dimulai

8.5K 291 0
                                    

meysha sedang melamun di kelasnya,3 bekicot sedang membeli makanan di kantin.

"mungkin ini jalan yg terbaik,menjauh dan menghilang dari kehidupanya"gumam meysha sambil menatap wallpaper hpnya yg berlatar dirinya dengan hito.

meysha sekarang akan mulai menjauh dari hito,semakin jauh hati meysha semakin rapuh.

"mey,tadi hito nanyain lo"ujar shelly yg menghancurkan lamunan meysha.

"terus?"

"lo beneran mau jauhin hito?gk nyoba buat backstreet aja lagi"usul karra.

"adik gue yg bakal jadi korban,kalo gue bersatu sama hito"

"yaudah, nih!"kata terra sambil memberikan lemon tea kesukaan meysha.

"makasih"

"mey,gue yakin lo kuat"hibur karra.

"lagian bukan hito aja cowok di dunia ini"sahut shelly.

"gue juga yakin kalo udah jodoh,pasti kembali"ucap terra.

"makasih ya...,kalian selalu ada buat gue,gue gk mau kehilangan sahabat kaya kalian"kata meysha sambil memeluk ketiga sahabatnya.

"itulah gunanya sahabat"gumam terra.

————
meysha janjian dengan hito untuk yg terakhir kalinya di rooftop.

meysha menunggu di rooftop dengan hati tak rela.

hito datang.

"mey,tadi kamu kemana?"tanya hito perhatian.

"gk usah basa basi,to the point aja,lo mau ngomong apa?"jawab meysha ketus.

"ini..aku mau minta izin buat nganterin cherry ke salon setiap hari sabtu"kata hito yg masih dengan nada halus.

"gue gk peduli!jauhin gue,jangan pernah lo sentuh hidup gue.kalo perlu lo pacaran aja sama si cherry"

"kamu kenapa mey?ada masalah?"

"iya,ada masalah.masalah nya adalah lo!"

"?"hito terdiam dan memikirkan sebenarnya apa yg terjadi.

"mey,sebenernya ini ada apa?"tanya hito bingung.

"udah deh,gk usah peduli sama gue.karna gue juga udah gk peduli sama lo!gue bakal pergi,jadi lo jangan tahan gue!"

"mey,plis..aku gk mau kamu pergi dari hidup aku"pinta hito.

"gue gk bisa terus menerus sama lo,lo bisa nyari yg lebih dari gue.jadi tolong biarin gue pergi.."

"mey,bukan nya kamu cinta sama aku?"

"emang faktanya gue cinta sama lo,tapi masalahnya kita gk bakal pernah bersatu,solusinya lo pergi dari hidup gue"ucap meysha yg berusaha agar tidak menangis.

"masih ada cara lain,kan?"

"gk ada!gue gk mau orang yg gue sayang terluka!ngerti!jadi tolong lo ngerti keadaan gue!"

"kalo itu yg kamu mau,oke...biar aku yg pergi"kata hito yg beranjak dari bangku.

dan meninggalkan meysha di rooftop.
pelupuk mata meysha sudah tidak bisa membendung air mata,bulir-bulir air mata mengalir lalu berhenti di dagu dan perlahan menetes....

"maafin gue hito.."gumam meysha sambil menangis.

meysha menenangkan hatinya dan berniat untuk pulang...

di parkiran sekolah meysha masih memikir kan hito , dan handy menghampiri.

"mey,lo habis nangis?"tanya handy.

meysha menggeleng.

"boong!kenapa?"

tiba-tiba handy memeluk meysha,meysha hanya diam tidak merespon seperti bodo amat sama handy.

dari kejauhan hito melihat handy yg memeluk meysha,hito menahan amarah dan berusaha biasa aja dengan apa yg dia lihat.

handy mengantarkan meysha pulang ke rumahnya.
dan disambut  pak arief dengan sopan.

"ehk,nak handy..apa kabar?"sapa pak arief.

"baik"

meysha main nyelonong masuk ke dalam rumah tanpa peduli ocehan ayahnya.

meysha membaringkan tubuhnya dan merasa dirinya demam.
meysha menangis dan tak tahu apa yg harus ia lakukan setelah ini.
hidupnya terasa hambar dan merasa sendiri di dunia yg keras ini.

bi idah masuk ke dalam kamar  meysha.
"non..ini makananya"kata bi idah dengan meletakan nampan di nakas.
"makasih,bi"

"non sakit?ke dokter ya..?"tanya bi idah sambil menempelkan punggung tangannya di dahi meysha yg panas.

"gk usah,bentar lagi juga enak kan kok"

"yaudah,kalo butuh apa² panggil bibi aja"ungkap bi idah melangkah keluar kamar.
meysha memejamkan matanya dan semoga setelah istirahat suhu badanya kembali normal.




hito sedang melihat-lihat galleri hp nya yg penuh dengan fotonya bersama meysha.
hito melempar hpnya ke kasur dan pergi ke luar kamar.

di meja makan ada tante andine bersama handy sedang makan.

hito berjalan santai menuju kulkas tanpa menoleh sedikitpun ke arah mereka.

"hito"panggil pak sultan.
"kamu itu harus kaya handy nurut sama orang tua"sambung pak sultan.

"terserah papah,tapi aku gk bisa jadi handy yg munafik,aku ya..aku,jadi gk usah paksa aku buat jadi handy"jelas hito yg berjalan lagi menuju kamarnya.

handy hanya memasang senyum ramahnya sambil memakan makanan yg ada di meja makan.

————————————————

my ice prince[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang