8: Sudirman dan Senayan

80 17 0
                                    

Akhirnya aku sidang skripsi!

Sudah 3 minggu yang lalu sih dan baru hari ini aku free setelah bergulat dengan revisi berkas skripsi dan bolak balik bareng sama temen-temen sejurusan atau terkadang yuta temenin juga sambil urus berkas skripsi dan daftar wisuda. Aku baru bisa daftar minggu depan sambil urus ijazah.

Setelah sidang seminggu yang lalu, kerjaanku di rumah hanya nonton drama sambil mencari pekerjaan di web lowongan pekerjaan. mengisi satu form pekerjaan lalu menunggu di panggil interview, sebenarnya baru 2 lowongan yang aku apply ke sebuah biro psikologi di jakarta. beberapa temanku ada yang belum meng-apply pekerjaan sama sekali, sudah ada yang mulai bekerja dan ada yang sudah mendaftar ke S2.

"mau kemana nih?"

aku menengok ke arah yuta yang sibuk di balik setirnya.

kalau kalian menanyakan kabar anak ini, aku akan menceritakan sedikit. Yuta sudah sidang skripsi hampir sebulan yang lalu dan saat ini sudah bekerja di salah satu perusahaan media swasta sebagai jurnalis. bukan impian yuta sih buat jadi jurnalis cuma pekerjaan itu hanya untuk sebagai tahap awal dia terjun ke dunia kerja maka dari itu dia menjadi jurnalis terlebih dahulu untuk batu loncatan. Aku disini hanya bisa mendukungnya apapun itu selama masih baik untuk kebaikannya. Setelah yuta bekerja, frekuensi untuk bertemu dengan dia hanya bisa pada hari jumat sore atau minggu, terkadang sabtu dia pun masih bekerja hingga larut malam, jadi istilah malam minggu buatku udah ga ada, malam mingguku diganti dengan mengajari Junior pelajaran ujian nasional atau kalau lagi apes ya nontonin junior sama siyeon, pacarnya belajar bareng di rumah sambil pacaran.

"Yut, kok di tanyain malah diam sih?"

"Hah? kamu emang nanya apa?"

"mau kemana?"

"oh, ke sate taichan di senayan aja gimana?"

"oke"

Mobil yuta pun membelah jalanan sudirman yang kini mulai sepi, ya bagaimana gak sepi ini sudah pukul 11 malam dan kami masih di luar menuju ke arah senayan.

*

"Kamu mau bungkusin buat Junior gak?"

"gausah deh, pasti anak itu udah tidur, yut dan kalau dimakan besok pagi ga enak"

"Buat sarapan juga, Nam kan di rumah kamu ga cuma junior aja ada temannya"

"Besok aku masakin mereka deh atau Junior aku suruh makan nugget aja"

Yuta mengangguk lalu kembali menggigit sate nya dan mengunyahnya dengan perlahan, aku pun mengikuti apa yang dilakukan oleh Yuta.

Yuta bisa mengajakku main hingga larut malam begini pun karna Ibu dan Ayah sedang berada di Bandung, Ayah sedang ada pekerjaan di cabang perusahaan di sana dan Ibu pulang ke rumah nenek karna keadaan nenek masih belum stabil. Junior di rumah gak sendiri tentu saja ditemani oleh Rendi, Hamas dan Jilan

Pukul 9 tadi, Yuta menjemputku dan lalu keluar dari rumah,jalan-jalan melihat lampu kerlap-kerlip Jakarta. Ingatkan kalau Yuta pernah janji akan mengajakku keliling Jakarta saat malam hari? Nah saat ini Yuta sudah menepati janjinya, kalau kata yuta sih mumpung hari ini pulang siang.

"Kamu ga ada siaran emang besok? atau apa liputan gitu?"

Yuta menggeleng, "kebetulan besok sabtu masih agak santai kayak hari ini"

Aku mengangguk-angguk mengerti lalu aku kembali memakan sate taichan itu, kami sama-sama diam sambil menikmati sate taichan tersebut. Kedai taichan yang kami datang semakin malam semakin ramai saja.

*

"lampu gedung itu banyak banget deh, boros kan lagi global warming" ucap yuta sambil menunjuk salah satu gedung tertinggi.

Around Jakarta ft Nakamoto Yuta (Under Construction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang