7. Berharap.

520 61 68
                                    


" Senyumannya bisa membuka hatiku mulai terbuka dan merasakan nyaman saat bersamanya "

~ Stefan Anggara William ~







" Loh itu bukannya Nyokapnya Rizky ya? Lagi jalan sama siapa ya tante Bella? Sama selingkuhannya lagi?, " Kata Stefan.

Stefan diam sambil terus memperhatikan Bella ibunya Rizky yang sedang jalan dengan selingkuhannya. Stefan mempunyai ide untuk memfoto Bella dan selingkuhannya.

Setelah itu Stefan melanjutkan perjalanannya tanpa memperdulikan Bella ibu Rizky lagi karena dia masih harus segera sampai kantor sebelum dia terlambat.

" Masih ada waktu semoga gue belum telat, " Kata Stefan.

Namun tanpa disangka justru ban motor Stefan kempes membuat Stefan semakin sial karena tidak mungkin bisa sampai kantor tepat waktu.

" Pakai acara kempes sama bocor lagi nih ban motor, gue pasrah deh sekarang. Terserah nanti Kak Eza mau ngapain gue soalnya gue ngga mungkin sampai kantor tepat waktu dan pasti gue telat sampai kantor. " Gerutu Stefan kesal.

Stefan mendorong motornya sampai tempat tambal ban terdekat, sesampai di bengkel Stefan duduk sambil melirik jam tangan dan handphone nya yang nampak sepi tidak ada panggilan masuk atau SMS dari kakaknya. Stefan menarik nafas, lalu beranjak berdiri untuk membeli minum karena dia haus setelah mendorong motornya yang bocor.

Saat Stefan sedang meminum minumannya tanpa sadar senyumnya mengembang mengingat Yuki lagi.

" Semoga Yuki beneran kuliah di kampus gue biar gue bisa ketemu dia tiap hari. Cewe menarik yang tanpa sadar membuat jantung berdetak kencang. " Kata Stefan.

" Senyumannya bisa membuka hatiku mulai terbuka dan merasakan nyaman saat bersamanya. " Kata Stefan.

***

" Atau minta bantuan Stefan aja ya? Tapi kan gue baru kenal sama dia ngga enak dong gue langsung minta bantuan dia, mending gue minta bantuan Nina aja. " Kata Yuki.

Yuki mendekati ranjang rawat Ibunya,ibunya masih terbaring lemah dan koma. Yuki menggenggam tangan ibunya sangat erat.

" Ibu, Yuki janji bakalan bangkitin perusahaan ibu. Apapun bakalan Yuki lakuin bu, tapi aku mohon ibu sembuh ya. Yuki pengen ibu memberi semangat Yuki yang lemah ini. " Kata Yuki.

Yuki terus menatap keadaan ibunya yang lemah, air matanya turun tanpa dia sadari.

" Ibu, Yuki harus pergi ke rumah Nina ya. Yuki mau minta bantuan dana ke Nina siapa tau dia mau bantuin Yuki, Doain Yuki ya bu. " Pamit Yuki.

Yuki pergi meninggalkan ibunya yang masih belum sadar, Yuki pergi menuju rumah Nina. Dijalan tanpa sengaja dia bertemu dengan Rizky yang sekarang sudah sendiri tanpa Syifa.

" Yuki tunggu... " Kata Rizky menahan tangan Yuki yang hendak naik ke dalam angkot.

Yuki menoleh berusaha melepaskan cekalan tangan Rizky kepadanya.

" Rizky? Lepasin tangan gue.. " Kata Yuki meronta-ronta meminta dilepas tangannya.
Namun Rizky tetap tidak mau melepas tangan Yuki, Rizky menarik tangan Yuki agar tidak masuk ke dalam angkot. Karena Yuki kalah kuat dari Rizky, Akhirnya Yuki pasrah mengikuti Rizky.

" Yuki gue mau jelasin kejadian yang tadi, gue sama Syifa beneran ngga ada hubungan. Kamu percaya kan sama aku , aku kan udah janji bakalan setia sama kamu Ki. " Kata Rizky.

" Maaf Ki, untuk sekarang mending kita break dulu. Aku lagi banyak masalah yang harus aku tangani dan aku mau fokus buat nyeleseiin masalah-masalahku dulu. " Balas Yuki.

" Jadi.. tapi Ki.. " Kata Rizky.

" Udah Ky, aku buru-buru. Aku ada urusan lain yang lebih penting. Permisi. " Kata Yuki.

Yuki berusaha mencari angkot lagi, karena dia harus ke rumah Nina untuk meminta bantuan Nina. Rizky berusaha menahan Yuki dan menawarkan Yuki tumpangan untuk naik ke mobilnya namun Yuki menolak.

" Mending aku anterin kamu ya Ki, ayo naik ke mobil aku. " Ajak Rizky.

" Ngga usah Ky, makasih. Aku lebih nyaman naik angkot, aku juga ngga mau ngrepotin kamu lagi Ky. " Kata Yuki.

Yuki akhirnya naik ke angkot yang sudah berhenti didepannya. Sedang Rizky hanya bisa melihat Yuki naik angkot itu dan pergi meninggalkannya.

***

Adara sudah berganti pakaian seperti apa yang diperintahkan Eza. Eza melihat penampilan Adara hanya diam dan diam-diam tersenyum.

" Bagus, Ayo dek kamu ikut kakak ke ruang rapat. " Kata Eza.

Adara kaget mendengar perkataan kakaknya yang menyuruhnya ikut ke ruang rapat.

" Apa? Ke ruang rapat ka? Kak Eza gila ya, aku kan ngga pernah ikutan rapat. Dih yang ada nanti bakalan berantakan rapatnya gara-gara aku ka. " Kata Adara.

Eza langsung menarik tangan Adara untuk ikut dengannya ke ruang rapat tanpa persetujuan Adara.

" Kamu sebagai ganti kakak kamu yang ngga bisa tepat waktu, Ya hitung-hitung ini balas budi kamu karena kan selama papa ngga ada Kak Eza yang biayain kamu sekolah dek. " Kata Eza.

Adara mendengus kesal mendengar perkataan kakaknya.

" Ish kenapa Adara yang jadi korban, lagian kan Kak Eza kakak paling besar yang itu udah tanggungjawab jadi tulang punggung keluarga ka. Kak Stefan juga kenapa pakai acara telat datang ke meeting, aku kan yang jadi korban. " Gerutu Adara kesal.

Eza hanya tertawa melihat adiknya kesal, tapi mau bagaimana lagi dia harus mengajak Adara meeting agar ada yang bisa membantu sekaligus Adara belajar mengenai perusahaan agar Adara nantinya bisa menangani perusahaan itu juga.

" Udah ngga usah menggerutu kesal gitu dek, kamu tugasnya cuma duduk liatin doang paling nanti kalo nanti kakak butuh bantuan kamu baru kakak suruh kamu ngomong. Ok. " Kata Yuki.

Dengan terpaksa Adara menuruti Eza, Adara pasrah masuk ke ruang rapat. Sesampai diruang rapat, sudah banyak orang yang sebagian beberapa adalah calon investor perusahaan. Adara duduk dengan santai disebelah karyawan lain, namun saat rapat dimulai ada calon investor yang sudah berumur yang genit mengedipkan matanya kepada Adara membuat Adara risih. Eza yang menyadari kejadian itu hanya tersenyum sambil menenangkan Adara.

***

Setelah ban motornya selesai ditambal Stefan langsung melajukan motornya lagi menuju kantor. Sesampai dikantor tepatnya diruangan Eza sudah tidak ada orang, Stefan langsung berfikir rapat sudah dimulai.

" Benar-benar gue bakalan dihajar nih sama Kak Eza, meetingnya pasti udah mulai dari tadi kalau gue mau ke ruang rapat sekarang pasti udah telat dan bakalan malu banget dan ditambah dapat tatapan setan Kak Eza yang bakalan kaya mau bunug gue. " Kata Stefan

" Mending gue istirahat aja dulu sebelum gue kena hukuman dari Kak Eza.

Stefan duduk disofa yang ada diruangan Eza sambil menunggu Eza selesai meeting dan memarahinya. Namun saat di hendak tiduran Stefan melihat sesuatu yang dia kenal.

" Ini kan... "





Bersambung...

Hai aku next story ini lagi, Yuk baca vote sama coment yaa..

Aku Jatuh Cinta ( Completed ) { SUDAH TERBIT} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang