Malam terang bulan
Meratap ke penjuru bumi
Aku menatapnya selalu disaat sepi
Sinarnya selalu menyinari kesunyian ini.Enam belas Desember..
Ku dengar kembali bencana yang menimpa dunia
Gempa bumi yang menggoncang beberapa kota
Tadi malam kembali melanda.Berbagai bencana alam terjadi dimana-mana
Perseteruan di antar negara tak kunjung mereda
Dunia seolah menangis meratapi semua
Mungkinkah dunia ini sudah semakin tua?Tersadar akan diri yang penuh dosa
Diri ini malu tuk berkata biasa
Saat menatap ribuan orang tengah berjuang mempertahankan hak nya
Saat jutaan jiwa tengah meregang nyawa demi membela negaranya.Kita bisa apa??
Hanya berdiam diri menonton acara televisi
Mengatakan hal yang tak seharusnya
Dimana hati nurani kita berada?Ingin aku melakukan hal yang dapat berguna
Ingin aku ikut membela negara
Tapi aku hanya rakyat biasa yang tak punya daya
Hanya bisa berdo'a berharap pada Yang Maha Kuasa.Dunia ini telah semakin tua,
Sadarilah wahai kawan
Persiapkanlah diri kalian
Sebab ajal tak dapat dihindarkan.Berusaha menata kembali hati yang pernah lalai
Berlomba dalam kebaikan
Tak tahu kapan dan bagaimana
Meski kita berusaha menghindar, ajal tetap kan datang jua.Desemberku..
Tetaplah tegar hadapi semua
Semoga Allah selalu melindungi kita
Dan semoga dunia tetap terjaga olehNya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Desember [Complete]
PoetryMake it December to remember! (Tulisan random di bulan Desember)