Setelah peristiwa itu terjadi, John ditahan di dalam penjara atas tindakan pembunuhan yang telah dilakukannya. Walaupun sebenarnya yang melakukan tindaka tersebut bukanlah Joh, tetapi John masih belum menyadari apa yang sedang dialami oleh dirinya sendiri. Ia benar-benar tidak dapat mengingat apa yang telah dilakukannya pada sore hari kemarin.
Tidak lama kemudian, seorang anggota polisi datang menghampiri John dan mengeluarkan John dari ruang selnya.
"Keluar!! Ada orang yang bertemu denganmu!!" Bentak polisi tersebut kepada John.
John berjalan keluar dan mengikuti anggota polisi itu.
Setibanya ia di ruang kunjungan, terlihat ibunya yang sedang menunggu kedatangannya. John merasa terkejut melihat ibunya datang mengunjunginya.
"Ma?" John berjalan mendekat ke arah ibunya.
Tiba-tiba, ibu Lina langsung menampar wajah John dengan sangat keras hingga John merasa sangat terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh ibunya.
"Apa yang kamu lakukan John?" Tanya ibunya dengan ekspresi wajahnya yang sangat kesal.
"Aku enggak tahu ma! Aku bener-bener...."
"Enggak tahu? Kamu bilang enggak tahu? Enggak tahu atau pura-pura enggak tahu hah?" Ibu Lina semakin merasa kesal dengan jawaban anaknya.
"Ma!! Bukan aku yang lakuin itu!! Seinget aku, aku cuman mau nolongin orang!!" John merasa tidak dipercayai oleh ibunya sendiri.
"Nolongin orang? Kalo kamu nolongin orang, kamu enggak mungkin masuk ke penjara!!!"
Ibu Lina dan anaknya terdiam sejenak sambil menatap satu sama lain dengan ekspresi wajah masing-masing yang berbeda.
"Ma!! Aku bener-bener enggak bermaksud membunuh orang, aku cuman mau nolong orang lain!!" John terus berusaha meyakinkan ibunya. Ibunya tidak menjawab melainkan hanya memberikan tatapan matanya yang melotot ke arah anaknya.
"Mama bener-bener kecewa sama kamu John!"
"Maaf ma!" John meminta maaf kepada ibunya.
"Mama akan coba cari cara buat bebassin kamu dari sini!" Ibu Lina berniat membantu anaknya untuk segera keluar dari penjara tersebut.
Ibu Lina pergi meninggalkan anaknya dan keluar dari gedung penjara tersebut.
Seketika ibunya pergi, John kembali ditarik oleh salah satu anggota polisi untuk kembali ke dalam ruang selnya. Ketika ia baru saja akan berjalan kembali ke ruang selnya, ia melihat sebuah berita yang ditampilkan di televisi. Berita tersebut menampilkan seorang laki-laki yang memiliki postur tubuh yang sangat serupa dengan dirinya sedang menyerang seorang laki-laki kekar dengan menggunakan listrik dari tubuhnya. Wajahnya tidak dapat terlihat jelas di berita tersebut, karena laki-laki itu tidak menengok ke arah CCTV yang terletak di lorong jalanan tersebut.
Melihat berita tersebut, John merasa sangat terkejut dan bingung dengan laki-laki yang ada di televisi. Ia merasa bahwa laki-laki itu adalah dirinya sendiri, karena postur tubuh yang sangat mirip dengan dirinya. Ia berusaha untuk mengingat kembali apa yang telah terjadi sesaat sebelum ia ditahan oleh polisi tetapi sayangnya, satu-satunya hal yang dapat diingat olehnya hanyalah ketika ia sedang berusaha untuk menolong seorang perempuan di sebuah lorong jalanan yang gelap dan berhadapan dengan seorang laki-laki kekar. Selain itu, ia tidak mengingat apa-apa lagi.
Keesokkan harinya, John dikeluarkan dari ruang selnya dan diantar ke sebuah ruang makan. Ia bertemu dengan banyak orang lain yang juga sedang ditahan di penjara tersebut. Mereka semua terlihat sedang menyantap sarapannya di meja makan yang telah disediakan di penjara tersebut. John berjalan mendekati salah satu meja berukuran panjang yang sedang dihuni oleh banyak orang sambil membawa piring makanannya.
"Boleh saya duduk disini?" Tanya John kepada seluruh orang yang sedang duduk dan makan di meja tersebut.
Tidak ada seorangpun yang menjawab pertanyaan darinya, hanya ada salah satu orang yang meresponnya dengan memberikannya ruang untuk duduk di tempat duduk tersebut sambil menatap ke arahnya dengan tatapan yang kesal.
John menerima tempat duduk yang diberikan oleh mereka dan duduk tepat di sebelah salah satu orang yang tidak dikenalnya.
Ketika John sedang menyantap makanannya, tiba-tiba salah satu orang di sebelahnya dengan sengaja menyenggol gelas air putihnya hingga air tersebut tumpah ke seluruh pakaian yang dikenakannya.
"HEI!!" Teriak John ke arah laki-laki tersebut. Seluruh penghuni di ruang makan itu menengok ke arahnya.
"Kenapa?? Ada masalah??" Laki-laki itu memberikan tatapan yang sangat tajam dan kesal kepada John sambil berdiri dan postur tubuh laki-laki itu memang terlihat jauh lebih tinggi dan besar dibandingkan dengan postur tubuh John.
"Lu tumpahin minuman gua!!"
"Terus?" Laki-laki itu sama sekali tidak merasa bersalah dengan tindakan yang telah dilakukannya terhadap John.
"Terus? Ya minta maaf lah!!" John merasa kesal dengan laki-laki itu.
"Kalo gua enggak mau?"
Mendengar jawaban tersebut, John langsung melakukan serangan yang sangat kuat ke arah wajah laki-laki itu, tetapi sayangnya serangan yang dilakukannya dapat ditahan dengan sangat mudah.
John merasa terkejut dengan kekuatan fisik yang dimiliki oleh laki-laki itu hingga akhirnya ia membalas serangan John dengan sebuah pukulan yang sangat keras dari salah satu lengannya yang sangat besar dan berotot.
John terpental jauh ke belakang hingga kepalanya terbentur ke tembok di ujung ruangan dan mengeluarkan cukup banyak darah di kepala dan di hidungnya. Semua orang berteriak dan bersorak dengan pertarungan yang terjadi antara John dan laki-laki asing itu. Untungnya, ia masih dalam keadaan setengah sadar dan ia masih dapat berusaha untuk bangkit dari jatuhnya. Laki-laki itu terlihat sedang berjalan menghampirinya dari kejauhan. John harus segera bangkit berdiri sebelum ia diserang untuk kedua kalinya.
Sesaat ketika John baru saja bangkit berdiri, laki-laki itu langsung menyerangnya kembali tetapi kali ini ia melakukannya dengan menendang perut John dengan sangat kencang dan dilanjutkan dengan mengangkat badan John ke atas kepalanya. John benar-benar tidak berdaya lagi ketika tubuhnya sedang diangkat oleh laki-laki itu.
Tiba-tiba, ketika John masih dalam keadaan diangkat, terlihat sebuah aliran listrik yang sedang muncul kembali dari salah satu tangan John. John sempat melihat aliran listrik tersebut di salah satu tangannya tetapi hanya dalam waktu beberapa detik, setelah itu dirinya berubah menjadi seseorang yang lain yang tidak pernah dikenal oleh siapapun.
"AHHH!!!!" Laki-laki itu langsung tersetrum oleh aliran listrik dari tubuh John hingga ia menjerit kesakitan dengan suara teriakan yang sangat keras. Seluruh penghuni di penjara itu merasa sangat terkejut dan langsung melarikan diri ketika melihat kekuatan listrik dari tubuh John.
John telah dijatuhkan ke bawah oleh laki-laki itu dan sesaat setelah jatuh, John kembali menyerangnya dengan kekuatan listriknya yang bertegangan sangat tinggi ke seluruh tubuh laki-laki itu hingga badannya hangus terbakar.
Tidak lama kemudian, tibalah beberapa anggota polisi yang berjalan mendekati John sambil membawa pistolnya dan mengarahkannya ke arah John.
"STOP!!!" Teriak salah satu anggota polisi kepada John.
John tidak menghiraukan teriakan dari polisi tersebut dan masih melanjutkan serangannya dengan kekuatan listriknya.
Beberapa tembakan langsung dilakukan oleh sekelompok anggota polisi ke arah tubuh John, tetapi sayangnya seluruh tembakan tersebut tidak memberikan efek apapun kepada tubuh John. John menengokkan kepalanya ke arah sekelompok polisi tersebut dan menyerang mereka semua hingga hangus terbakar seperti laki-laki yang telah tewas karena serangannya.
John berlari untuk kabur dari penjara tersebut dengan menghancurkan seluruh gedungpenjara hingga akhirnya ia berhasil keluar dan berada di pinggir jalan kotadengan kondisi cuaca yang sangat cerah. Sesaat setelah ia berhasil tiba dikota, kekuatan listriknya menghilang dengan sangat cepat dan ia kembali menjadidiri John yang sebenarnya.
YOU ARE READING
Behind The Darkness
Ficção AdolescenteJohn memiliki kehidupan yang hampir sempurna hingga suatu saat ia menyadari bahwa dirinya memiliki sebuah kekuatan yang sama sekali tidak dapat dikendalikan olehnya. Kekuatan ini mampu mengubahnya menjadi orang lain yang tidak pernah dikenal oleh si...