Perfect

136 14 2
                                    

Nice man

-

   Cup~
   Ketika aku terbangun dari tidurku, aku reflek mengecup bibir sexy Jungkook yang tepat memperhatikanku sejak tadi.

    "Hey...kenapa tiba-tiba"  ucap Jungkook sambil mengambil segelas air putih untuk pacarnya

    "Mian"

   Jungkook memang benar-benar pria yang bijak. Ia banyak berubah. Akupun mengikutinya. Kami jadi saling mengerti. Dan perhatiannya pun bertambah. Banyak rencana-rencana indah kami ke depan. Setelah proyek besar Jungkook, yaitu pemotretan gunung Halla selesai, maka kami akan segera menikah dan pergi ke Amerika.

    "Please chagiya, aku ikut kamu. Ajak aku melihat indahnya pantai Jungmun, taman Bunjee Artpia dan semua yang indah-indah di sana. Anggap ini pre honey moon chagi."

   Aku bergelayut manja di lengan kirinya, sementara ia asyik membersihkan beberapa lensa camera. Datar wajahnya, seperti biasa. Namun cukup membuatku lega saat ia menjawab pertanyaan ku, menenangkan gelisahku.

    "Chagi, kamu kan baru sembuh dari sakit. Recovery penting. Minggu depan banyak jadwal pemotretan CeCi , Smart Uniform, Dazed, Marie Claire Korea. Apa tidak sebaiknya kami bed rest dulu?"

    "Nggak mau! Bulan depan bisa pemotretan! Pokoknya aku ikut! Kamu sayang aku kan chagi?"

   Jungkook melirikku sejenak, menghela nafas dalam. Lalu ia merangkul ku, mencium kening ku.

    Pagi itu Jungkook memenuhi permintaanku untuk ikut ke hunting lokasi kembali ke Jeju untuk kepentingan pemotretan pre wedding seorang pengusaha muda kaya.

   Di Pulau (Jeju) atau Jejudo atau Cheju terletak di ujung Semenanjung Korea dan dekat dengan Jepang dengan panoramanya yang mempesona. Gunung,pantai,air terjun, taman tebing, dan bebatuan indah berbalut cuaca yang hangat menjadikan tempat ini seperti surga dunia. Ditambah dengan suasana tradisional khas Korea yang masih terasa dan suasananya yang romantis, Pulau Jeju juga menjadi tempat tujuan berbulan madu.

    Jeju sebuah pulau subtropis yang berdiri dengan berbagai legenda dan pemandangan yang sangat menakjubkan. Dari tempat terkenal di Jeju, satu yang dapat kita lihat adalah puncak gunung Hallasan (1950m), gunung tertinggi di Korea yang direndami air laut yang dikelilingi tanaman mekar berbunga indah.

   Pulau Jeju merupakan wilayah yang paling hangat dan pada musim dingin sangat jarang turun salju, sehingga tanaman-tanaman yang biasanya tumbuh di daerah subtropis bisa bertahan hidup.

   Rencananya kami hanya tiga hari disana. Inginku aku hanya berdua saja dengan Jungkook. Namun Jungkook mengatakan, ia kali ini mengajak SinB asisten barunya yang akan mencatat semua yang diperlukan disana, karena Lee asistennya Sedang sakit.

   Sebenarnya aku agak kesal dengan diajaknya SinB. Kalau hanya sekedar mencatat aku kan bisa. Namun Jungkook bilang, SinB adalah salah satu anak didiknya yang baru saja mempelajari dunia fotografi.

   Jungkook terenyuh dengan cerita SinB yang baru saja diusir ibu tirinya dari rumah setelah ayahnya meninggal. SinB juga seorang anak tunggal dari keluarga miskin. Semula ia hanya membantu-bantu membersihkan apartment, mencuci, memasak untuk Jungkook. SinB baru saja kerja dengan Jungkook dua bulan ini karena menggantikan bibi nya yang sudah sakit-sakitan sebelumnya. Jungkook melihat SinB anak yang cerdas. Cepat bisa belajar dan niatnya sangat kuat untuk maju. Terus terang aku sangat cemburu dengan keberadaan SinB di apartment Jungkook. Tentu saja pikiranku buruk terhadap mereka. Namun Jungkook berhasil menjelaskan semuanya dengan logika. Usia SinB 19 tahun, Jungkook 20 tahun. Ia menganggap SinB sebagai adik, mengingat ia pun tumbuh sebagai anak tunggal. Bibi SinB yang sejak kecil merawat Jungkook karena kesibukan orang tuanya, membuat Jungkook  amanah Bibi SinB harus dijaga. Yaitu, posisinya sebagai pembantu Jungkook atau sebagai apa saja,bekerja, melayani Jungkook.

    "SinB gadis yang baik. Aku menganggapnya bukan sebagai pembantu. Namun juga sebagai adik. Sudahlah apa yang perlu kamu cemburui dari dia?"

   Jungkook selalu membela SinB, namun pembelaannya masih wajar. Yah, aku akan terima. Toh dari sisi fisik jauhlah SinB denganku. Tinggiku ku 167 cm dengan porsi tubuh ideal. SinB termasuk wanita pendek dengan ukuran 155 cm. Jika di ukur tingginya Jungkook dan aku tentu saja cocok. Tomboy dan wajahnya kukira biasa-biasa saja. Standart. Sementara aku sangat fashionable dari baju, make up, rambut dan semua yang menyangkut performance, aku sangat perfect.

   Akhirnya dengan berat hati, daripada keinginanku ke Jeju gagal, ya sudah aku terima tawaran Jungkook untuk mengajak SinB. Lagian SinB juga yang akan bisa melayani kami disana. Aku tidak perlu repot-repot mengurus makan minum atau semua yang bikin aku berkeringan dan kelelahan.

   Karena kami bertiga ke sana hanya akan membuatku merasa tidak punya privacy dengan Jungkook, akhirnya aku mengajak Umji sekalian agar tidak jenuh saat mereka hunting lokasi, dan aku tidak mau sendirian di hotel. Kebetulan Umji sedang liburan semester. Aku sendiri memang sangat malas untuk melanjutkan kuliahku di Desain Interior. Daripada tidak fokus antara kerja dan kuliah lebih baik aku memilih satu. Menjadi model bagiku sangat nyaman dan tidak sulit. Tidak ribet berpikir ini itu namun cepat mendapatkan uang meski eomma, appa juga sangat cukup, bahkan berlebihan memberiku uang setiap bulan.

   Perjalanan dari Soul dengan pesawat terbang hanya memakan waktu satu jam sampai bandara Juje International. SinB pun ternyata sangat cekatan bekerja. Jungkook hanya membawa tas ransel berisi camera. Aku menjinjing tasku. Umji dengan tas ransel dan koper kecilnya. Sementara SinB membawa satu koper besar berisi baju-bajuku dan sebuah tas ransel.

    "Oppa aku capek nih!" dengan wajah memelas aku meminta Jungkook untuk membawakan tasku

    "Baiklah mana tas itu, berikan padaku" Dengan santai nya Jungkook merespon apa yang aku mau.

   Itu membuatku menjadi lebih ringan ketika berada di sisi Jungkook.



TBC
Baca? Jangan lupa vote ya! Klik star 🌟 dan comment jika author typo atau kesalahan.
Btw, Merry Christmas 🎄

Summer Rain -Jjk+Kth-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang