"Kenapa lo ga jadi makan?" Tanya cowok yang sedang berjalan menghampiri gadis yang nampak tenang membaca buku.
"Kalo orang tanya tu jawab!"
"Bukan urusan lo!" jawab gadis tersebut tampa mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang ia baca.
"Oh gitu. Oke." tanpa basa basi lagi Aldo pergi meninggalkan gadis tersebut.
Merasa hening tak ada lagi yang mengajak bicara Aqila mengalihkan pandangannya ke depan. Lalu melihat ada sebungkus roti dan susu di letakkan di atas meja.
"Dia kenapa? Kesambet setan es kah?" Tanya Aqila entah kepada siapa. "Ya bodo amat lah, syukur alhamdulillah dia ga rusuh." sambungnya lagi sambil memakan roti yang di berikan Aldo tadi.
***
"Qil lo kenapa si kayaknya sensian banget deh kalo ada Aldo?" Tanya Kinar sambil memasukkan buku nya ke dalam tas.
"Gimana gua ga sensi, tu cowok aja sikap nya kaya orang gila ngerusuh mulu!" Sewot Aqila.
"Yaela Qil santai aja dong. Gua kasih tau ni ya, lo harus hati hati nanti lo jatuh hati lagi sama tu cowok."
Aqila menghentikan kegiatan memasukan barang barang nya ke dalam tas dan melotot ke arah Kinar. "Lo gila hah? Mana ada gua bisa suka sama cowok kaya gitu!"
Kinar tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Aqila. "Gua cuman ingetin doang mba. Kita ga ada yang tau juga soal perasaan, siapa tau besok lusa atau lima menit lagi perasaan lo bisa berubah."
Aqila termenung seperti memikirkan sesuatu setelah mendengar ucapan Kinar. "Haha pikirin deh sono soal perasaan lo, gue pulang duluan ya bye Aqila"
***
Jam menunjukan pukul 17:00, dan langit pun sudah terlihat mendung tetapi Aqila baru meninggalkan sekolahnya karena harus mengikuti perkumpulan club tari di sekolahnya.
"Nungguin bus?" Tanya seorang laki-laki yang memberhentikan motor nya di depan Aqila.Aqila hanya melirik malas laki-laki tersebut tanpa membalas pertanyaannya.
"Naik motor gue, cepet!"
Aldo membuka helm nya dan menghembuskan nafas kasar mencoba menahan kekesalannya karena perintahnya tidak digubris oleh Aqila.
"Lo ga liat sekarang udah jam berapa? Ga liat udah mendung juga? Mending bareng gue aja yuk!" Ajak Aldo berusaha sesabar mungkin.
Aqila benar-benar enggan menjawab semua perkataan Aldo dan memilih untuk tidak melihat Aldo sedikit pun.
Sudah setengah jam Aldo duduk di halte dan sudah setengah jam pula Aldo menunggu Aqila, sekarang kesabaran Aldo sudah habis.
"Lo serius ga mau bareng gue? Yaudah gue balik, lo tungguin situ bus sampe besok pagi karena itu bus ga bakal dateng lagi. Oh iya satu lagi hati hati di sini makin malem makin gelap dan makin serem banyak penculik juga." Aldo memakai helm nya dan menyalakan mesin motornya bersiap untuk meninggalkan Aqila.
Melihat Aldo yang benar-benar akan pergi meninggalkannya sendiri lantas membuat Aqila mulai takut sekaligus panik, apa lagi mendengar semua ucapan Aldo membuat bulu kuduknya merinding.
"Ehhhhh tunggu" cegat Aqila. "Yaudah gue bareng lo deh."
"Gitu kek dari tadi buang buang waktu gue aja lo!"
"Lah kok lo malah nyolot si, kalo ga ikhlas ya pergi aja sono ga ada yang nyuruh juga lo nungguin guu..." ucapan Aqila terhenti ketika Aldo memasangkan helm ke kepala Aqila.
Wajah Aldo mendekat ke wajah Aqila memperhatikan wajahnya lekat dan menyisakan sedikit jarak saja di antara keduanya. "Lo bawel, tapi cantik." Aldo tersenyum setelsh itu.
Aqila hanya terdiam melihat perlakuan Aldo kepadanya.
"Woyy kok lo bengong, cepet naik!" Ucap Aldo yang membuyarkan lamunan Aqila.Belum ada sepuluh menit motor Aldo melaju langit mulai menumpahkan sedikit demi sedikit bebannya ke bumi.
"Qil ujan neduh dulu ya."
"Ga usah, cuman gerimis doang kok."
Taklama hujan pun mulai deras membuat para kendara roda dua menepikan motornya agar tidak kuyup. Termasuk Aldo dan Aqila mereka memutuskan agar berteduh dahulu.
"Dingin?" Tanya Aldo ketika melihat Aqila menggosok-gosokan telapak tangannya.
"Hmm"
Aldo melepaskan jaket nya dan mengenakannya ke tubuh mungil Aqila. Sedangkan Aqila menatap Aldo dengan tatapan terkejut ketika Aldo memkaikan jaket lalu mengenggam tangannya erat.
"Kenapa?" Tanya Aldo, karena dirinya sejak tadi terus di pandang oleh Aqila.
"Ehhh gapapa kok gapapa." Gugup Aqila.
"Biar lo ga dingin." ucap Aldo seakan ia tahu apa pertanyaan yang dari tadi memutar di otak Aqila.
"Lo ga dingin?" Tanya Aqila berusaha menghilangkan rasa kegugupan di dirinya.
"Ga!" Jawab Aldo singkat.
Selanjutnya keheningan terjadi di antara kedua remaja tersebut menyisakan suara derasnya hujan dan kendaraan yang berusaha menerobos hujan.
***
Safiransax
11 Desember 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
A Q I L A
Teen FictionRivaldo El Maska cowok berparas ganteng yang selalu di idamkan para cewek, karena itu lah ia di juluki dengan Most Wanted di SMA Garuda. Aqila Belquenzi Mahardika gadis yang memiliki wajah manis yang memiliki kharisma. Wajar saja jika para cowok se...