•~•~•
Author pov
"Bagaimana liam ? Apa aku sudah bisa bertemu quinny ?"
"Maaf stevano, sepertinya kau belum bisa bertemu dengan quinny. Dia belum pulang dari liburannya, aku sudah menelponnya & membujuknya agar cepat pulang tapi dia selalu mencari alasan."
"Lalu kapan aku bisa bertemu quinny ? Aku sudah tidak sabar menunggu untuk bertemu dengannya, aku sangat merindukannya. Aku ingin memperbaiki semua kesalahanku yang dulu & setelah itu aku & quinny akan membangun keluarga kecil yang bahagia."
Liam dapat melihat dengan jelas binar kebahagiaan & harapan yang sangat besar dari mata stevano saat mengatakannya. Dalam hati, liam merasa kasihan kepada stevano.
Membangun keluarga kecil yang bahagia ? Apa hal itu bisa terwujud stevano ? Sementara kau sudah mereject quinny & akupun tidak yakin jika quinny mau menerima kau lagi bahkan mungkin untuk bertemu denganmu saja quinny tidak mau. Batin liam.
"stevano, bagaimana jika..." liam merasa bibirnya kelu untuk menyampaikan hal ini pada stevano.
"bagaimana apanya liam ? Kenapa kau terlihat gelisah, apa ini menyangkut quinny ?" tanya stevano gusar, dia takut terjadi sesuatu pada quinny.
Liam menarik nafas panjang.
"dengar stevano ! Kau bilang ingin bertemu quinny & setelah itu kau akan membangun keluarga kecil bersamanya ? Apa kau lupa jika kau sudah mereject quinny, kau menolaknya !! Bahkan kau sudah merendahkan quinny didepan umum. Apa kau pikir quinny masih ingin bertemu denganmu ?" ucap liam panjang lebar.
Stevano hanya bisa merasakan lidahnya kelu untuk menjawab pertanyaan liam.
"liam... Kau tahu aku tidak bermaksud untuk melakukan itu semua pada quinny, saat itu aku sedang bingung sekaligus takut. Kau pikir apa yang akan dilakukan oleh seorang nerd lemah sepertiku saat tiba tiba seorang quinny yang sangat sempurna dimata dunia mendekatiku & mengatakan bahwa ia mencintaiku dengan sangat tulus disaat semua orang menghinaku. Aku takut saat itu quinny hanya menjadikanku mainan sementaranya hingga ia merasa bosan & akan langsung membuangku bagai sampah. Terlebih lagi aku baru tahu dia bukan manusia, melainkan werewolf... Pikiranku langsung menbayangkan hal hal buruk yang mungkin terjadi bila aku masih berada didekatnya." jelas stevano dengan lirih.
Tanpa bisa ditahan, air mata stevano mengalir tanpa permisi. Air matanya tidak bisa ditahan saat ingatannya kembali pada masa dia menyakiti quinny, belahan jiwanya yang saat itu menunjukan sorot mata terluka & tidak percaya setelah mendengar kata kata stevano. Ini pertama kalinya bagi stevano menangis lagi semenjak terakhir kali dia menangis untuk orang yang sama, yaitu quinny.
"aku mengerti stevano, sangat. Tapi tidakkah kau tahu satu hal ?"
"apa maksudmu ?"
"jika ada werewolf yang menolak atau mereject matenya sendiri itu berarti pasangan werewolf itu tidak bisa bersama lagi, karna ikatan mate mereka sudah putus & mustahil untuk menyatukannya lagi."
"a-apaa maksudmu liam ?"
"kau dan quinny tidak akan bisa bersatu karna kau sudah menolak & merejectnya sebagai matemu. Seorang werewolf akan sangat terpuruk jika mate yang sangat dicintainya merejectnya, apalagi demi seseorang. Werewolf itu akan menjadi lemah & mungkin juga mati... Atau... Menemukan mate barunya, bisa dibilang pengganti mate lamanya !"
Stevano merasakan jantung tidak lagi berdetak, nafasnya menjadi sesak seakan paru paru tidak bekerja dengan baik. Ucapan liam langsung menohok ulu hatinya, dia tidak akan bisa menerima kenyatan yang sangat pahit itu.
Tidakk !!! Quinny tidak akan mati karna ia gadis yang kuat. Tapi jika quinny menemukan mate barunya, pengganti dirinya, bagaimana ? Apa itu mungkin ?
Sekali lagi tidakk !!! Quinny sangat mencintainya, yahh quinny mencintai stevano sama seperti stevano mencintai quinny. Jadi tidak mungkin quinny bersama pria lain.
"tidak liam !! Quinny hanya akan menjadi miliku, selamanya. Aku memang sudah merejectnya tapi itu tidak akan membuat kami tidak bisa bersatu ! Aku akan tetap menjadi mate quinny, satu satunya pria yang akan quinny cintainya !" tekad stevano.
Liam hanya tersenyum samar mendengar tekad kuat dari seorang stevano alexander saat mengucapkan janjinya.
Lihatlah quinny, nerdmu ini sudah berubah banyak demi mendapatkan dirimu lagi. Batin liam
"aku akan mendukungmu stevano, kau tenang saja" ucap liam menyemangati.
"terima kasih liam" stevano langsung tersenyum tipis.
"tapi... jika yang kau katakan itu benar, bagaimana ?" tanya stevano yang tiba tiba gusar mengingat ucapan liam.
"hahh ? yang mana ?" tanya liam bingung
stevano menarik nafasnya lelah.
"jika aku tidak bisa bersatu lagi dengan quinny, bagaimana ? kau bilang jika aku sudah mereject quinny maka ikatan mate itu sudah putus & quinny akan menemukan mate penggantiku. " ucapan stevano terdengar sangat sedih.
bagaimana dia tidak sedih jika memikirkan bahwa dia harus kehilangan qiunnynya & merelakan gadis itu kepada pria lain yang mungkin jauh lebih baik dari dirinya.
liam hanya terdiam mendengar ucapan stevano, dia juga sedih sekaligus bingung dengan keadaan ini.
tapi...
liam melupakan satu hal yang penting, dengan smirk yang menghias wajahnya, liam menatap stevano yang menatapnya bingung.
"kau tenang saja stevano, aku mempunyai ide yang sangat menakjubkan. " liam terkekeh melihat wajah stevano yang semakin bingung.
"liam jangan membuatku semakin bingung ! cepatlah katakan ada apa ?!" tanya stevano semakin bingung karna sedari tadi liam terus saja tersenyum menyeringai kepadanya.
"aku akan memberitahumu stevano, tapi kau harus mengikuti rencanaku ini dengan baik. jangan sampai kau mengacaukannya !"
•~•~•
sorry banget karna jarang up, soalnya ceritanya bikin dari hp udah gitu sekarang hpnya rusakk...
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUSLY (BadgirlXNerd)
Lobisomem"Tidak peduli kau seorang nerd atau bukan, aku mencintaimu karna kau adalah takdirku yang selama beratus-ratus tahun aku cari..." -Quinny Leondry "Kenapa kau selalu ada disampingku ? mengikutiku layaknya penguntit ?! aku tidak percaya semua ucapanmu...