengan semua keunikan Luhan. Ia mencoba melakukan apa yang dilakukan orang lain.

Ia berbalas pesan setiap malam, melontarkan candaan dan tawa menyambut disetiap junior menelponnya hinga dua insan tersebut tertidur saat sambungan telpon masih tersambung. Ia mencoba pergi kencan. Merasakan bingung untuk memilih dress yang terbaik untuk kencan pertama, berlama-lama didepan cermin , berdandan dengan hati-hati untuk mempesona sih junior.

Ia mencoba, bergandengan tangan sepanjang taman bermain. Mengeratkan jari-jari lentiknya pada jari kokoh pria itu. Tersenyum dan tertawa senang saat si pria memberikan beruang besar yang mereka menangkan di permainan tembak. Ia mencoba bercerita tampa lelah saat terduduk berdua di meja makan direstoran mahal. Larut dalam suasana yang mereka sebut jatuh cinta.

Kyungsoo mengatakan, Tak apa jika belum terbiasa. Kau hanya butuh mencoba.

Jadi ia terus bertahan, tersenyum lembut setiap kali Jaehyun bercerita tentang masa kuliahnya. Hobinya, keinginanya, kecerobohanya. Dan alasan ia jatuh cinta pada Luhan.

Ia mendengarkan dengan baik.

Ia berhenti mengunjungi dunianya.

Dan terhayut dalam nuansa jatuh cinta, kata mereka.

"Kau baik ? " Tanya sang Daddy ketika mereka berdua duduk didepan Tv flash, menunggu pertandingan bola favorit daddynya didalam selimut berdua. Dua cangkir kopi tertaruh dimeja dan beberapa cemilan kecil.

Luhan mengeratkan pelukan pada pinggang Daddnya, bersender didada bidang ayahnya " Ya, kenapa harus tidak baik?".

Karena pernikahan Sehun sebentar lagi.

"Bagaimana hubunganmu dengan Jaehyun? Daddy kira dia pria yang baik walaupun jauh lebih muda darimu " Kris merangkul bahu sempit putrinya, menepuk-nepuk pelan kepala Luhan. Hal yang ia lakukan. Kebiasaan.

"Benarkah? Baguslah jika Daddy menyukainya. Aku senang" Tutur Luhan terkekeh pelan didadanya. Eratan dipinggang Kris semakin erat.

Putrinya berubah, sangat. Menjadi dewasa. Terbuka untuk menerima kemungkinan yang berbeda datang dikehidupanya. Ia tersenyum.sering. tidak mengurung diri berhari-hari dalam di apartement lama milik mereka yang ia senut Luhanbottom. Ia memberikan sebutan itu karena suka dengan spongebob.

Kris mengetahui semuanya dari bibir putrinya langsung malam itu. Saat ia membawa Luhan dalam gendonganya, menaruhnya diatas ranjang dengan hati-hati. Dan kanvas besarnya tersender didekat lemari. Putrinya terbangun.

Ia menangis mencengkram kaos milik daddynya.

"Ia akan menikah daddy, Sehun akan menikah. Aku harus bagaimana? " Untuk oertama kalinya, Kris menangis memeluk leher putrinya untuk ia dekap erat. Ia merasakan patah hati sang pemalu yang cintanya tak sampai.

"Haruskah kisah cintaku terhenti sekarang? Apa ini takdirnya mencintai seseorang yang tidak pernah melihatmu sedikit saja? Tapi Dad, aku ingin sepertimu ingin mencintai Sehun sebesar Daddy mencintai mama tampa lelah. namun kenapa hatiku sakit dad, hatiku sakit mendengar ia akan menikah. Rasanya aku ingin menjerit memberitahu padanya bahwa aku tidak menyukainya, jangan menikah. Aku ingin mengatakan itu. Tapi apa penolakanku bisa mengubah keinginanya, dari gadis pengagum diam-diamnya. Yang tau bahwa sang pria tidak menyukainya. Membalas cintanya. Apa penolakanku akan berlaku jika aku suarakan? Tidak bukan? " Luhan jatuh dalam tangisan kesedihanya sebagai sang pemendam. Cintanya tidak akan tersampai selamanya. Cintanya hanya diam-diam. Diam-diam tertoreh dalam goresan kanvas tak pernah berwujud nyata.

Far away [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang