11

14 2 4
                                    

Dalam perjalanan menuju kerumah sakit, Alvaro ngeliat ada mobil yang rusak parah akibat kecelakaan. Alvaro hanya melewati mobil itu dan langsung menuju rumah sakit dekat insiden itu.

"Ada yang bisa saya bantu Tuan?" Tanya Suster yang ada di situ

"Kepo deh" jawab Richard dengan santai, dan menuju keberadaan Joe yang masih mengandalkan GPS-nya

setelah lama mencari, kini Alvaro menemukan Joe berada dikamar VIP.

"Ngapain lu disini?" tanya Alvaro pada Joe yang masih santai

"Gak liat?" Joe menunjuk Jane yang ngelamun menghadap jendela

"Au, Chard berarti yang tadi?" mimik wajah Alvaro berubah saat ngeliat Jane dan kembali mengingat cewe yang bersama Jamy tadi.

"Brengsek!" jawab Richard kemudian bergegas mengambil kunci mobilnya

"Tunggu dulu. Jangan gegabah. Cerita sama gue" Joe menarik tangan Richard dengan kuat.

Jane berbalik, dan merubah posisinya untuk duduk, kini Jane menyapa Richard dan Alvaro.

"Hei Chard, Ro" sapa Jane

"Jane lu gak apa?" tanya Alvaro

"gak." Jawab Jane singkat.


"Cepetan cerita" pintah Joe pada Richard

"Gue tadi ke stasiun balapan gue bareng Alvaro, tiba-tiba ada mobil sport merah, itu mobil Jamy, pas Jamy keluar dari mobilnya ada cewe, badannya agak gemukan dari Jane. Gue kira itu Jane. Ini potonya." Jelas Richard dan merampas hp Alvaro untuk ngeliatkan poto Jamy tadi.

"Udah biarin aja kali." Jawab Jane tiba-tiba

"Jane...." ucap Riana

Kini air mata Jane gak bisa tertampung lagi, air mata itu membasahi wajah Jane. Sekarang mereka tau mengapa Jane tiba-tiba jutek ketika berbicara.

"Semua kan baik-baik saja Jane" Riana memeluk Jane yang masih menangis, namun pikiran Jane makin kacau, Jane melepaskan Infusannya dan berlari keluar kamar lalu mengambil kunci mobil yang ada di situ.

"Jane jangan lakuin itu" Riana menangis ketakutan, "Joe hentikan Jane" pintah Riana pada Jane.

"Jane berenti, lu udah gila yah?" Joe memegang kedua tangan jane dengan kuat

"Iyah, gue udah gila, kenapa? Lu gak terima?" Jane memberontak, namun Joe langsung memeluk Jane dan menenangkannya.

"Gue gak mau lu kenapa-napa, Jamy urusan gue." Joe menenangkan Jane didalam pelukannya itu, Jane masih menangis.

"Gak usah nangis, biasanya lu selalu marah-marah" Joe berusaha menaikan mood Jane, Namun Jane masih diam, kini Joe membawa Jane ke ranjangnya dan menyuruh Jane untuk tidur.

"Tidurlah Jane." Singkat, namun membuat Jane merasa tenang.

"Brengsek si Jamy!" Joe menumbuk dinding kamar itu.

"Sabar Joe, kita liat saja, biarkan si pengkhianat dan si penggoda hancur bersama." Ucap Richard pada Joe

"Kita gak bisa ngambil keputusan sendiri, kita tunggu Jane sembuh saja" ujar Alvaro.

---


"Jane gue sekolah dulu" kata Riana yang membangunkan Jane yang masih tidur.

"Hati-hati" Jawab Jane

"Lu jaga diri baik-baik" pintah Riana pada Jane


My Badboy LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang