Marahku, berbahasa.
Kecewaku, berpuisi.
Mana yang lebih berbahaya?
Tentu opsi yang berelegi.Mana yang lebih menakutkan?
Ada yang berada satu tingkat lebih tinggi di atas amarah.
Apa?
Yang menjelma batu lantas disebut kecewa, kah?Berjelaga di atas kungkungan asa.
Menakutkan.
Saling berselisih.
Paham itu hilang.Meringis di dalam jeruji sepi.
Menakutkan.
Elegi dalam diri tak usai lelah.
Yang mengerti tiba-tiba menyerah.Kembalikan senyum itu.
Ubahlah bodoh itu.
Dewasalah perilaku itu.
Memohonlah atas semua itu.KepadaNya.
18 Desember 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSONG
Poetry#HighRank 413 in Poetry (16 Desember 2017) Ketika bibir tak mampu lagi berbicara lalu segalanya berakhir dengan kalimat yang mewakili rasa. Hanya berisikan beberapa coretan kosong dan juga Puisi. Selamat menikmati.