Prolog

52.1K 936 8
                                    

Seorang perempuan mendesah kuat di atas ranjang yang berukuran besar. Di atas tubuh perempuan itu terdapat laki-laki yang sedang mencumbunya dengan liar. Keduanya tak berbusana dan pakaian mereka pergi entah kemana. Pakaian mereka mungkin sudah tersebar di sudut-sudut kamar yang tak terjangkau tangannya.

Tiba-tiba suara laki-laki itu meracau keras. Diiringi dengan teriakan perempuan yang sudah selesai menjalankan tugas memuaskan nafsu partner-nya.

Laki-laki itu ambruk diatas tubuh perempuannya. Setelah mengecup kening si perempuan, ia bangkit dan mengambil kemejanya yang tadi dilemparnya asal di dekat jendela.

"Aku harus pulang. Aku tak ingin dibopong paksa lagi oleh si monster. Setelah aku keluar kamar, jangan lupa kamu kunci pintunya. Kamu bisa menginap disini. Pulanglah saat subuh sebelum petugas room service datang." Ujarnya sambil mengancingkan kemeja biru dongkernya.

"Hmm.." Jawab perempuan itu singkat.

***

Seorang laki-laki yang tengah duduk didekat pos satpam memandangi seorang perempuan yang sedang bercengkrama dengan banyak laki-laki di ujung sana. Jam istirahat dipergunakannya untuk rehat dari lelahnya bekerja di lokasi proyek bangunan.

Dilihatnya sekali lagi, perempuan itu tengah menyeka keringatnya dengan tisu ditangannya. Bulir-bulir keringat itu justru membuatnya makin terlihat seksi.

Namanya Kiara Anggun Canissya. Seorang karyawan proyek di sebuah perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia. Wajahnya cantik dengan lesung pipi, dan gigi kelinci yang menghiasi senyumannya. Pipinya sedikit chubby, namun tetap terlihat manis. Rambutnya lurus dan hitam panjang sebahu.

Tinggi tubuhnya sekitar seratus tujuh puluh dua sentimeter dengan berat badan yang proporsional. Sungguh perempuan yang dapat memikat hati laki-laki disekitarnya.

Banyak laki-laki di lokasi proyek yang sering berebut perhatian Kiara. Kiara bisa disebut perempuan tercantik dari semua karyawan di lokasi tersebut. Sebab ia merupakan perempuan yang satu-satunya masih lajang dari tiga perempuan yang ditempatkan di lokasi proyek.

Hampir rata-rata karyawan laki-laki yang masih jomblo menggoda Kiara dan sering mengajak makan bersama setelah pekerjaan mereka selesai. Dengan alasan senioritas, terlebih Kiara adalah anak baru di proyek tersebut, maka Kiara akhirnya setuju dengan ajakan mereka dan tak bisa menolak begitu saja.

Jika Kiara sudah mengangguk setuju, biasanya para laki-laki akan bersorak kesenangan mendapat kesempatan untuk makan malam bersamanya.

Tak pelak Kevin Fernandez Satya, seorang Project Manager (PM) di lokasi konstruksi yang ikut-ikutan menggoda Kiara dan selalu mengajaknya makan malam bersama. Kalau sudah Kevin yang mengajak Kiara, tak akan ada pekerja lain yang berani ikut acara mereka. Bisa-bisa gaji mereka dipotong percuma, hanya karena berusaha mengerecoki modusan Kevin pada Kiara.

Usia Kevin memang tergolong lebih muda untuk menjadi seorang PM. Tapi Kevin bukanlah orang sembarangan di perusahaan konstruksi itu. Ia adalah anak dari pemilik perusahaan. Oleh sebab itu, ia bisa menjadi manajer proyek di usianya yang masih muda.

Namun, selain karena latar belakang keluarganya, meraih posisi PM seperti ini tidaklah mudah. Kevin harus bersaing dengan para kandidat lain yang usianya jauh diatasnya. Ya. Dapat dikatakan bahwa Kevin adalah karyawan berprestasi di kantornya.

Kevin bukanlah anak manja yang dengan mudah mendapatkan apa yang dia mau. Ia terbiasa mendapatkannya sendiri tanpa meminta bantuan dari orangtuanya. Sebab keluarganya menerapkan  sistem 'take and give'. Apa yang sudah orangtuanya berikan, maka Kevin harus memberikannya kembali dengan hal lain.

Seperti misalnya saat sekolah, Kevin meminta dibelikan sepeda baru, maka Kevin harus membayarnya dengan prestasi peringkat pertama di sekolahnya.

Dan apabila dewasa ini Kevin ingin saham dan posisi tertinggi di perusahaan, maka Kevin harus segera menikah dan mempunyai anak laki-laki.

Bagi kebanyakan laki-laki mungkin itu hal gampang. Dengan uang dan kekayaan semua akan berjalan dengan mudah. Apalagi ketampanan yang ia miliki diatas rata-rata. Ia memiliki darah keturunan Belanda. Maka tak heran wajahnya sangat 'kebule-bulean' dengan rahang yang kokoh, hidungnya yang mancung, matanya yang berwarna kecoklatan dan sedikit sentuhan brewok tipis di wajahnya. Sungguh, dengan kondisinya yang seperti itu mencari seorang istri bukanlah perkara sulit baginya.

Namun lain dengan pikiran Kevin. Ia tak bisa hanya serius pada satu perempuan saja. Kehidupan malamnya berhasil menggoda imannya untuk melepaskan penat sehabis seharian bekerja.

Kevin tak bisa menahan hasratnya saat banyak perempuan cantik menggodanya di kelab yang biasa ia datangi bersama teman-temannya. Ia mensyukuri nikmat kehidupannya yang seperti ini. Ia tak suka harus menjalin suatu hubungan yang mengikat seperti pacaran. Ia lebih suka berpetualang mencari yang lebih menggoda tanpa harus repot dengan urusan-urusan diluar kendalinya.

Orangtua Kevin sudah jenuh melihat putra semata wayangnya selalu berkelakuan buruk, dan sering memaksa Kevin untuk segera menikah dan meninggalkan dunia malamnya. Orangtuanya juga sering menjodoh-jodohkan Kevin dengan kenalan mereka, namun tak satupun yang dapat menarik hati Kevin. Kevin hanya ingin bermain-main, pernikahan bukanlah suatu hal yang ia bayangkan sebelumnya.

Menikah dan mempunyai anak itu sangat memusingkan menurutnya.

---------------------------------

Hai hai. Ini karya keempat aku. Tiba-tiba aja kepikiran mau buat cerita tentang pernikahan.
Semoga suka ya. Selamat membaca :)

05/12/2017

My Wedding Partner (END) - TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang