Peduli?

102 21 14
                                    

Bi inah mengerutkan keningnya saat melihat anak majikannya itu turun dari tangga dengan penampilan yang sudah rapi dan cantik.

"Non mentari mau kemana malem malem gini?" tanya bi inah saat melihat mentari sudah rapi dengan menggunakan drees hitam selulut dan tas channel kesayangannya.

"Mau pergi sama Dirga"

"Tapi kan ini udah malam non" bi inah mencoba memperingati mentari karena pasalnya jam sudah menunjukan pukul set 12 malam.

"Bibi gausah khawatir, kan mentari perginya sama dirga pasti dirga bakal jagain aku kok"

"Iya non! Tapi tuan tadi telepon non! kata tuan dia belum bisa pulang kerumah hari ini" jelas bi inah yang hanya diangguki pelan oleh mentari.

Tin tinnnnnn

Tak lama terdengar suara klakson mobil dari arah depan rumah mewah milik mentari. Mengetahui siapa yang datang mentari buru buru bergegas keluar rumahnya untuk menemui sang kekasih yang sudah tiba untuk menjemputnya. Karena malam ini mentari berniat menemani dirga untuk menghadiri acara milik sahabatnya.

Dirganza Alaska. Laki laki yang berhasil mengisi kekosongan hati mentari dan mewarnai hari hari mentari yang sempat terasa hampa.
Sosok laki laki yang selalu berhasil mengembalikan sifat ceria mentari saat mentari sedang dirundung masalah. Dirga pun juga selalu ada disaat mentari sedang membutuhkannya, begitupun sebaliknya. Seperti malam ini, dirga menjemput mentari dan berniat mengajak mentari pergi ke sebuah club ternama. Untuk mendatangi pesta ulang tahun sahabat sekomplotannya.

Mentari berlari kecil menghampiri dirga yang sedang bersender pada pintu mobil kemudinya. Malam ini dirga terlihat sangat tampan. Dengan mengenakan kemeja biru dongkernya dan kaca mata hitam yang melengkapi ketampananya.

"Kamu ganteng banget" mentari tersenyum sambil memuji dirga.

"Terimakasih, kamu juga cantik banget" balas dirga sambil menatap mentari yang terlihat sangat cantik dengan jepitan yang menjepit satu sisi rambutnya disamping kiri.

"Makasih" mentari tersenyum manis membalas pujian dirga.

"Sudah siap nona? Kita akan bersenang senang malam ini!" dirga memutari depan mobilnya lalu membukakan pintu mobil untuk mentari.

"Siap bos" mentari terkekeh lalu masuk kedalam mobil dirga.

Dan mobilpun melaju menuju sebuah club ternama yang berada di tengah tengah ibu kota jakarta.

******

"Ayolah broo datang aja! Lagian udah lama kan lo ga ketempat begituan?" ujar seorang pria dari sebrang telpon yang mencoba membujuk langit untuk menghadiri acara teman SMA seangkatannya dulu.

Langit kembali menghela nafasnya saat temannya itu tidak berhenti untuk memintanya datang. Walaupun ia sudah menolaknya berkali kali. Padahal langit sudah mengatakan ia sangat benci tempat itu, karena selain membuat gendang telinganya rusak banyak hal yang tidak senonoh yang langit tidak sukai ditempat itu.

"Gue kan udah bilang! Gue ga suka tempat itu" ini sudah kesekian kalinya langit menolak.

"Lo yakin gamau dateng?"

"Hmmm" langit hanya berdehem menjawab pertanyaan sang penelepon lalu memutuskan sambungan telpon itu secara sepihak.

Langit yakin temannya itu pasti sedang mencaci makinya dari sebrang sana. Dan Langit juga tetap tidak akan datang ketempat itu karena tempat itu selalu mengingatkan langit dengan kejadian kehancuran keluarganya. Saat ibunya berselingkuh.

Fifty's BillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang