👉 Part 4

647 42 9
                                    

•~•~•

Author Pov

Semenjak perkenalannya dengan quinny & teman-temannya itu orang-orang mulai menggosipkan banyak hal tentang stevano.

Dan hal itu membuat stevano merasa risih & terganggu karna terus digosipkan yang tidak-tidak.

Bahkan banyak senior maupun juniornya yang membully dia karna berani mendekati quinny.

Seperti sekarang ini....

Stevano prov

Bugh... Bugh... Bugh...

"Apa yang kau lakukan hahh sampai quinny terus mendekatimu seperti itu ?!!" Ucap salah senoir itu.

"A...aku tidak me-melakukan apapun" jawabku.

Yahh... kalian pasti tau sekarang para senior itu sedang memukulku & membullyku karna aku dekat dengan quinny.

"Kau pikir kami per-" ucapan senior itu terhenti karna seseorang yang mendobrak pintu toilet dengan kasar.

Brakk...!!!!

Quinny ?? Batinku.

"Ohh hy quinny kau sedang apa disini ?" Ucap senior yang tadi memukulku itu dengan lembut & tersenyum senang.

"Apa yang sedang kau lakukan senior ?" Tanya quinny dengan nada dingin & datar tapi tatapan matanya sangan tajam.

"Aku hanya memberi perhitungan kepada nerd ini karna dia berani mendekatimu" balasnya sambil tersenyum bahagia karna quinny mengajaknya mengobrol.

Itu wajar saja karna mengingat quinny sangat dingin & cuek kepada semua orang.

Quinny pun mendekati senior itu & mencekram kerah bajunya.

"Dengar baik-baik senoir !! Siapapun yang berani mendekati atau bahkan menyentuh nya seujung kuku pun, aku tak akan segan-segan menghabisinya dengan tanganku ini !! Kau sudah melakukan kesalahan besar karna sudah membuatnya terluka!!"

Ucap quinny dengan penekan di setiap kalimatnya, membuatnya menelan saliva dengan susah payah.

Senoir itupun hanya bisa membeku karna kalimat ancaman quinny & tidak percaya karna baru saja mendengar quinny berbicara panjang lebar seperti itu.

Bugh... Bugh... Bugh...

Aku terkesiap melihat quinny dengan brutal menghajar senior itu, membuat senior & teman-temanya itu langsung lari karna ketakutan.

"Kau tidak apa-apa ??" Tanya quinny dengan lembut yang membuatku langsung terkesiap.

Aku hanya menggangukan kepalaku perlahan.

Dia langsung membuka tasnya & mengeluarkan plester.

Aku kaget karna dia mendekatkan wajahnya dengan wajahku bahkan sampai hidung kami bersentuhan.

Deg...Deg...Deg...

Jantungku langsung berdetak kencang dan tidak karuan, apalgi wajahku yang sudah memerah.

Dia terlihat khawatir karna sudut bibirku yang mengeluarkan darah meskipun sedikit.

Dia meniup pelan bibirku & menempelkan plesternya.

Darahku berdesir karna wajahnya yang dekat & merasakan bibirnya meniup pelan bibirku.

Aku tidak tahu perasaan apa ini tapi aku menyukainya.

Cup...

Aku merasakan benda kenyal & lembut menempel sempurna di bibirku.

Aku membuka perlahan mataku saat aku merasakan bibir hangatnya menjauh.

Hidung kami masih bersentuhan, & dia menatap bibir & mataku bergantian.

"Bolehkan aku...?" tanyanya sambil melihat bibirku.

Aku tidak tahu apa yang harus aku ucapkan tapi entah mengapa aku malah menggangukan kepala ku perlahan & menutup mataku.

Dan aku merasakan bibir hangatnya itu menyentuhku lagi, mengecup, mencecap, melumat & mengigit bibirku dengan lembut dan pelan.

Aku hanya bisa diam & tidak membalas ciumannya karna aku tidak tahu bagaiman caranya.

Karna ini ciuman pertamaku...

•~•~•

DANGEROUSLY (BadgirlXNerd)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang