next

2.5K 23 0
                                    

:Ahk taehh lepashh... ""Ucap ku dan pasti pipiku sudah merona sebelumnya aku belum pernah melakukan hal seperti ini bahkan ciuman pertamaku orang ini yang mengambilnya

"Sayang kau membuatku semakin menginginkamu"ucap nya menjauh dari ku

"Huh sial kau meninggalkannya nanti kelihatan tau sudah ahk aku mau turun"mencoba membuka pintu mobil lagi

"Hati hati sayang"

"Diamlah brengsek"ujarku kesal

"Iya samasama sayang " 'aku makin menyukai nya apalagi mengatakan ucapan kasar padaku'batin taehwan



Apartment


Apaapaan dia itu aku bilang brengsek bukan terima kasih ia menjawab samasama dasar tuli

Taehwan pov

Aku sangat senang hari ini orang yang sangat sangat aku cintai sekarang tak perlu ku kejar lagi ia sekarang sudah berada dalam pelukanku.

Aku tinggal bersama bibiku awalnya aku menolak karena aku punya tempat tinggal sendiri tapi karena bibiku memaksa untuk tinggal karena ia ingin aku menemani putera semata wayang nya yang tinggal sendiri dirumah karena bibi dan pamanku adalah pekerja keras workholic maksudnya makanya mereka menyuruh aku menemaninya well padahal anaknya sudah dewasa juga kenapa harus aku temani tapi tak apalah aku iya iya saja.

Setelah aku mengantar kekasihku yang sangat aku cintai ku parkirkan mobil kesayanganku di basemant lalu aku memasuki rumah setiba nya aku didepan kamarku kudengar sayup sayup orang kesakitan lalu jerit yang siapapun mendengarnya akan kasihan. Ya jelas kakak sepupu ku itu tengah membunuh seseorang aku berjalan gontai ke ruangan pribadi kakak ku. Kau tau selanjutnya?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku juga akan membantu membunuhnya

Kenapa? karena aku sudah di didik oleh kakakku ini menjadi seorang 'psikopat' sejak aku tinggal lama bersama kakak sepupuku ini.

Flashback

Ketika aku masih remaja yang masih duduk di bangku high school aku sering di kagetkan oleh kakak ku itu yang sering membunuh awalnya aku takut tapi kelamalamaan aku biasa saja. Lalu kakakku mengajak aku untuk membunuh awalnya aku sering bergetar hebat sampai kerongatku bercucuran tapi seiring waktu berjalan aku mulai menikmatinya dari menyiksanya hingga memutilasinya oh gosh ini sangat menyenangkan jika melihat orang kesakitan meminta pengampunan dan rasa kasihan.

And flashback


Aku sudah masuk di ruangan lucknut ini kulihat kakakku tersenyum puas saat ia sudah membunuh dan mengeluarkan isi perut si mayat itu semuanya. Iih dulu aku sangat jijik akan hal itu tapi sekarang tidak

"Apa kakak tak ingin menyisakan untukku? "Ucapku tak terima

"Maafkan kakakmu ini tae, besok aku akan membawa seorang gadis jadi besok kau dan aku bisa bersenang senang"jawabnya sambil membersihkan darah si korban yang ada ditangannya

"Kau tak asik kak"ucapku keluar ruangan dan masuk ke kamarku yang tak jauh dari ruangan itu

Aku mulai melakukan rutinitasku mandi sambil membayangkan pujaan hatiku gadis yang selama ini aku impikan tawa nya juga moment moment indahnya bersama temannya kini aku akan melukis moment moment indah bersamaku selamanya hingga ajal menjemput kami berdua.

Selesai dengan kamar mandi ku keluar dan menatap kamarku sekilas 'berantakan' banyak potret gadis ku di kamar ini dari poto hingga lukisan yang terpampang jelas dikamarku. FYI kamarku ini sangat privasi kakak sepupuku pun tak pernah menginjakkan kakinya dikamarku.
Setelah berpakaian aku menuju ruang makan ku fikir makan bersama dengan kekasih ku tadi saat di caffe tidak cukup membuat perut ku kenyang. Seketika aku ingat belum mengabarinya ku rogoh ponselku di saku celana ku.

....
"Hallo ini dengan siapa? " jawab si penerima telpon pertama

"Sayang kau sedang apa? "Balasku bertanya

"Oh kau rupanya? Kukira kau siapa?! Aku sedang bermain game bersama teman temanku"

"Disitu ada perempuannyakan selain dirimu? "

" ada memang nya kenapa? Kau ingin nomor ponselnya iya? Begitu? "

"Aish tidak lah kau cemburu? "

" tidak aku tidak cemburu biar saja aku akan memberimu padanya"

" hei jangan begitu aku sangat mencintaimu hanya kau seorang "

" ahk sudahlah aku ingin bermain lagi nanti lagi telponnya aku sedang sibuk"

Tuuutt

Anak itu bisa nya main saja. Tapi aku tak apa selagi dia menjadi kekasihku aku tak akan mengekangnya terlalu keras biarlah dia bermain bersama temannya yang terpenting ia sudah menjadi milikku seutuhnya.

Aku merasa senang seketika saat tadi ia mengatakan 'kau ingin nomor ponselnya' aku merasa ia cemburu bukan aku kegeeran hanya saja akus senang dengan tingkah lakunya yang menurutku kekanakan. Lucu sekali dan aku sangat mencintainya.

I'm sick babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang