√4= Second

5.5K 544 66
                                    

"Lo tau darimana mitos begituan? Jangan ngarang lo," ucap Mingyu memecah keheningan, ia tidak percaya. Yuju sebenarnya sudah tahu bahwa teman-temannya tidak akan percaya, dan sepertinya sebuah kesalahan baginya untuk buka mulut mengenai masalah ini.

"Gue tau, karena gue liat pake mata kepala gue sendiri." jawab Yuju.

"Maksud lo, kejadiannya belum lama?" tanya Eunwoo.

"Bukan. Gue, tau dari mimpi." jawab Yuju.

"Itu kan cuma mimpi, bisa aja mimpi lo salah." ucap Eunha.

"Jangan bahas yang nggak penting, buang-buang waktu." sindir Jungkook.

"Tapi-" ucapan Yuju terpotong.

"Gue percaya sama lo." Dokyeom memegang bahu Yuju.

"So, gimana? Jadi besok mau ke ruang arsip nggak?" tanya Rose.

"Ayo aja, gue ingin dapet penjelasan tentang sekolah kita, biar gue bisa bikin artikel buat di tempel di mading. Ntar kan bisa jadi trending topic." ucap Jihyo bersemangat, ia yang paling merasa penasaran sejak tadi.

"Please, jangan masuk ruang arsip." pinta Yuju memohon. Ia hanya takut terjadi sesuatu pada teman-temannya.

"Apa lagi sih? Kalau lo nggak mau ya nggak usah ikut." ucap Jungkook kesal.

Yuju menundukkan kepalanya dalam. Eunha yang duduk di sebelah Yuju mengusap tangannya dan menenangkannya, mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.

"Gue permisi." ucap Yuju memilih pergi. Ucapan Jungkook membuatnya sedikit tersinggung. Memang sulit mencintai seseorang yang membenci kita. Yuju mencintai Jungkook dengan sepenuh hati, sedangkan Jungkook mencintai Eunha dengan segenap jiwa. Padahal semua tahu, Eunha memiliki hubungan dengan Eunwoo.

"Ju, lo baru makan sedikit. Nanti maag lo kambuh." kejar Dokyeom.

"Biar gue aja," Chaeyeon menahan tangan Dokyeom. Ia meminta Dokyeom untuk kembali duduk di tempatnya dan ia yang akan mengejar Yuju, sepupunya.

Pada akhirnya acara makan malam mereka berakhir dengan masalah.

***

Pada pagi hari, seakan tak terjadi apa-apa, mereka tetap berangkat bersama. Satu-persatu dari mereka memasuki mobil.

"Eh tunggu. Yuju mana Yuju?" tanya Eunha.

"Sebentar biar gue susul." ucap Chaeyeon membuka pintu mobil. Ia kembali masuk ke dalam asrama untuk mencari Yuju.

"Yuju," panggil Chaeyeon. Ia membuka pintu kamar mereka yang tidak terkunci.

Saat pintu sudah terbuka sempurna, Chaeyeon melihat Yuju yang terduduk di sisi ranjangnya sambil meremat perutnya yang terasa perih.

"Ju, lo kenapa?! Biar gue panggil yang lain ya? Obat lo mana?" tanya Chaeyeon panik. Ia membantu Yuju untuk mencari obat maag yang selalu Yuju simpan di dalam lacinya.

"Nggak usah panggil yang lain. Lo berangkat aja hari ini. Dan gue mau minta tolong sama lo, kabarin gue kalau mereka berani masuk ruang arsip." ucap Yuju setelah meminum obatnya.

"Oke, nanti gue kabarin. Lo istirahat aja ya," jawab Chaeyeon.

Yuju mengangguk. "Thanks," ucapnya berterimakasih.

6 PM (97Line) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang