Chapter 2

16.1K 464 10
                                    

Terimakasih telah mau membaca ceritaku~

****

Setelah kejadian semalam Aurel diam seribu bahasa . ia tidak ingin mengingat-ingat kejadian tidak menyenangkan itu.

Ia sudah lelah sebenarnya di perlakukan kasar oleh Aaron.

Pernah terbesit di pikirannya untuk kabur dan pergi dari kehidupan Aaron.

Tetapi itu tidak bisa karena Aaron mengurung dirinya di dalam Mansion mewah ini.

Ketika ia keluar saja banyak bodyguard mengikutinya kesana kemari.

Ia heran kepada Aaron pria itu membenci dirinya bukan? Tetapi kenapa ia tidak membiarkanku pergi?

Suara ketukan pintu membuat Aurel terperanjat kaget.

Ia tersadar dari lamunannya lalu bangkit menuju pintu kamarnya.

Ceklek

Pintu terbuka terlihat seseorang yang mengetuk pintu tadi menatapnya dengan tatapan tajam.

"Kau dari mana saja hah?" teriak nya ternyata yang mengetuk pintu kamarnya adalah Aaron.

Aaron lalu menarik rambut indah nya itu dengan kuat.

Aurel kesakitan ini untuk ke sekian kalinya Aaron menyakiti hati dan fisiknya.

"Ampun aku tidak mendengar kau memanggilku ahh" ringis Aurel menatap Aaron yang sekarang makin menguatkan tarikannya.

"Kau bilang tidak mendengar hah? Dimana telinga mu" teriak Aaron lagi dan langsung menampar Aurel.

Plak

Tamparan keras itu membuat sudut bibir Aurel berdarah ia pun terhuyung jatuh ke lantai.

Aaron melihat itu hanya tersenyum miring menatap Aurel yang terluka karena dirinya.

"Itu akibat nya kalau kau berani-berani nya menjawab perkataanku seperti tadi"

"Oh ya , kau harus bersiap-siap kita akan pergi sekarang sesuai perkaataanku kemarin" ucap Aaron santai lalu meninggalkan Aurel.

Aurel bangkit dari lantai seraya menghapus noda darah dan air matanya.

Ia mengikuti perkaatan Aaron tadi dan menyiapkan koper untuk baju-baju miliknya.

*

Aurel melangkah kan kaki seraya menarik koper miliknya ke lantai bawah.

Ia melihat Aaron sudah ada di bawah dengan pakaian kasual miliknya.

Satu kata untuk diri Aaron tampan.

Tetapi menurut Aurel ia tidak tampan lagi setelah kejadian pagi tadi ia berusaha membenci Aaron.

Ia tidak tahan melihat kelakuan Aaron.

Semoga saja setelah pergi dari mansion ini ia bisa kabur dari Aaron untuk selamanya.

Aaron melihat Aurel yang berjalan tanpa menatapnya.

Hanya memasang muka datar dan dingin nya saja.

"Ayo ke mobil aku tidak ingin waktu ku terbuang sia-sia" ujar Aarob datar.

Aurel hanya mengikuti aaron dari belakang saja ia tidak ingin beriringan dengan pria itu.

****

New York- California

Mereka akhirnya sampai juga di New york perjalanan itu membuat mereka lelah sehingga mereka memasuki kamar masing-masing tanpa berkata apa-apa

Di dalam kamar Aaron bergumam kecil.

"Aku akan terus menyakiti mu Aurel liat saja apa yang akan ku lakukan untukmu" gumam Aaron tersenyum miring.

"Kejadian 2 tahun lalu membuat ku membencimu Aurel kau menghancurkan hatiku"

"Liat saja akan ku bikin kau lebih hancur dari apa yang aku rasakan" ucap nya lagi seraya memejamkan matanya dan tertidur.

*

1 jam mereka berisirahat sekarang terlihat Aurel sedang memasak makanan untuknya dan Aaron.

Ya mereka menginap di hotel sebenarnya tadi terbesit di fikirannya ingin menginap di mansion miliknya yang di New York ini.

Tetapi ia tidak menginginkan kaki Aurel menapakan kakinya di mansion indah miliknya sudah cukup mansion di rusia kotor oleh kaki cantik aurel.

Aaron keluar dari kamar dan menuju meja makan.

Ia lapar dan ingin makan sekarang.

Saat ia menyuapkan nasinya ia langsung menyemburkan nasi yang ia makan di depan muka Aurel.

Byur

"Makanan apa ini kenapa rasanya tidak enak kau bisa memasak dengan benar atau tidak hah" teriak Aaron lalu menampar kembali pipi Aurel.

Aurel tersentak ia padahal memasak makanan itu dengan enak.

Tetapi kenapa kata aaron berkata tidak enak.

Ia diam tidak ingin menjawab dan menatap Aaron lagi.

Ia tidak perduli lagi sekarang.

Ia harus cari cara untuk keluar dari sini.

Aurel langsung memasuki kamarnya ia pun tidak berminat makan lagi.

Aaron melihat itu kesal bisa bisanya perempuan itu diam tanpa menatapnya lagi seperti biasa.

Sudahlah apa perdulinya sekarang lebih baik ia keluar membeli makanannya sendiri.

TBC
03 DESEMBER 2017

My Husband Billioner [On Going]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang