Semuanya hambar.
Ketika ku terbangun
Rasanya bumi begitu sunyi
Hanya aku dan nyanyian burung
Yang entah mengapa terdengar begitu tabu.Kesunyian mendekap.
Semuanya seperti mengejek.
Seakan aku adalah manusia paling jelek.Tak ada lagi bingar
Ketika kau berkata kejujuran yang menyayat sanubari.
Tak ada lagi senda, hanya sendu yang tersisa
Ketika kau menampakkan kenyataannya.Bagai banyak sekali elegi yang menyayat hati.
Tak mengapa.
Bukan salahmu.
Juga bukan salahnya.Semoga ada 'dia' yang lain untukku.
Yang akan menghancurkan seluruh elegi dalam diri.9 Desember 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSONG
Poetry#HighRank 413 in Poetry (16 Desember 2017) Ketika bibir tak mampu lagi berbicara lalu segalanya berakhir dengan kalimat yang mewakili rasa. Hanya berisikan beberapa coretan kosong dan juga Puisi. Selamat menikmati.