please don't go away

230 26 4
                                    

So the dark night

-

Tak ku hiraukan panggilannya, meski lirih namun masih terdengar. Harusnya kau turun dari mobil,
mengejarku, menangkapku, mendekapku, mencium keningku, menenangkanku yang sedang resah dengan cinta kita ini! Tapi itu tak kamu lakukan!

Segera aku lari menuju pintu lift, tak tahan lagi, aku menangis di depan lift. Duh lama banget!. Tak terasa air mataku terus mengalir. Namun buru buru aku usap dengan tangan kananku, karena ada sepasang mata, terasa menatapku. Aku tak meliriknya sedikitpun, aku merasa risih. Segera ku langkah kan kakiku menuju lift yang telah terbuka. Diikuti lelaki yang sangat kurasa, begitu memperhatikanku malam itu. Dia menekan tombol 19. Berarti satu lantai denganku.

Aku ingin hubunganku dengan Jungkook selalu bisa berkembang mekar seperti bunga cherry blossoms di musim panas.

   Musim semi telah berlalu. Saat itu di Seoul,Korea telah memasuki musim panas. Hal ini ditandai dengan mekarnya bunga sakura dimana mana dan ini membuat negeri ini menjadi lebih indah.

   Hari itu hari sabtu, tepat har ulang tahunku, jauh jauh hari aku ingin merayakan dengan Jungkook. Tapi tak seperti yang sudah kuduga, ternyata ia lebih memilih proyek pemotretan di pulau Jeju daripada merayakan hari ulang tahunku.

   Sebenarnya jika ia tau isi hatiku saat itu, ia bisa mengajakku ikut ke pulau indah itu. Namun dengan alasan repot dan tidak bisa konsentrasi bekerja, ia memilih meninggalkanku sendiri di apartmentnya dengan kekecewaan yang amat sangat.

   Ia hanya menghampiri ku sekian menit hanya untuk mencium kening ku, mengucapkan selamat ulang tahun dan menyerahkan sebuah kado cincin berlian. Namun mahalnya kado itu tak membuatku bahagia. Setelah aku buka kado itu lalu segera ku simpan di laci meja rias ku, lima menit setelah Jungkook pergi.

  Beruntung pagi itu Umji, sepupuku yang sangat bawel datang ke apartment. Melihatku cemberut dengan raut muka datar, ia yang sok tau dengan semua masalah masalah ku dengan Jungkook selama ini, mencoba menghiburku dengan membawa sekotak coklat berbentuk kelinci yang dibuatnya dari rumah.

   Lamunanku segera buyar, dan aku segera tersadar setelah beberapa kali HP-ku kembali berdering. Entah yang ke berapa kali nya. Lalu kuambil HP-ku dari dalam saku tas. Namun apa karena lamunanku atau kecerobohanku, HP ku terjatuh ke lantai. Aku jadi panik, tiba tiba namja yang di samping ku itu, membantuku memungut HP-ku yang terjatuh di lantai.

"Eunha-ya?"

Ketika pintu lift terbuka, tanpa berkata kata apapun aku merampas HP-Ku yang ada di tangan namja itu. Dan pergi berlari secepat kilat meninggalkan namja yang masih di dalam lift itu. Ah aku tidak ingin menangis di depan orang yang kukenal, selama ini aku selalu bercerita bahwa percintaanku baik baik saja.

ku ketik tombol password apartment ku dan mengunci nya dengan kartu electric.

aku berlari ke ranjang tidur ku tanpa kulepaskan sepatu kats yang masih melekat di kedua kaki ku.

Siapa namja tadi? Kata kata itu menghantui pikiranku sepanjang malam, aku takut jika ia rekan satu agensi modelling ku, jika ia tau bahwa aku menangis oleh Jungkook maka ia akan melaporkan ke rekan rekan yang lain kalau aku bohong selama ini tentang percintaan ku yang selalu indah dan baik baik saja.



TBC
Hello guys! Gimana nih cerita nya 😂👋 mohon klik star dan comment nya ya 🙏🍓

Summer Rain -Jjk+Kth-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang