Udara yang kian menusuk baju tipis Helena membuat Helena terjatuh di rumput yang tajam, menghujam telapak tangan Helena yang menyisahkan perih.
Helena berusaha untuk bangkit dan berdiri berjalan menghampiri Bryan yang mematung.
"Bryan." Ucap lirih Helena berjalan mendekat dan berusaha meraih tubuh Bryan.
Brukk..
Tubuh lemah Helena kini berada dipelukan Bryan. Kesadaran Helena mulai menghilang, dengan sedikit paksaan mata Helena menangkap Bryan dengan tatapan sedih. Perlahan Bryan melepas jubah putihnya lalu di kenakan di tubuh Helena.
"Kumohon maafkan aku Queen." Ucap lirih Bryan mencium kening Helena. "Athaaa."
Lucky POV On
"Kau lihat Helena?" Tanyaku pada setiap siswi yang lewat didepanku.
Dan jawabannya selalu nihil, dari kejauh'an aku melihat Sania sedang memainkan gitar klasiknya.
"Saniaa." Teriakku membuat teman-teman yang berada di sampingnya menoleh ke arahku. "Kemarilah!" Pintahku.
"Iya Luc?" Sahutnya.
"Dimana Helena?" Aku mempercepat suaraku.
"Helena? Bukannya tadi dia di sampingku. Tapi sepertinya sekarang dia pergi mungkin ke toilet atau dapur atau bahkan di tenda medis." Sahut Sania panjang lebar.
"Baiklah Thanks." Ucapku pergi tak memperdulikan teriak-teriakan siswi-siswi yang memanggil namaku.
Yahh beginilah aku bisa di sebut laki-laki yang tampan, ramah, dan pintar. Aku selalu menjadi nomer 1 di sekolah dalam bidang urus mengurus seperti menjadi ketua osis, ketua kelas, dan ketua panitia lainnya.
"Cek 12 12 Luc disini, apakah ada wanita berambut panjang, wajah yang putih bersih, hidung yang mancung. Dengan nama Helena S.W.?" Ucapku di walkie talkie untuk penjaga toilet wanita.
"Sandy disini, dalam buku daftar toilet Helena S.W. mengunjungi 5 jam yang lalu." Sahut Sandy.
"5 jam yang lalu, berarti Helena tidak ada di toilet." Ucapmu sedikit berfikir. "Cek 12 14 Luc disini, apakah ada wanita berambut panjang, wajah yang putih bersih, hidung yang mancung. Dengan nama Helena S.W.?" Ucapku di walkie talkie untuk penjaga dapur.
"Alan disini dalam daftar tidak ada nama Helena S.W. kondisi dapur sekarang hanya ada Hana dan Safya."
Sahut Alan lebih cepat."Baiklah hanya kurang satu, tenda medis," Ucapku mulai menekan tombol On. "Sebentar bukannya tenda medis hanya ada Atha. Bila aku hubungi dia pasti dia sibuk dengan pekerjaannya." Fikirku sedikit berlari menuju tenda medis
"Atha, Hele-..." Ucapku membuka pintu tenda medis ternyata banyak sekali murid yang terluka, demam, kedinginan, dll.
Sebelum aku melangkah maju, Atha menghampiriku dengan wajah tanpa ada lelah sedikit pun.
"Kenapa Helena?" Tanya Atha dingin.
"Helena tidak ada di tenda kali ini aku mohon padamu cari dia. Bawa dia kemari." Ucapku memohon.
Tanpa menjawab Atha pergi mencari tempat aman untuk melompat dan melesat.
Sirine dinyalakan, tanda untuk semua masuk tenda dan panitia harus berkumpul.
"Oke saya disini sebagai wakil Mr. Stefan, teman kita bernama Helena S.W. sekarang menghilang. Saya mohon semua mencari di unit masing-masing dan langsung kabar'i saya mengerti." Ucapku di camp pertemuan. "Jangan sampai ada guru yang mengetahui tentang ini!"
"Dimengerti." Sahut semua panitia kompak.
"Unit keamanaan, ikut aku masuk kedalam hutan." Ucapku tegas. "Bubar laksanakan tugas masing-masing."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire King Loving Heart
VampireBeberapa part diprivasi jadi Follow dulu baru baca yaa... Kini Aku Mengejarnya Hingga Aku Tak Mengerti Jalan Fikiranku Sendiri, Dan Kini Aku Harus Menjauh Darinya. Tetapi Terlambat Dia Memutuskan Sesuatu Yang Akan Membuatku Menjadi Wanita Incaran Pa...