39. Ke Bulan

19.5K 442 36
                                    

Kiara menggertakan giginya cemas. Ia khawatir bila Kevin tak dapat menemuinya.

Dipandanginya laki-laki yang tengah mencari tempat untuk ia duduki. Ia meniup anak tangga untuk Kiara dan mempersilahkan duduk disebelahnya.

"Duduklah." Ujarnya.

Kiara mengikuti arahannya. Kalau bukan karena wajahnya yang tampan, Kiara pasti akan segera berlari menemui Kevin.

"Ada apa, Mas?" Tanya Kiara.

"Bagaimana pernikahan kalian?" Tanyanya berbalik.

"Astaga, Mas. Bisakah kita mengatakan hal itu nanti? Setelah ini aku pasti menemui Mas. Aku janji."

Pesona Indra seketika hancur di mata Kiara. Indra terlihat menyebalkan menahannya seperti ini. Terlebih hanya sekedar membahas masalah rumah tangganya.

"Biarkan saja Kevin mencarimu. Kamu bisa tahu Kevin laki-laki yang baik atau bukan. Kalau dia baik, dia akan tetap mencarimu, bukan pergi menggandeng perempuan lain." Ujar laki-laki itu.

Kiara berpikir sejenak kemudian menyetujuinya.

"Aku senang kamu mampu merubah Kevin menjadi lebih baik. Dia sembuh dari masa lalunya." Ujar Indra sambil menyulutkan rokok ke mulutnya.

"Masa lalu seperti apa, Mas?"

"Masa lalunya akan Jenny." Indra menghembuskan nafasnya yang mengeluarkan asap dari hidungnya.

Kiara mendengus kesal. Hidupnya tak jauh-jauh dari Jenny. Jenny seperti wanita satu-satunya di dunia ini.

"Jenny cantik banget sih ya, Mas. Sampai susah dilupain." Ujar Kiara menyinyir.

"Bukan hanya cantik, dia cerdas, Ra."

"Mas.."

Indra terkekeh.

"Bagaimana Kevin memperlakukanmu? Tidak buruk kan?"

"Tidak. Dia baik. Aku malah menyesal mengabaikan kebaikannya." Ujar Kiara sesal.

"Kalian harus segera mempunyai anak, Kiara." Ucap Indra dengan tatapan yang serius.

Kiara memandangi Indra.

"Hanya itu yang bisa mengikat kalian." Tambah Indra. "Kamu tidak akan pernah tahu masalah apalagi yang muncul dan memaksa kalian untuk berhenti bersama."

Kiara terpaku. Pernyataan Indra menyesakkan dadanya.

"Masa lalu Kevin itu amat buruk dan menyakitkan. Semisal suatu saat banyak orang yang menyakitinya, kamu harus kuat."

"Pergilah. Genggam tangan Kevin dengan erat, jaga dia. Kevin berhak bahagia juga." Ujar Indra menasehati.

Kiara beranjak dari tempat duduknya. 

"Dia lebih berhak dari aku, baik perusahaan maupun kebahagiaan. Kamu lebih tau akan hal itu." Ucap Indra sebelum Kiara keluar dari pintu darurat.

***

Kiara berlari ke auditorium mencari Kevin. Ia menghampiri semua laki-laki yang mengenakan tuxedo hitam dengan dasi kupu-kupu berwarna merah, dan menghirup aroma parfumnya.

Kiara melihat satu orang laki-laki tinggi tegap memakai pakaian seperti Kevin dilantai dansa bersama perempuan yang mengenakan dress mini berwarna hitam. Kiara semakin khawatir, ia hampir menangis tak dapat menemukan Kevin.

Tiba-tiba seorang laki-laki mengusap punggungnya. Kiara terkejut, dan berbalik.

Matanya memancarkan senyuman. Terasa sangat menenangkan. Kiara memeluknya. Ia menghirup tubuh laki-laki itu dan menangis dalam pelukannya.

My Wedding Partner (END) - TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang