3: Teenage Boy

7 3 0
                                    

Beberapa tahun telah berlalu setelah janin dari Lina berhasil diselamatkan, kini anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki telah lahir ke dunia dan telah bertumbuh menjadi seorang laki-laki remaja berusia 19 tahun. Anak laki-laki itu bernama John, dia memiliki postur tubuh yang cukup tinggi sebagai anak remaja.

John adalah seorang mahasiswa yang sangat populer di universitasnya, dia juga adalah salah satu mahasiswa yang sangat pintar di fakultasnya. Dia memiliki kelebihan di dalam hal pergaulan dan pertemanan, oleh karena itu banyak orang yang sering merasa tertarik untuk mendekatinya dan bergaul bersama dengannya. Dia adalah anak yang sangat ramah dan rendah hati kepada orang lain. Semua orang menyukai sifat dan kepribadiannya. Hidupnya bagaikan sebuah hidup yang sangat sempurna tanpa pernah mengalami hambatan ataupun kesulitan sama sekali.

Akan tetapi, John masih belum mengetahui bahwa sebenarnya dia memiliki satu kelebihan sekaligus juga kelemahan terbesar yang ada di dalam dirinya. Kelebihan yang dapat digunakan olehnya untuk menolong orang lain tetapi juga sebuah kelemahan yang dapat membahayakan nyawa banyak orang. Kelebihan dan kelemahan tersebut merupakan sebuah pemberian terbesar dari ayahnya. Pemberian itu adalah kekuatan listrik yang telah diwariskan ketika ayahnya meninggal akibat menolong ibunya. John masih belum mengetahui semua itu hingga sekarang, karena kekuatan tersebut masih belum dapat teraktifkan kembali. Kekuatan tersebut memang sama sekali tidak dapat dikendalikan olehnya, termasuk oleh ayahnya juga ketika kekuatan itu belum dipindahkan.

Jam 16:00 WIB, adalah jam terakhir John mengikuti kelasnya pada hari Senin. Setelah selesai dari kelas, dia berjalan keluar dari kelasnya bersama dengan seorang perempuan cantik yang juga merupakan teman sekelas dan sefakultasnya. Perempuan itu bernama Felly. Dia adalah salah satu perempuan yang cukup dekat dengan John. Mereka sangat sering menghabiskan waktu bersama-sama di kampusnya.

"John!!" Panggil Felly.

"Fell!" Sapa John.

"Langsung pulang lu?" Tanya Felly.

"Iya. Lu juga?" John bertanya balik.

"Enggak. Gua mau ketemu temen gua dulu nih."

"Ohh, oke-oke! Gua balik dulu ya!"

"Oke! Bye!"

Felly melambaikan salah satu tangannya ke arah John sambil berjalan memisahkan dirinya masing-masing.

John pulang menuju ke rumahnya dengan berjalan kaki, karena letak rumahnya tidak terlalu jauh dari universitasnya. Durasi perjalanannya hanya akan memakan waktu kurang lebih 5-10 menit. Selama dalam perjalanan, ia berjalan sendirian sambil membawa tas ransel di punggungnya. Langit mulai terlihat mendung seakan-akan ingin memberikan pertanda bahwa sebentar lagi akan turun hujan yang sangat deras.

Ketika John hampir tiba di rumahnya, ia melihat ada seorang remaja perempuan yang sedang berjalan sendirian di lingkungan taman dekat rumahnya. Di belakang perempuan tersebut, ia juga melihat ada seorang laki-laki berbadan kekar yang sedang berjalan seperti mengikuti ke arahnya.

John merasa curiga bahwa perempuan itu sedang diikuti oleh laki-laki tersebut. Ia merasa bahwa laki-laki yang mengikutinya seperti memiliki niat jahat. Namun ternyata, dugaannya benar. Laki-laki tersebut langsung menyerang perempuan itu secara tiba-tiba dari arah belakang dan menarik perempuan tersebut masuk ke dalam salah satu lorong jalan yang sangat sepi.

Melihat perempuan tersebut ditarik ke lorong, John langsung berlari mengikuti ke arah mereka pergi. Setibanya di lorong yang gelap dan sepi tersebut, ia melihat laki-laki kekar itu sedang berusaha untuk menyakiti perempuan tersebut.

"HEI!!!" Teriak John ke arah mereka berdua.

Laki-laki kekar itu langsung melepaskan perempuan tersebut dan menengokkan kepalanya ke arah John sambil menunjukkan ekspresi wajahnya yang semakin kesal dan berani.

"Siapa lu hah?? Jagoan??" Laki-laki kekar itu berjalan mendekati John.

John merasa tidak takut sama sekali dengan laki-laki tersebut, ia tetap memasang ekspresi wajahnya yang juga berani.

"Lepassin dia!!" Perintah John kepada laki-laki kekar itu.

Laki-laki kekar tersebut tidak menjawab, tetapi ia justru langsung melakukakn serangan pertamanya ke arah wajah John.

John menghindari serangan tersebut dan sesaat setelah itu, ia langsung membalas serangannya ke arah wajah laki-laki kekar itu dengan sekuat tenaganya. Laki-laki itu terjatuh, tetapi karena laki-laki itu sangat kuat, ia langsung bangkit lagi dan melakukan serangan keduanya dengan menggunakan sebuah pisau yang telah dikeluarkannya dari salah satu saku celananya.

John yang melihat pisau tersebut merasa terkejut, karena tidak menyangka bahwa laki-laki itu memiliki pisau. Laki-laki menyerang ke arahnya dengan sebuah pisau di arahkan ke wajahnya. Ketika John berusaha untuk menghindar, pergerakan badannya kalah cepat dengan pergerakan laki-laki tersebut sehingga menyebabkan salah satu tangannya tergores oleh pisau.

John menjerit kesakitan dan ia melihat sedikit darah mulai mengalir dari salah satu lengannya. Melihat John mulai lengah, laki-laki itu langsung melanjutkan serangannya dan kali ini ia berhasil lagi melukai badan John. Pisau tersebut telah menggores perutnya dan menyebabkan perut John mengeluarkan darah yang sangat banyak.

Tidak lama kemudian, muncul sebuah aliran listrik yang bermula dari tangan kanan John dan mengalir ke seluruh badannya. Aliran listrik tersebut mulai menyetrum seluruh badannya dengan tegangan listrik yang sangat kuat. Perlahan-lahan John terlihat seperti meninggalkan tubuh dan jiwanya. Kini muncul seseorang yang telah menggantikan John dan mulai menghuni tubuhnya. Seseorang yang tidak pernah dikenal sebelumnya oleh siapapun, termasuk oleh dirinya sendiri.

Laki-laki kekar itu merasa sangat terkejut dengan kemunculan aliran listrik di sekitar tubuh John. John yang kini telah berubah langsung menyerang laki-laki tersebut dengan kekuatan listriknya yang sangat kuat. Ia menyetrum laki-laki itu hingga seluruh tubuh dari laki-laki tersebut hancur lebur menjadi sebongkah tulang belulang. Perempuan yang sedang berdiri di pinggir lorong jalanan merasa sangat terkejut dan ketakutan dengan tindakan yang dilakukan oleh John.

Perempuan itu mencoba untuk berjalan mendekati John dan menyentuh pundak kanan dari John. Seketika itu juga, John langsung menengok ke arah perempuan itu dengan keadaan kekuatan listriknya yang masih menyala di sekitar tubuhnya. Perempuan itu terlalu takut untuk berkomunikasi dengannya dan akhirnya ia memutuskan untuk menjauh dan melarikan diri dari John sebelum sesuatu yang buruk terjadi pada dirinya.

John kembali menengok ke arah badan laki-laki kekar tersebut yang hanya tersisa tulang saja. Ketika ia baru saja ingin menghancurkan seluruh tulang dari laki-laki yang telah tewas itu, tibalah beberapa mobil polisi dari arah belakangnya. Seketika itu juga, kekuatan listrik dalam dirinya telah menghilang dan ia kembali menjadi diri John yang sebenarnya.

John merasa sangat terkejut dengan segala tindakan yang telah dilakukannya. Ia menengok ke belakang dan melihat ke arah sekelompok anggota polisi yang sedang mengarahkan pistol mereka ke arahnya.

"ANGKAT TANGAN!!" Teriak salah satu anggota polisi ke arahnya.

"Pak! Bukan saya yang melakukan ini!" John berusaha untuk menjelaskan segala peristiwa yang telah terjadi.

"Pak, saya mohon jangan tahan saya! Saya tidak bersalah!"

"Jalan!!" Anggota polisi tersebut mendorongnya dan memaksanya untuk berjalan ke arah mobil polisi untuk segera ditahan di penjara.

Behind The DarknessWhere stories live. Discover now