Chapter 1

45 3 0
                                    

Pagi ini terlihat seorang murid laki-laki berlarian di koridor sekolah, padahal sudah masuk jam pelajaran. Dan dibelakangnya terlihat seorang guru perempuan sedang mengejar laki-laki itu.

"ESA! Berhenti kamu. Saya nggak nyuruh kamu lari ya." teriak guru perempuan itu sambil mengejar muridnya.

"Saya juga nggak mau lari aslinya bu. Tapi, kalo saya nggak lari pasti ibu nangkep saya. Makanya bu, nggak usah ngejar saya biar saya nggak lari." kata Esa balas berteriak. Dan terjadilah aksi teriak antara keduanya, bahkan ada beberapa murid yang melihat adegan itu.

Setelah itu, Esa terjatuh saat akan berbelok karna menabrak seorang perempuan. Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, Esa segera menarik perempuan yang ditabraknya itu lari bersamanya. Sedangkan perempuan itu tampak kesal, tapi tidak melayangkan bentuk protes apapun.

Dan tujuan Esa sekarang adalah di perpustakaan. Beruntung karna penjaga perpustakaan sedang tidak ada. Esa dan perempuan itu langsung duduk di salah satu kursi dekat jendela. Mereka duduk bersebelahan. Terlihat Esa yang sedang mengatur nafasnya yang masih terengah-engah karna berlari tadi.

"Hahh... Hahh... Gila! Itu guru kenceng juga larinya, gue aja sampe keringetan gini." kata Esa.

"Oiya, lo yang tadi gue tabrak. Gue minta maaf ya, gue nggak sengaja. Itu guru aja yang nyebelinnya minta ampun." kata Esa meminta maaf pada perempuan itu. Tapi, perempuan itu menatap Esa dengan kesal sambil membenarkan letak kacamatanya.

"Lo ngapain narik gue kesini?! Ngapain lo bawa-bawa gue?! Udah nabrak, terus narik gue kesini. Nggak sopan banget sih lo." kata perempuan itu kesal.

"Gue udah minta maaf juga. Kata bunda gue, nggak baik kalo ada orang yang minta maaf tapi nggak dimaafin. Lo mau jadi orang nggak baik?" kata Esa.

"Lo yang nggak baik. Sebel gue sama lo." kata perempuan itu, lalu berdiri dari tempatnya duduk.

"Eh mau kemana lo?" tanya Esa menahan perempuan itu untuk pergi.

"Bukan urusan lo ya. Lagian juga ini tuh lagi jam pelajaran, gue nggak mau dapet masalah gara-gara lo narik gue disini." kata perempuan itu, lalu beranjak pergi.

"Eh tunggu-tunggu, nam.... Argh!" kata Esa menghadang jalan perempuan itu, lalu berteriak.

"Bu saya permisi dulu mau ke balik ke kelas." kata perempuan itu sopan, lalu keluar dari perpustakaan.

"Iya silahkan." kata guru itu sambil tersenyum, tapi wajahnya langsung berubah saat melihat Esa.

"Heh! Daritadi ternyata sembunyi disini kamu. Saya nyariin kamu daritadi!" kata guru perempuan yang tadi mengejar Esa sambil menjewer telinganya.

"Lagian siapa juga yang nyuruh ibu ngejar saya. Jangan-jangan Bu Ratna suka sama saya ya? Mangkanya ngejar-ngejar say... Argh!" cerocos Esa.

"Kurang ajar kamu. Saya nggak nyuruh kamu bicara." kata Bu Ratna sambil menjewer Esa lebih keras.

"Ikut ke ruangan ibu sekarang." perintah Bu Ratna, lalu menarik Esa menuju ruangannya.

.
.

Di lain tempat, tepatnya di kelas tampak seorang murid perempuan yang sedang tidur di kelasnya. Beruntung karena perempuan itu duduk di bangku bagian belakang karna guru tidak melihatnya yang sedang tertidur. Teman sebangkunya pun membiarkan gadis itu tertidur.

Di seberang bangku gadis itu, tampak laki-laki yang melihat perempuan itu tertidur. Muncul seulas senyuman saat melihat perempuan itu tertidur. Laki-laki itu pun mendekat ke perempuan yang sedang tertidur. Semakin dekat laki-laki itu, hingga suara temana sebangku perempuan itu membuatnya kaget.

Is You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang