Hancur

77 6 0
                                    

"Argggghhh!!!" erang seorang pria paruh baya yang terlihat frustasi setelah membaca isi surat yang dikirimkan oleh sekretarisnya.

Selembar kertas itu benar benar sudah membuat hidupnya hancur.

Semua harapan yang sudah ia susun untuk kemajuan perusahaannya telah pupus.

Kecurangan yang dilakukan oleh sebagian karyawannya berhasil membuat perusahaan yang sudah dia dirikan dengan susah payah ambruk begitu saja.

"Bagaimana ini semua bisa terjadi? Apa tidak ada yang menyadari kalau ada yang berbuat kecurangan, selama saya melaksanakan tugas ke London?!" Kesal Prama selaku Direktur utama perusahaan tersebut.

Sebagian karyawannya yang ditanya pun hanya menunduk tanpa berani menjawab pertanyaan bos besarnya yang sedang marah itu.

"Kalian lihat kan? Apa yang terjadi sekarang? Perusahaan saya diambang kebangkrutan karena kecerobohan kalian!!!" Lagi lagi prama membentak para karyawan nya yang tadi ia panggil keruangannya.

"Maa...maafkan kami pak! Kami tidak tau jika ada yang melakukan kecurangan diperusahaan ini! karena dari semua yang kami pantau perusahaan ini baik baik saja!" jawab salah satu seorang karyawan saat tak ada satupun temannya yang mau membuka mulutnya.

"Selicik itu permainan mereka? Atau memang kalian yang BODOH!!"

Bahkan prama tak segan segan untuk berbicara kasar pada karyawan nya, dengan menekan kata BODOH yang membuat semua karyawannya semakin ketakutan.

"Kami pasti akan membantu bapak mencari orang itu pak!" ucap salah satu karyawannya lagi.

"Bagaimana bisa? Kalian sudah terlambat!! mereka sudah memanipulasi cctv dikantor ini! Lebih baik sekarang kalian keluar dari ruangan saya! CEPAT!!!" prama mengusir para karyawannya karena sudah sangat tersulut emosi.

Semua karyawannya pun akhirnya memutuskan untuk keluar dari ruangan bosnya itu dan kembali kepekerjaannya.

Prama benar benar bingung memikirkan bagaimana dia bisa membuat perusahaannya kembali berdiri seperti semula, sebelum semua hartanya benar benar akan disita.

Dia tidak mau jatuh miskin,
karena nama baiknya juga pasti akan dicoreng dari daftar perusahaan ternama dinegara ini dan membuat harga dirinya terlihat buruk dimata orang lain.

"Siapapun yang sudah menghancurkan perusahanku akan ku buat hidupnya menderita"

*******

Seorang wanita cantik terlihat sedang membaca novel diruang tamu sambil memakan snack yang sudah ia siapkan terlebih dahulu.

Taklama pintu utama rumahnya pun terbuka, memperlihatkan seorang pria paruh baya yang datang dengan penampilan yang cukup berantakan.

Wanita itu menoleh lalu meletakan novelnya diatas meja sebelum berjalan menghampiri pria paruh baya itu.

"Papah? Papah kenapa kok bajunya berantakan banget?" tanya wanita itu heran.

"Mentari tutup pintunya!" perintah prama kepada putrinya itu dan segera masuk kedalam rumahnya.

Setelah menutup pintu rumahnya, Mentari mengikuti papahnya menuju ruang tamu.

"Papah mau Mentari buatkan minuman?"

alih alih menjawab, Prama hanya diam sambil menatap kosong layar televisi yang sedang menyala didepannya.

"Papah kenapa? Papah ada masalah?" tanya mentari cemas setelah melihat papahnya yang pulang dengan keadaan cukup berantakan.

"Papah jawab dong jangan diem aja" mentari kembali bersuara ketika papahnya tidak menjawab pertanyaannya selama beberapa detik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fifty's BillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang