Hello!

210 23 4
                                    

Good morning chagi!

-

Duh! Krang kring! Siapa sih pagi-pagi sudah sok call segala. Dengan mata masih setengah terpejam. Kuangkat telephone kamarku.

-Morning Eunha....HP-mu kok gak aktif? Apa hari ini jadwal mu kosong?-

-Kita jalan yuk, sejam lagi aku jemput yaa ❤-

   Belum sempat aku menjawab, dia sudah mematikan telephone. Itulah kebiasaan dia yang tak kusuka. Begitu mudah memutuskan sesuatu menurut keinginannya sendiri, tanpa menunggu opiniku. Dan, ah! Nggak tau banget sih gimana merayu yeoja?

   Sudah tau semalam aku sangat kesal. Seperti yang sudah-sudah, ia merasa tak bersalah dan memasang wajah tanpa dosa. Akhirnya aku luluh lagi karena tatapan matanya yang begitu menghujam lubuk hati. Ah! Kekuatannya disitu! Ya! Aku tak akan menatap matanya pagi ini!

   Aku ragu, ia namja yang sepertinya sudah tak bisa kuandalkan jadi pilihan lagi meskipun aku mencintainya dengan teramat dalam. Lambat laun seperti terkikis karena aku bingung dengan semua kedinginan nya, semua sifat-sifatnya. Romantis yang aneh kukira. Saat aku ingin share sesuatu tentang masalah-masalah pekerjaan dan masa depan hubungan kami, dia terlalu sering mengatakan "Nanti ya aku telephone baik. Masih di jalan, masih di hutan, masih di bukit, atau masih mendaki gunung, hingga sinyal jelek, bla,bla,bla...."

Sungguh menjengkelkan. Namun sekali lagi, aku masih sangat berat memutus hubungan cinta ini. Karena aku masih punya cinta untuknya.

   Dengan malas, aku bangun, kulihat jam weker di meja kerjaku, di samping kanan tempat tidur. Jam 9 kuseret dengan berat kakiku yang masih terpasang sepatu kats yang kemarin, pelan pelan ku buka satu persatu ikatan tali sepatu itu dan menaruhnya di rak laundry, menuju kamar mandi, setelah sebelumnya ku hidup kan HP-ku yang baru saja ku nonaktifkan, lalu ku cash HP itu.

  Setelah nampak rapi dengan celana jeans pendek dan t-shirt brand, berwarna hitam, kuambil tas kain biru, kusilangkan ke dadaku, kupakai sepatu kets senada dengan t-shirt ku.

  Setelah nampak rapi dengan celana jeans pendek dan t-shirt brand, berwarna hitam, kuambil tas kain biru, kusilangkan ke dadaku, kupakai sepatu kets senada dengan t-shirt ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10 menit, 40 menit berlalu, tak juga dia hubungi aku, I hate wait u Jungkook! Always!

   Tiba-tiba bell kamarku berbunyi. Pasti dia, ya sudahlah nggak papa, kali ini aku maafkan. Namun aku janji tak akan melihat matanya, menatapnya. Segera kubuka pintu kamar. Tapi alangkah terkejutnya aku, karena sosok yang berdiri di depanku lelaki yang telah meninggalkanku sejak lama itu kembali lagi di hadapanku.

   Wajahnya cool , sorot matanya yang tak kalah tajam dari Jungkook, begitu saja menulusupi kegugupanku pagi itu. Suara beratnya, terdengar serak serak basah berucap, "For you sang mantan".

"Cha..gi maksudku Taehyung oppa?"

Dia memberikan rangkaian bunga mawar merah.

"Eunha ini untuk kamu. Maaf aku harus pergi sekarang...hari ini aku ada project..nanti aku hubungi"

nanti aku hubungi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-

"Eunha-ya, kenapa kamu? Dari siapa bunga ini? Siapa laki laki tadi?"

Suara Jungkook telah membuyurkan ketergunanku, tiba tiba dia sudah berdiri di depanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara Jungkook telah membuyurkan ketergunanku, tiba tiba dia sudah berdiri di depanku. Aku tergagap, kembali tak bisa berucap apapun. Aku tak menatapnya, buru-buru lalu aku masuk ke dalam kamar apartment, diikutinya.

    "Maaf, tadi traffic jump dan aku harus service camera dulu..."

   Tak kuacuhkan kalimat-kalimatnya, aku terus pandangi rangkaian mawar merah ranum itu, kutimang, dan aku tersenyum. Romance sekali dia sekarang...Batinku. Tanpa kurasa, Jungkook mulai gusar karena aku tak mengacuhkannya. Sepertinya ia melirikku.

"Eunha, ada apa sih dengan bunga ini? Dari siapa?!"

"Dari seseorang yang datang telah sekian lama pergi. Romantis ya?"

Tiba-tiba mengalir begitu saja jawabanku, tanpa peduli kalimat itu sangat tak mengenakkan Jungkook.

"Seorang cowok?!"

Nada tanyanya gusar. Aku menganggukkan kepalaku, sambil masih terus kupandangi lekat-lekat mawar-mawar itu. Jungkook tiba tiba menggenggam rangkaian mawar itu kuat-kuat hingga tangannya berdarah.

"Jangan Jungkook! Kenapa sih kamu kasar? Apa salah bunga ini?"

Dengan kasar aku dorong tubuhnya. Ia terhuyung ke sofa karena tidak siap dengan dorongan kesalku.

   "Apa-apaan sih kamu Jungkook?!"

Nggak tau kenapa, hatiku begitu sakit, melihat bunga itu diremasnya. Tanpa aku pedulikan sosok laki laki yang berada di hadapanku ini. Dan sudah kuduga, Jungkook kembali mendekati ku. Lalu dipeluknya aku erat-erat, hingga dadaku sesak, tak bisa bernafas lega.

"Eunha...please. Ada apa denganmu?"


TBC
Hello guys! Udah gak kerasa episode 3 nih 😵 kalo baca jangan lupa klik star ya 🙏 dan comment jika author kurang teliti 😆🍓

Summer Rain -Jjk+Kth-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang