Part 3

254 34 2
                                    

Lagu utk menemani kalian
Taylor Swift-Back To December

Jangan lupa vote dulu ya

Happy Reading~~
___________________

"Kau kembalikan ponselku sekarang!! Cepat!!"

Jae Ha bergidik, teriakan perempuan dihadapannya ini benar-benar menakutkan. Sukses membuatnya mundur selangkah, berjengit merasakan sakit memekakkan ditelinganya.

"Astaga.. kau bisa membuatku tuli honey"

"Cepat berikan sebelum kesabaranku habis!!" Astaga hobi sekali gadis ini berteriak, Jae Ha menyeringai, tak apa ia suka gadis itu, semuanya yang ada dalam dirinya, mata bulatnya yang besar, rambut hitam legam nya yang di curly, bahkan teriakan dan umpatan gadis itu.

"Dengar aku akan mengembalikan ponselmu tapi dengan satu syarat.."

"Apa??!!" Jae Ha tak menyangka gadis didepannya ini langsung menyerangnya menarik-narik rambutnya bahkan dengan buasnya ingin menggigit tangannya.

"Dengar.. dengar.. akan aku kembalikan tapi kau harus menemaniku ke pesta temanku malam ini.. dan setelah itu semuanya beres.. ponselmu akan kembali dengan selamat.. jika kau malah menyerangku begini akan kubuang ponselmu.. aku serius" teriak Jae Ha lantang sambil menahan perih di tangannya, hasil cakaran gadis ini lumayan juga.

"Aku tidak mau!!!"

"Baik, siap-siap saja katakan selamat tinggal pada ponselmu"

"Ya!! Kau benar-benar.." gadis itu mengambil sapu disebelahnya dan langsung menyerangnya, bahkan sekarang tanpa ampun.

***

"Baik, siap-siap saja katakan selamat tinggal pada ponselmu"

Sohyun menahan kesal, jika bukan karena Oppa nya akan menghubunginya, ia tidak akan peduli pada ponsel itu. Tapi sialnya harga diri Sohyun terlalu tinggi. Ia mengambil sapu dan memukul-mukul pria itu tanpa ampun.

"Ya! Kau benar-benar.."

Sohyun memukul pria itu tanpa ampun, mengelilingi lapangan Sekang High School yang tengah menggugurkan daun-daunnya yang kering.

"Baiklah.. baiklah.. pukul aku sesukamu tapi jangan salahkan aku jika ponselmu kulempar dan kemudian hilang.. oke.. aku lempar.." Jae Ha sudah siap melempar sebelum akhirnya mengerem tangannya dengan satu kata ampuh gadis itu.

"Tunggu.."

"Bagaimana? Terima tawaranku nona manis?" Sohyun menatapnya garang, Jae Ha mengira gadis itu akan kembali menyerangnya, tapi tidak, gadis itu berkata lelah, "baiklah ayo kita selesaikan urusan kita"

***
Sohyun merutuk dalam hati, menyesal karena mengikuti permintaan laki-laki tengil menyebalkan itu, ditambah dengan fakta bahwa ia telah menghabiskan waktu 2 jam untuk berdandan.
Hell.. aku berdandan untuk diriku sendiri sama sekali bukan untuk menyenangkannya..

"Dimana sih pria itu? Katanya mau jenput jam 7, sekarang sudah jam 7 lebih tapi dia belum datang juga" astaga Sohyun tak habis pikir.. apa katanya barusan? Apa ia seperti seorang kekasih yang tengah menunggu kekasihnya datang menjemput lalu akan marah ketika sang kekasih datang terlambat.. astagaa..

Tiba-tiba bel pintu rumahnya berbunyi, terdengar suara-suara, sepertinya Ajjuma yang membukakan pintu. Akhirnya pria itu datang juga.

"Ajjuma.. apa dia sudah dat..." perkataan Sohyun terhenti begitu melihat Eomma dan Appa-nya lah yang berada didepan pintu dan tengah berdebat di ruang tamu.

"Jadi kau ingin membuatku malu didepan teman-teman sosialitaku? Astaga.. bagaimana bisa kau datang ke pesta temanku bersama gadis lain?" Eomma mulai berteriak berkacak pinggang di ruangan itu, menatap Appa dengqn deru napas yang menggebu.

"Kau membuatku muak.. kau selalu sibuk dengan teman sosialitamu.. sedangkan yang menggelar pesta itu temanku.."

"Dan istri temanmu adalah temanku.. ayolah.. seleramu rendahan sekali pergi dengan wanita murahan seperti itu.."

"Yong Ae jaga bicaramu..atau.."

"Atau apa? Mau memukulku? Baik ayo pukul"

Prang!!! Sohyun menjatuhkan vas bunga dengan sengaja mengagetkan orang diruangan itu. 

"Sohyun apa yang kau lakukan?" Teriak Eommanya.

"Kalian yang kenapa.. aku tidak habis pikir.. lebih baik kalian berpergian dari rumah ini daripadq harus ribut seperti itu.. lebih baik aku tidak pernah bertemu kalian daripada harus mendengarkan ocehan kalian itu" Sohyun tahu perkataannya kasar, dan terkutuklah ia sebagai anak, tapi emosinya sedang tersulut.

Sohyun berlari sambil menjinjing heelsnya, pergi menjauhi rumah yang tak ingin ia tinggali lagi.

***

Jangan lupa vote dan commentnya yaa supaya aku jg tambah semangat nulisnya..
Sejauh ini bagaimana menurut kalian?
Apa kalian menyukai cerita ini?
Gn,
SANY

My Enemy Is My Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang