1

9K 379 12
                                    

"Helena, dengar paman!"

"Nggak paman, Helena gak bisa Helena hanya ingin tinggal disini." Ucapku gagal menahan tangis.

"Helena come!" Sahut Paman.

Berjalan mendekati pria yang selama ini menjadi Paman sekaligus Ayah untuk Helena "Helena gak mau paman, kenangan Mom and Ded disini Aku gak mau pindah Paman."

Paman mendekap Helena dengan halus dan berkata perlahan membendung air mata "Helena berapa lama kamu harus seperti ini? Tiga tahun bukanlah waktu yang singkat."

Semua menjadi sunyi Helena mulai memutar kenangan 3 tahun yang lalu bersama keluarga kecilnya,
Helena adalah anak tunggal yang selalu bersama kedua orang tuannya tapi tragedi kematian kedua orang tua Helena di hutan saat bertugas adalah hal yang membuat Helena syok hingga menjadi anak pendiam dan lebih suka menyendiri.

Tangan kasar Paman menyentuh puncak kepala Helena dan mengecupnya "Helena Paman mohon padamu, kita harus pindah rumah jangan kau larut dalam sebuah kenangan. Ayah dan ibumu pasti bahagia melihatmu bahagia." Ucapnya menenangkan.

Paman jangan memohon padaku, aku tak'akan sanggup untuk menolaknya. Batin Helena.

"Baiklah paman jika paman menghendakinya. Helena ikut."

"Really?" Ucapnya melepaskan peluakan dan tersenyum bahagia.

"Yes." Sahutku sedikit memaksakan sebuah senyuman yang terukir di wajahku.

"Baiklah sekarang pergi bereskan semua perlengkapanmu kita akan pergi sekarang."

Tanpa menjawab Helena berjalan guntai dengan semua kenangan kedua orang tuannya.

Kini Helena berada di kamar yang sangat hangat akan kenangan, tetapi ia harus pergi untuk melupakannya. Dan kini jari jemari Helena mulai memasukan barang-barangnya ke koper yang berwarna hitam besar.

"Helena bila sudah kita akan berangkat sekarang!" Teriak Paman.

15 menit kemudian

Paman membuka pintu mobil "Masuklah kedalam mobil, paman akan memasukkan barang ke bagasi mobil."

Tanpa berkata apapun Helena masuk mobil dan mulai mengingat semua kenangannya di rumah tua yang kini bukan tempat tinggalnya lagi.

Brakk..

Suara pintu mobil, membuat Helena pecah dalam kenangannya.

"Paman sudah mengurus semua perlengkapanmu untuk sekolah disana," ucapnya berbasa basi.

Helena hanya mengganguk tanda ia sangat bosan dan tak ingin diganggu.

Tanpa aba-aba mata Helena sayup dan tertidur.

"Helena bangunlah kita sudah sampai." Ucap Paman Helena membuka pintu mobil.

Helena hanya duduk diam mengembalikan semua tenaga yang ada, dan keluar mobil melihat sebuah rumah yang cukup besar tapi dikelilingi tanah kosong.

Helena akan mendapatkan tetangga jika ia berjalan 100 Meter dari rumahnya.

"Masuklah kita akan beres-beres." Pintah Paman Helena.

Helena bergegas memasuki rumah barunya. Dan berjalan menelusuri tangga, Helena mendapatkan sebuah kamar yang berukuran lebih luas dari kamarnya dan satu lagi membuat Helena tersenyum adalah terdapat sebuah jendela di samping kiri yang langsung melihat hamparan tanah kosong yang di penuhi dengan pepohonan liar.

Helena bergegas turun dan tersenyun pada Pamannya membuat Pamannya mengerutkan alisnya "Paman aku akan tidur diatas, okee." Ucap Helena.

"Baiklah Helena." Sahut Paman singkat tengan cepat-cepat membersihkan semua rumah.

Dari pertama kali Helena masuk ke runah barunya kaki Helena terus bergerak membersihkan semua barang-barang dan menata dengan baik, begitu pula Pamannya yang selalu meninggalkan Helena karena membeli sesuatu untuk keperluan rumah barunya.
.

.

.

.

.


Happy Reading Kawan..
Maaf Untuk Pembukaan Cerita memang sangat membosankan,
Kalau kamu, kamu, kamu punya saran boleh kok langsung komentar
InsyaAllah nanti di revisi.

Jangan lupa votenya yaa..

#SalamSenja
#Next

Vampire King Loving HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang