2

5K 292 13
                                    

Dinding yang berwarna layu, udara yang sangat dingin dan warna atap yang sangat membosankan itulah keadaan kamar Helena saat ini.

"Hufftt, capek banget." Grutu Helena bangun dari tidur singkatnya, semalam adalah malam yang panjang untuk membersihkan seluruh penjuru rumah dan kamarnya.

Semula rumah yang kotor dan kumuh kini menjadi rumah yang rapi dan harum dalam beberapa jam saja. Atas kerja kerasnya dan Pamannya,

Kini Helena sendiri karena sudah 2 jam yang lalu Pamannya pergi bertugas menjadi komando Tim Sar.

05.00 am

Helena bersiap dan berjalan menuju pemberhentian bus yang sudah di beri tahu oleh Pamannya, dengan hati yang suntuk dan ngantuk sepanjang jalan Helena hanya melihat pepohonan yang berada di kiri dan kanannya.

Tin... Tinn... Tinnn...

Helena terkejut dan langsung minggir ketepi jalan, mobil sport berwarna hitam melaju dengan kecepatan tinggi. "Dasar, Laki-laki gak punya sopan santun." Teriak Helena di tepi jalan dengan membersihkan roknya yang terkena percikan genangan air.

Tanpa berfikir panjang Helena tetap berjalan kurang lebih 5 menit ia berada di jalan raya dan menemukan Bus tanpa ia harus menunggu.

Dalam keadaan sedikit mengantuk kini Helena harus turun karena sudah sampai tujuan yaitu SMA Wingssell.

Helena berjalan perlahan memasuki gerbang yang tinggi dan tertutup, dengan melihat siswa dan siswi lalu lantang disekitarnya

Apakah aku ke ruang kepala sekolah dulu? Batinku bingung dengan sekolah SMA yang begitu besar dan luas terdiri beberapa gedung dengan 2 lantai mengelilingi lapangan ber rumput yang asri. Dengan pohon yang dibawahnya terdapat tempat duduk beberapa tempat duduk.

Helena berjalan maju melihat sesosok laki-laki duduk sendiri dengan bukunya, apa aku bertanya padanya? Batin Helena mengharuskan Ia berjalan mengarah padanya
"Permisi, bisahkah kau menunjukkan dimana letak ruangan kepala sekolah?" Ucapku pada siswa laki-laki yang sedang duduk dengan beberapa tumpuk buku disampingnya.

Tanpa jawaban laki-laki itu hanya menunduk dan sepertinya terus membaca.

"Hallo, aku berbicara padamu!" Ucapku sedikit menahan rasa kesal dan menaikkan volume suara.

Laki-laki itu berdiri yang masih memegang buku ditanganya. "Sorry, gedung tertinggi itu dilantai 2 ruangan paling pojok sendiri." Ucapnya menujuk sebuah gedung yang berada ditengah-tengah,

Helena mengikuti tangan yang menujuk gedung itu "Oh terimakasih." Ucapku melihat laki-laki itu.

"Iya." Sahutnya
Mata Helena kini bertemu dengan kedua mata laki-laki itu.

Mata yang aneh kenapa iris matanya berwarna coklat terang,

Kini Helena terkunci dengan tatapan laki-laki berbadan putih pucat dengan hidung yang mancung rambut yang tersisir rapih itu.

"Nona apakah kau akan terus mematung disini?." Ucap laki-laki itu.

Helena mengerjapkan mata dan tertunduk malu "Maaf, dan terimakasih." Helena berjalan menuju gendung yang dimaksud laki-laki tadi.

gedung tertinggi itu dilantai 2 ruangan paling pojok sendiri Batin Helena mengulangi perkataan laki-laki itu.

Ruang Kepala Sekolah

Dengan menarik nafas panjang Helena mengetuk pintu kayu dengan ukiran klasik itu.

"Masuklah." Suara dari dalam ruangan kini mempersilahkan Helena masuk.

Vampire King Loving HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang