15

1.9K 116 5
                                    

Fikiran Helena terus mengacu pada mereka, dan alasan mereka pergi. Laki-laki berjubah itu terus terbayang pada Helena.

"Mungkin, Bryan akan memberi kejutan untukku." Ucap Helena menyakinkan dirinya.

3 minggu berlalu, Helena terus mencari sosok mereka. Menghilang tanpa bekas.

Hari ini adalah hari siswa baru masuk ke sekolah Helena mengganti posisi Lucky, dan Bryan di kelas.

Helena hanya memperhatikan pena yang ia pegang, tanpa memperdulikan laki-laki dan perempuan berdiri di depan kelas untuk memperkenalkan dirinya.

Yang Helena tangkap mereka berdua adalah saudara. "Haii!!" Ucap perempuan berambut pirang dengan mata coklatnya.

Helena tersentak kaget, Helena hanya menjawab dengan senyuman simpulnya.

"Apa aku boleh duduk di sini?" Tanya Perempuan itu. Helena belum sempat menggangukkan kepala, tapi perempuan itu sudah duduk di samping Helena.

"Aku Laurel."

"Helena." Jawab singkat Helena melihat Aurel dengan sekilas.

"Apa kau mengenal Bryan?" Tanya Laurel terfokus pada papan tulis.

Detik berikutnya Helena hanya terdiam mencoba mencerna kata-kata Aurel, "apa ku tak mengenalnya,?"

"Aku mengenalnya!" Sahut Helena, mempercepat nada.

"Syukurlah, dia sahabat karibku, akan lebih baik nanti kita bicarakan dia." Ucapnya melirik kedepan.

Helena mengikuti pupil matanya, yang tertuju pada Mr. Stella yang sedang melihat kami dengan sinis.

Perlahan Helena menghembuskan nafas panjang, mencoba berfikir jernih. Dan berharap akan ada sebuah cahaya terang di depannya.

Bel berbunyi 5 detik yang lalu, kini posisi kami berhadapan.

Aurel yang memasang wajah berbunga-bunga, dan Helena mencoba tersenyum.

"Begini, aku sangat senang dapat menemukanmu di sini--"

"Menemukan?"

"Iya karena aku sudah mencarimu sejak kepergian Bryan."

"Apa yang kau ketahui tentang Bryan?"

"Bryan seorang vampire besar," Suaranya lirih saat mengucapkan kata-kata terakhir.

Detik berikutnya mata Helena melebar, berfikir bahwa perempuan yang di depannya bukan seorang manusia melainkan vampire.

"Dan kau?" Sahut Helena menyipitkan mata.

"Aku Elf, bukan Vampire."

"Elf, bukannya kau dan Lucky--"

"Aku tak begitu suka dengannya, jadi aku bersama Bryan dan Atha."

"Dimana Bryan sekarang? Apa dia bercerita banyak tentang aku?"

"Kita akan segera menemukan Bryan, tidak banyak hanya saja kau manusia pertama kali yang mengetahui vampire itu ada. Dan beruntungnya kau belum di jadikan Vampire oleh King Flo. Bukannya kau sudah bertemu King Flo beberapa waktu lalu."

Helena hanya mengganguk kecil, mencoba menyatukan bayang hitam yang samar-samar.

"Kabar itu sudah terdengar di penjuru dunia kami." Ucapnya enteng.

"Baiklah, dimana aku dapat menemukan Bryan sekarang." Sahutku dengan dingin.

"Nanti malam, kami akan menjumputmu!" Sahutnya tajam, melihat mata Helena penuh misteri.

Vampire King Loving HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang