Chapter 6

61 13 8
                                    

"Gue mau minta penjelasan sama lo, Chenle!"pekik Haechan nahan emosi. Chenle kaget mendengarnya. Amira pun mulai takut. Renjun, Jeno, Jaemin, Raesa, dan Gita pun menonton saja dengan snack snack yang enak yang sudah disediahkan sama pelayan milik keluarga chenle.

"Lah? Apa lagi bang?"bingung Chenle.

"Lo beneran suka sama Amira apa gak?! Kok kamu jahat sih sama gue?! Gue tahu lo paling deket dengan amira tapi, lo juga tau batas dekat lo dengan Amira! Gue liat atau dengar tentang kalian berdua bersama itu membuat hati gue sakit banget! Jujur Chenle!!"Tanya Haechan dengan nada marah. Chenle pun menatap amira yang mulai nge-blush. Chenle membuang nafasnya dengan kasar.

"Bang Haechan, kalau boleh jujur... iya, gue suka Amira!"Jawab Chenle dengan mantap. Haechan dan Amira kaget mendengarnya. Haechan merasa emosinya mulai menaik.

"Tapi..."

>

>

>

>

>

Happy Reading

>

>

>

>

>

"... Gue hanya menganggapnya sebagai sahabat! Gak lebih..."lanjut Chenle dengan nada kalem. Haechan pun kaget dengan ucapan Chenle.

"gue ingin memberitahu lo, bang! Tapi, gue ingin tau abang bener-bener suka sama Amira apa gak! Dan sekarang gue liat, abang sering cemburu, absrud disaat nge-chat ama Amira... dan tadi itu, gue yang nge bajak hp amira supaya tau gimana respon abang..."jelas Chenle. Penonton mulai serius dengan tayangan ini (lo kira sinetron???)

"sekarang... gue hanya ingin, bang Haechan mengatakan perasaannya abang ke Amira dengan sungguh sungguh! Selagi genk mini squad menyaksikannya!"ujar Chenle. Haechan pun mulai nge-blush karena perkataan Chenle. Amira pun berdiri dari duduknya dan berniat pergi tapi, niatnya pun terhenti karena genggamannya di tahan Haechan. Amira merasa pipi tembemnya sangat panas karena malu. Chenle pun mendekati Jeno yang duduk single sofa dan liat adegan penyataan perasaan didepan temen sekaligus the genk.

"jadi selama ini Haechan suka Amira? Pantesan selalu nolak banyak cabe-cabean diberbagai kelas..."ujar Gita pelan. Chenle hanya tertawa pelan mendengar ujaran Gita.

"Cepetan nembaknya!"heboh Jaemin gak sabaran.

"gausah malu malu kucing lo berdua! Haechan cepetan! Lama lama penonton emosi!"sambung Jeno. Raesa yang gak tau apa apa hanya bisa tersenyum melihatnya sambil memakan popcorn.

"udah cepat yang tembak! Habis itu jangan lupa traktirannya!"Sahut Renjun jauh lebih keras suaranya. Haechan pun hanya menunduk malu sambil mengaruk kepalanya yang gak gatal. Amira yang sedari diem hanya bisa pasrah.

"Amira..."panggil Haechan sambil mengenggam kedua tangan Amira. Pemilik tangan kaget saat tangannya digenggam sama Haechan dan membuat jantungnya berdebar cepat sekali.

"gue ingin jujur sama lo..."

"... selama ini... gue selalu memperhatikan lo dari jauh maupun deket, sampe sampe gue minta tolong chenle untuk tau tentang isi hati lo..."

"Tapi, waktu mendengar berbagai gossip tentang lo ama Chenle yang sering berduaan atau banyak yang lo ama chenle pacaran... dan saat mendengar hal itu, hati gue cukup sakit! Sangat sakit, Amira!"curhat Haechan. Amira pun nge-blus mendengar curahan Haechan. Reaction para penonton, si Renjun ama Jaemin malahan mengandeng lengan Raesa sedangkan Raesa merasa resah karena 2 manusia dikanan + kirinya mengandeng lengannya. Jeno, gita dan chenle hampir tertawa melihat ekspresi wajah amira yang seperti malu atau deg degan. Amira pun menundukkan wajah karena gak ingin melihat kearah Haechan.

Love in schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang