7+4-10+2= Third

4.4K 484 31
                                    

Sebelum baca liat kanan kiri dulu ya. Hati-hati. Gue yang nulis aja merinding.
.
.
.


"HAH?!!"

"Kok, kalian nggak pernah cerita?" tanya Jiho.

"Ya karena percuma, kalian nggak akan percaya. Jadi masalah ini cuma kita bertiga yang tau." ucap Chaeyeon.

"Udah-udah, dongengnya nanti aja. Sekarang kita ke sekolah dulu buat mastiin semuanya baik-baik aja." ucap Yuju.

Ketiganya kembali masuk ke gedung sekolah.

"Pager depan dikunci. Lewat samping." ucap Jiho.

Pukul 19.00

Mereka sampai di depan ruang arsip, pintunya tertutup rapat. Padahal Jiho jelas-jelas mengingat sebelumnya pintu itu terbuka lebar.

"Gue nggak tau apa yang bakalan terjadi, tapi gue harap semoga kita semua selamat." ucap Yuju memegang gagang pintu ruang arsip, bersiap untuk membukanya.

Suara decitan pintu terdengar cukup keras ketika Yuju membukanya.

Gelap adalah hal pertama yang menyambut mereka ketika masuk. Tidak ada apapun disana selain arsip-arsip. Mereka mulai melangkah masuk, Chaeyeon memimpin.

"Merinding gue." ucap Dokyeom mengusap-usap lengannya.

"Gue juga merinding Kyeom, jangan tinggalin gue." Jiho memegang lengan Dokyeom, merapatkan dirinya karena merasakan hawa dingin yang menusuk.

"Ada orang?" ucap Yuju. Namun, tak ada satupun sahutan.

Klap.

Lampu ruang arsip secara tiba-tiba menyala.

"Dokyeom!!!" Jiho terkejut dan refleks memeluk Dokyeom.

"Eh?" tanpa sengaja Yuju menginjak lengan sebuah boneka. Ia menghentikan langkahnya, mengambil boneka tersebut.

"Itu boneka, kotak musik, sama foto yang tadi kita temuin." ucap Chaeyeon.

"Gue tau kayaknya siapa yang bawa temen-temen." ucap Yuju menatap boneka lusuh itu.

"Terus gimana sama mereka?" tanya Jiho.

"Kita susul mereka." ucap Chaeyeon.

"Caranya?" tanya Dokyeom tak paham.

"Panggil Nakimuto kesini." ucap Chaeyeon

"Nggak! Gue nggak mau! Gue mau pulang!!" ucap Jiho merengek.

"Kita udah disini. Mau nggak mau kita harus jalanin semuanya." ucap Dokyeom. Sebenarnya ia juga takut , tapi tak ads pilihan lain, ia harus menjaga Yuju.

Chaeyeon mengambil kotak musik itu dan membukanya. Terdengar alunan nada yang semakin lama semakin mengecil volumenya dan setelah itu berganti suara rintihan yang semakin keras. Jiho menahan napas, begitu juga dengan Dokyeom. Tiba-tiba lampu ruangan arsip kembali padam dan pada saat lampu itu menyala kembali, ruang arsip telah kosong.

***

Jiho membuka matanya. Ia terduduk dan menatap sekelilingnya. Sebuah ruangan dengan banyak kursi dan meja terpampang di hadapannya. Di bagian depan terdapat sebuah blackboard. Jiho tebak bahwa itu adalah ruangan kelas, namun, ruangan kelas lama yang sudah usang. Dimana ia? Kemana yang lainnya?

 Dimana ia? Kemana yang lainnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
6 PM (97Line) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang