Bagian 12

10.2K 921 87
                                    

Jika ini akhir, bisakah berikan akhir yang bahagia?

Sebuah peluru melesat mengenai dada Taeyang. Air mata Taeyang pun mencelos, Yunho menahan tubuh Taeyang. Sementara disisi lain Younhee sudah terkapar dengan darah mengalir dari kepalanya. Peluru telah menembus tengkorak kepalanya. Dongwook terlihat begitu histeris. Younhee sang kekasih, dan Taeyang sang anak. Haruskah seperti ini? Apakah ini hukuman untuk mereka?

"Taeyang! Seungri! Daesung! Cepat bawa ke Rumah Sakit!" Taeyang mendengar itu, Taeyang mendengar kecemasan yang dilontarkan oleh Yunho. Perlahan matanya pun terpejam. Seungri dan Daesung membawa Taeyang ke Rumah Sakit. Yunho pun menghampiri Younhee. Wanita yang benar-benar sudah gila.

"Bawa dan kubur dia. Kalian urus pria itu. Aku akan ke Rumah Sakit." Ujar Yunho melirik Dongwook yang terlihat malang. Wanita itu telah mengakui akan kejahatannya, bahkan ia pun telah mati. Saat ini Yunho hanya dapat mengurus Taeyang. Masalah Dongwook ia akan meyekapnya terlebih dahulu. Yunho telah meminta kepada anak buahnya untuk menahan Dongwook.

Sebagian dari mereka mengikuti Yunho ke Rumah sakit. Taeyang harus selamat. Ya, ia tak boleh mati.

.

"Taeyang anak yang tampan. Tapi, dia tak mirip denganmu Jihoon-ah. Ahaha sepertinya Istrimu tak membiarkan kau mirip dengan Taeyang." Jihoon pun terkekeh dan mengusap lembut kepala Taeyang.

"Dia anakku. Walau dia tidak mirip. Dia tetap anakku."
.
.

Suasana yang begitu menegangkan. Yunho menunggu dengan wajah tak tenang di luar ruang operasi. Tak lama Jaejoong dan Junsu pun datang. Mereka mendengar kabar dari salah seorang anak buah Yunho. Yunho pun menatap Jaejoong yang datang.

"Mengapa ada Taeyang? Bukannya hanya Younhee dan Dongwook saja?" Ujar Jaejoong.

"Taeyang datang berniat menyelamatkan dirimu Jae. Ia tidak tahu bahwa yang Dongwook bawa itu bukan dirimu." Jawab Yunho.

"Astaga. Lalu bagaimana bisa seperti ini? Aku dengar Younhee sendiri yang menembak Taeyang?" Tanya Jaejoong kembali. Yunho pun menganggukan kepalanya.

"Taeyang menghalangi aksi Younhee yang akan menembakku. Sebenarnya tak perlu anak bodoh itu lakukan. Aku diam karena aku pikir Younhee tak akan berani melukai anaknya. Tetapi salah besar. Wanita itu sudah gila." Jaejoong hanya dapat menutup mulutnya tak percaya. Gila. Benar-benar gila.

.

Di lain tempat, Dongwook meratapi akan nasibnya. Semua hancur. Ia tak mendapatkan apapun kecuali Younhee dan Taeyang yang terluka. Younhee pun telah mati kini, lalu apa gunanya ia hidup? Taeyang pun pasti sangat membencinya.

Dongwook menatap beberapa pecahan kaca yang berserakan di lantai. Ia pun menarik tubuhnya untuk beringsut di lantai. Ia segera mengambil salah satu pecahan kaca tersebut dengan kedua tangan yang terikat. Dongwook menatap sekitar. Aman. Tak ada siapapun. Mereka semua masih berjaga di luar. Tanpa pikir panjang Dongwook pun menggoreskan kaca tersebut tepat pada urat nadi. Ia meringis dengan darah segar yang mengalir dari tangannya.

"Kita telah gagal. Gagal. Semuanya hancur." Gumamnya dengan begitu pelan. Perlahan matanya pun terpejam, bibirnya pun memucat. Inilah akhirnya. Akhir keserakahan mereka.

.

.

Operasi pengeluaran peluru pada tubuh Taeyang berjalan lancar. Kini hanya menunggu kesadaran untuk Taeyang. Untunglah peluru tersebut tidak mengenai organ vital Taeyang.

(Not) Ares and Aphrodite✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang