11th December 2017

289 53 0
                                    


Pagiku di sebelas Desember. Sang mentari seolah enggan bersinar, awan mendung yang kelabu, serta tanah yang masih terasa basah di sepanjang jalanan; seolah mewakilkan segala perasaanku saat ini.

Baru saja kemarin aku berniat menemuimu. Tapi pagi ini, ketika aku beranjak menuju pintu, kulihat Ibuku sudah berdiri di sana. Tanpa basa-basi beliau memberiku sesuatu yang katanya itu titipan darimu. Yah, yang kumaksud itu adalah surat merah jambu yang kau selipkan dalam amplop kerjaku.

Aku menatap surat itu dengan ragu. Tahukah kamu? Ketika tanganku menyentuh kertas itu, aku tak kuasa meneteskan air mataku. Apakah kau tahu? Hatiku hancur. Jantungku seakan berhenti berdetak.

Perih.

Mungkin kata itu sangat cocok mendeskripsikan perasaanku. Pada saat aku membuka dan membaca surat darimu. Air mataku tak henti berderai, melihat namamu terukir dengan indah di samping namanya.

Sejujurnya, aku tidak memahami perasaanku. Aku tidak bisa mengontrol emosiku. Aku tidak tahu, bagaimana aku harus bersikap kepadamu?

Aku tak kuasa menahan perih di hati. Ingin kuakhiri detik ini, atau memukuli kepalaku agar aku tak lagi ingat kepadamu. Dan, semua tentang kenangan masa kecil kita.

Aku merasa tak waras. Hilang sudah akal sehatku, ingin aku mati saja. Pikiranku sudah tak karuan. Kuingat janjimu saat itu. Begitu manis hingga aku berharap banyak padamu. Namun, semua itu ternyata palsu. Kau yang membuatku berharap, kau juga yang membuatku kecewa.

Lalu, untuk apa perhatianmu selama ini?

Semua katamu ibarat duri yang menusuk sanubariku. Bom waktu yang bica menghancurkan hatiku.

Bila sudah begini, sikap apa yang seharusnya kuperbuat? Ingin marah, melampiaskan kekecewaan ini, tapi semua hanya percuma. Aku tersadar. Mungkin kau bukan yang terbaik yang Tuhan kirimkan untukku.

Dan, mungkin aku harus mengikhlaskanmu bersamanya. Seperti hujan yang mengalir pagi ini. Seperti itu juga aku harus merelakan semua kenangan tentangmu.

Berbahagialah!

Hello Desember [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang