Part1~ Oh My

42 4 8
                                    


Mentari pagi mulai menyinari bumi. Burung bersiul dan ayam berkokok, menjadi perpaduan yang serasi. Tidur pagiku tetap nyenyak. Sprei yang lembut dan selumutku yang halus, menenggelamkanku dalam lautan kenyamanan. Membuatku enggan untuk berpaling. Ku putuskan untuk memejamkan mataku kembali. Berharap rasa nyaman itu akan terus bertahan. Namun semuanya berubah ketika negara api menyerang.

"Ka, bangun Ka." suara bidadari terdengar lembut di telingaku.

Ahh kurasa aku sedang bermimpi, batinku. Aku pun kembali melanjutkan tidur cantikku.

"Ka bangun, siang ih..." suara itu semakin kuat dan menggelegar di telingaku.

"Ka bangun ehh... Udah siang." suara itu, tidak maksudku teriakan itu makin kencang.

"Ka bangun kaa... Tung tang tung..." Bidadari itu kembali berteriak sambil memukul panci berulang-ulang.

Dia ibuku, orang yang melahirkanku, dan sejuta ide gilanya. Dia sering kali melakukan hal aneh untuk membuyarkan mimpi indah dari tidur nyenyakku. Dan lihat, kali ini dia menggunakan peralatan dapur layaknya member marching band  yang dipadukan dengan cheer  ala rombeng.

Aku tak tahan, astagfirullah.

"Hahhhh iya mah kaka udah bangun..." teriakku yang dibuat lembut dan tertahan.

"Ohehe... Yaudah mandi yaa, kamu kan mau berangkat ke London lagi"

Aku pun bergegas mandi dan segera bersiap-siap. Membereskan barang-barang yang akan ku bawa ke London nanti.

"Ka sarapan dulu sini.." teriak ibuku Dari dapur.

"Otewe..." Balasku tak kalah kencang.

Setelah makan Akupun berpamitan kepada orang tuaku. Meninggalkan mereka kembali.

Di Bandara-----------_

Saat tiba di Bandara, aku melihat banyak orang yang berlalu-lalang. Tidak aneh memang. Mungkin disini aku yang aneh. Mereka berkelompok saling kercengkrama dan  berpelukan melepas rindu. Aku? Sendiri aja. Sendiri lagi. Sendiri terus. Jomblo mah bebas sih.

Perhatianku teralihkan kepada seorang wanita paruh baya yang sedang menangis di dalam dekapan seorang pria. Mungkin anaknya. Hatiku tiba-tiba menghangat melihat kejadian itu. Dari hati turun ke... Owh panggilan alam. Kenapa tiba-tiba seperti ini. Akupun bergegas mencari toilet terdekat.

Di Bandara. Hello ini di Bandara. Gatau tempat dasar perut.

"Wese  ohh wese, dimana dikau berada..."
"Diriku mencari-cari".
" I need you, I need you, I need you Right now.." Aku terus bergumam tidak jelas.

"Aahhhh... Inikah?"

Dengan senang hati akupun memasuki tempat keramat tersebut (baca: wc). Namun saat aku membuka pintu, tiba-tiba ada yang menarik ku masuk. Dan tanpa aba-aba langsung mencium bibirku.

Astaghfirullah... Mamahhh... Ahhh my first kiss... Oh no.. Ya Alloh maafkan hamba. Dosa hamba apa? Ya Allah kenapa si Abangnya ganteng gini... Ahh rela deh. Eh? Astaghfirullah. Mamahhh...si Abang nyosor-nyosor mah..., batinku terus berteriak.

Sementara itu, Dia tak kunjung menghentikan aksinya. Aku tak bisa berontak. Tenagaku sudah jelas kalah saing dengan nya. Dia mengunci pintu dan mendorongku sampai punggungku membentur tembok. Sakitnya gak sebanding dengan sakit di hati Dedek, Bang.

Dia menggigit bibir bawahku, hingga bibirku terbuka. Dan melumatnya kasar. Perlahan lumatannya berubah menjadi lebih lembut. Tangannya berkeliaran meraba-raba setiap inci tubuhku. Dan Entah setan apa yang merasukiku saat ini.  Bibirku tergerak untuk membalas ciumannya. Aku menutup mataku Dan perlahan mengalungkan tanganku ke lehernya.

"Ka bangun kaa...Ka bangun.."

"Ka hey siang, bangun ihh"

"Ngapain monyong-monyong gitu? Ka, bangun"

"Ya Allah anak ini..."

"Ka bangun, tung tang tung"

"Iya mah kaka bangun nih... Ga di mimpi ga di realita pun tetep kaya rombeng". aku sedikit menggerutu.

Astagfirullah. Aku terhenyak.

Jadi? Yang tadi? Hanya mimpi? Ahh? ciuman? Si Abang ganteng? Mimpikah? Atau justru ini yang mimpi? ko Mimpi erotis sih? Apa kebanyakan nonton drama Korea ya? Ya Allah, pikiran hamba ternodai, batinku terus bergumam. *pletak*

"Awww mamah kenapa kepala kaka di pukul eh?" aku menggerutu pelan.

"Cepet siang, kamu kan mau berangkat ke Bandung".

"Lahh? Bandung?" aku kebingungan. Bukan London ya?

"Iya cepet, nanti kesiangan..." Ibu berbicara setengah berteriak.

Aku pun bergegas mempersiapkan diri.
Tidak London, Bandung pun jadi, pikirku. Api semangat berkobar dalam diri ini. Berharap mimpi tadi akan terwujud. Banggg tunggu Dedek.

-----------_________------------

Ini Story pertama aku gais^^ Jan lupa vote+comment ya. Semangatin dong Author nya. Aku semangat tanpa penyemangat nih-_

Sampai ketemu di part berikunya. Peluk cium author😚😚

Sabar Ini UjianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang