Sore hari itu, jam telah menunjukkan pukul 16:30 WIB. Terlihat John yang sedang berjalan di trotoar menuju ke arah sebuah coffee shop yang terletak tidak jauh dari daerah rumahnya.
Ia melihat seorang bapak mengenakan baju berkerah berwarna biru muda yang sedang meneguk secangkir gelas kopi di tangan kanannya. Ia berjalan mendekat ke arah meja yang dihuni oleh bapak tersebut.
"Sore pak! Pak Alvin ya?" John mengucapkan salam dengan sangat sopan.
"Ehh, John! Sore! Silahkan duduk!" Pak Alvin mempersilahkan John duduk di kursi yang terletak di hadapannya.
"Iya pak! Makasih!" John duduk di kursi tersebut.
"Gimana kabar mama kamu? Sehat?" Tanya pak Alvin.
"Sehat kok pak. Bapak gimana?" John bertanya balik ke pak Alvin.
"Saya sehat kok! Kamu sekelas ya sama Felly?"
"Iya pak, di beberapa mata kuliah! Tapi ada juga yang enggak sekelas sih!"
"Ohh oke-oke! Jadi, kamu mau ngomongin apa nih? Kayaknya urgent banget chat kamu kemarin." Pak Alvin mulai penasaran.
"Jadi gini pak, saya akhir-akhir ini sering ngerasa aneh sama badan saya!"
"Aneh gimana maksud kamu?"
"Entah kenapa saya sering ngerasa ada aliran listrik di badan saya."
Pak Alvin yang mendengar jawaban dari John langsung merasa sangat terkejut dan teringat akan eksperimennya yang pernah dilakukan bersama dengan Andre, ayahnya John.
"Sejak kapan kamu tahu kalau kamu punya kekuatan itu?" Pak Alvin penasaran.
"Sudah lumayan lama sih pak!"
"Terus kamu pake kekuatanmu itu pada saat apa saja?"
"Saya justru enggak tahu pak!"
"Enggak tahu? Maksud kamu?"
"Saya enggak bisa ngendaliin kekuatan saya pak! Kekuatan saya selalu muncul tiba-tiba dan saya enggak pernah tahu kapan kekuatan saya akan muncul!" John menjelaskan kepada pak Alvin.
Pak Alvin langsung terdiam sejenak sambil menatap ke arah John dengan ekspresi wajahnya yang sangat khawatir dan ketakutan.
"Dan yang lebih anehnya lagi pak, setiap kali kekuatan saya muncul, saya selalu ngerasa seperti ada orang lain yang mengambil alih tubuh saya!"
"Mengambil alih?" Tanya pak Alvin dengan ekspresi wajahnya yang bingung.
"Iya pak, seperti ada orang lain yang mengendalikan tubuh saya!" John menceritakan segala ketakutan dan kekhawatirannya kepada pak Alvin.
"Saya harus gimana ini pak? Saya bener-bener bingung!" Tanya John dengan perasaannya yang tidak berdaya sama sekali.
Pak Alvin kembali terdiam dan tidak mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya untuk menjawab pertanyaan dari John.
"Pak? Pak? Bapak kenapa?" John merasa bingung melihat pak Alvin yang sedang terdiam dan menjawab pertanyaannya.
"Maaf John, saya tidak bisa bantu!" Pak Alvin beranjak dari kursi dan berjalan pergi meninggalkan John di tempat duduknya.
"Pak!! Pak!! Tunggu pak!!" John berusaha menahan kepergian pak Alvin, tetapi pak Alvin tetap tidak menghiraukannya sama sekali. John benar-benar merasa bingung mengapa pak Alvin tidak dapat membantunya.
John benar-benar merasa putus asa dan tidak tahu lagi harus mencari pertolongan kepada siapa. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang kembali ke rumahnya dengan berjalan kaki.
YOU ARE READING
Behind The Darkness
Roman pour AdolescentsJohn memiliki kehidupan yang hampir sempurna hingga suatu saat ia menyadari bahwa dirinya memiliki sebuah kekuatan yang sama sekali tidak dapat dikendalikan olehnya. Kekuatan ini mampu mengubahnya menjadi orang lain yang tidak pernah dikenal oleh si...