Setelah sadar dari pingsan nya beberapa menit yang lalu. Rita tetap diam saja ketika aku bertanya apa yang terjadi kepadanya. Aku jadi tidak enak hati,jujur saja Rita ngga pernah seperti ini sebelumnya. Berbagai pertanyaan muncul di benak dan fikiran ku ini,rasa ingin tau ku semakin besar.
"Rita pasti menyembunyikan sesuatu dariku." batinku mencoba menyakinkan diri.
Ku coba bertanya kepada Rita. "Hei ukhti,sahabat sehidup sesurga ku insya allah,kenapa Rit? Ada masalah apa? Ceritain dong, berbagi sama aku. Kamu ngga biasanya kayak gini. Ada apa? Aku ada salah? Kalau ada aku minta maaf banyak banyak Rit." ucapku dengan lembut tapi terkesan seperti wartawan seraya memegang tangan nya. Tapi,dia hanya menunduk. Tak menjawab sepatah katapun pertanyaan ku barusan. Serius,ini jadi momen yang eerr menurutku menegangkan.
"Oke ngga apa apa kalo belum mau cerita hehe,afwan yak. Mungkin lain kali. Aku ke kamar dulu ya Rita. Kalo mau makan aku udah sediain di dapur,ambil sendiri aja,jangan malu malu hehe.." ungkap ku seraya membuat suasana sedikit lebih rileks tapi beneran ngga ada perubahan. Aku meninggalkan Rita sendirian,menuju ke kamar sambil terus memikirkan segala sesuatu yang terjadi secara cepat tapi aku ngga ngerti satupun ini terjadi karena apa.
"Positive thinking Dita, mungkin Rita lagi ngga enak mau ceritanya!" Batinku.
Aku menyibukkan diri di kamar,tapi fikiran tetap gabisa fokus. Selalu fikirkan Rita.
"ini kenapa bisa jadi kek gini sih!!" Ungkapku kesal. Sikap Kepo ku tidak bisa menurun barang sedikitpun,seriusan ini menyiksa banget . Lagian punya sikap kok kepo kek Wartawan.
"Uuhh,Rita kenapa sih? Dede jadi khawatir kalo kek gini mah." ucapku tidak bisa diam sambil melangkah kesana kemari mencoba mencari titik terang. Tapi,hasilnya nihil. Sampai akhirnya...
Tok Tok Tok!!
"Rita,iya bentar. Kenapa ta?" Dengan semangat dan senyum sumringah aku membuka pintu kamar dan hasilnya
Jeng jeng jeeeeng...
Tidak ada siapapun,pintu kamar kosong. Bahkan angin pun tidak ada yang berhembus. Kecuali secarik kertas di bawah selipan alas kaki.
Aku tertegun , ini seriusan Rita yang tulis surat? Buat apa ? Kenapa ngga langsung ngomong aja? Aku pun mengambil Surat tersebut. Lantas aku masuk ke kamar dan membaca surat tersebut dengan penuh penghayatan.
Dear Dita ..
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam sayang untukmu saudara sehidup sesyurgaku.
Maafkan aku yang berubah begitu drastis hari ini, aku pun tak tau penyebab nya apa. Ketika tersadar dari pingsan beberapa jam yang lalu aku kembali teringat dengan percakapan seseorang selama aku di musholla sekolah. Dan itu cukup membuat relung hatiku hancur,berusaha ku tahan perihnya namun ku tak sanggup. Maafkan aku yang secara tidak langsung membuat mu sedih,membuat mu berfikir keras apa yang sedang terjadi kepadaku. Maafkan aku yang secara langsung seketika membenci mu hanya karna percakapan orang tersebut dimusholla. Untuk pertama kali dalam hidupku Dita,aku patah hati sepatah patahnya . Lelaki yang selalu ku doakan, selalu ku sebut namanya dalam setiap sujud sepertiga malam ku,lelaki yang ku harap akan menemani ku di kala tua nanti bersama sama meraih Jannah Nya. Lelaki yang ku harap akan memimpin ku di dalam rumah tangga ku kelak. Dia Noval Aldirtya,Ketua umum Ikhwan Rohis tahun ini. Aku mendengar percakapan nya secara tidak sengaja ketika selesai sholat dhuha di musholla Sekolah, kau mau tahu apa yang dikatakan nya sahabat ukhti shalihahku?
Kumohon jangan terkejut, jangan melakukan segala sesuatu yang akan merugikan dirimu sendiri. Kau tahu? Dia menyukaimu Dita,sekali lagi ku tekan kan Dia menyukaimu!! Dia berharap setelah lulus SMA kau terima pinangan nya,memulai segala sesuatu bersama,berharap jadi Ummi di dalam keluarga kecilnya kelak. Apa yang dapat ku lakukan setelah mendengar kata kata itu Dita? Tolong bantu aku. Aku sadar berharap yang paling menyakitkan itu adalah berharap kepada selain Allah Swt. Tapi aku mohon dengan sangat, bisa kah kau memberikan belas kasihan kepada perempuan yang mendamba seorang lelaki untuk di jadikan pemimpin agar bisa meraih Jannah Nya? Memberikan keikhlasan untuk membangun Cinta bersama lelaki yang mencintaimu? Kau juga tidak mencintainya bukan? Lantas apa yang akan kau lakukan ketika dia datang melamar mu di depan keluarga mu sementara kau sama sekali tidak mencintai nya? Kau menerima pinangan nya dan membuat Luka hati yang maha dahsyat di relung kalbu seorang wanita ? Bahkan wanita itu adalah sahabat mu yang telah lama mendamba nya ? Tega kah? Tolong bantu aku Dita , tolong bantu aku. Ku mohon jangan menemui ku setelah membaca surat ini. Tapi keputusan mu adalah menerima pinangan nya,kumohon jangan.Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Rita
Aku terdiam,tidak bisa berkata apa-apa. Jujur,aku terkejut dengan segala yang terjadi. Badan ku linglung,terjatuh di kasur ku. Aku menangis,Cobaan apa ini ya Allah. Sungguh ini perih,apa yang barusan di tulis oleh Rita?
Noval!!! Apa yang dia lakukan ! Apa yang dia bicarakan!!! Keparat!!! Kurang Ajar!!! Dia merusak persahabatan ku!!! Aku tak bisa mengendalikan emosiku , aku sendirian. Tak ada lagi yang membantu meredam amarahku . Aku terus berteriak!!! Histeris!!! Namun menenggelamkan teriakan ku di bantal guling yang ku peluk erat erat.
"NOVAAAAAAAAL!!! AWAAAAS KAUU !!! KU BINASAKAN KAU!!! Jangan pernah minta ampun didepanku!!!" Ucapku tanpa kontrol sama sekali,aku melupakan Izzah dan iffah sebagai wanita muslimah seperti yang sering dikatakan Rita. Aku terus saja menangis,berteriak hingga tertidur air mata berbekas di bantai guling ku.
Aku tidak tahu harus menyalahkan siapa,bahkan aku pun tidak
menceritakan peristiwa ini kepada kedua orang tua ku. Aku takut ini akan berimbas kepada Rita. Jadi ku putuskan memendam nya sendiri . Aku akan menyelesaikan masalahnya sendiri , tanpa bantuan siapapun kecuali Allah Swt . Aku bertekad menyelesaikan nyawa si nopal kulkas berjalan itu . Lihat saja!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Rahasia
SpiritualDua orang sahabat yang saling menjaga dan selalu bersama. Hingga, akhirnya sebuah rahasia yang membuat kesalahpahaman. Sehingga sanggup mengacaukan persahabatan mereka.