Taman Cokelat

76 9 5
                                    

"MENTARI! MENTARI TUNGGU" teriak dirga sambil mengejar mentari yang berjalan lebih dulu dilorong kampusnya.

Siang ini dirga memang berniat menemui mentari setelah jam kuliahnya selesai. Dirga memang lebih sering ada jadwal kelas pagi daripada kelas siang seperti mentari.

"Mentari! tunggu dong!" dirga terus berjalan sampai berhasil menyamai langkah mentari lalu menarik tangan mentari dengan cepat agar mentari menghentikan langkahnya.

"Kenapa?" tanya mentari tanpa menatap dirga.

"Kamu marah?" dirga menarik dagu mentari membuat mentari terpaksa menatapnya.

"Ga"

"Terus kenapa pesan aku ga dibales tadi pagi? Telpon aku juga ga diangkat"

"Aku masih tidur"

"Aku minta maaf soal semalem ya! Aku ga ada niatan buat ninggalin kamu gitu aja" ujar dirga sambil menatap mentari dan memegang kedua tangan mentari untuk digenggamnya.

"Aku lagi buru buru ada kelas" mentari melepas genggaman tangan dirga ditangannya dan melanjutkan langkahnya menuju kelasnya yang sempat tertunda.

"Sayang tunggu aku mau ngomong sebentar!" dirga kembali menarik lengan mentari membuat mentari berbalik sambil menatapnya sinis.

"Aku gak mau ngomong sama kamu"

"Tuhkan kamu marah"

"Udah tau pake nanya" ujar mentari dengan nada jutek.

"Yaudah aku minta maaf!"

"Gitu doang? Kamu sadar ga sih? Semalem tuh kamu ninggalin aku buat seneng seneng sama erica! Jelas jelas ada aku pacar kamu! Eh malah seneng seneng sama cewek lain"

mentari benar benar meluapkan semua rasa kesalnya pada dirga karena kejadian semalam. Membuat dirga dihinggapi oleh rasa bingung. Memikirkan bagaimana caranya agar mentari mau memaafkannya.

"Iya aku minta maaf ya"

"hmm"

"Kok hm doang?"

"Iya"

"Jangan bete dong! Aku tungguin kamu sampe selesai kelasnya abis itu kita jalan jalan kemana pun kamu mau!" ujar dirga yang membuat mentari menatapnya dengan tatapan berbinar.

"Serius? Aku lagi mau ke taman cokelat boleh?" tanya mentari antusias

"Boleh dong! Yaudah nanti kita kesana" jawab dirga yang membuat mentari langsung memeluknya erat.
Dirga memang hebat kalau soal mengembalikan mood mentari. Tapi bukan berarti dirga tidak sering membuat mentari badmood.

Seketika rasa kesal mentari meluap begitu saja saat dirga akan mengajaknya jalan.

****

Dirga duduk dibangku panjang dekat lapangan kampus sambil memakan snack dan minuman soda yang tadi sempat ia beli. Kaki kanannya ia naikan diatas kaki kirinya sambil memperhatikan mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu lalang dihadapannya. Matanya sedikit memicing saat melihat seseorang yang ia kenal sejak semalam. Ralat. bukan kenal. Tetapi hanya sekedar tau.

Laki laki yang berani beraninya memeluk pacarnya semalam. Rupanya rasa kesal dirga kemarin malam masih ada dan berlaku untuk laki laki itu.

"Lo kuliah disini juga ternyata" ujar dirga sambil menghadang langkah laki laki itu.

"Bukan urusan lo" langit berlalu tanpa memperdulikan dirga yang sedang mengajaknya berbicara.

"Kita masih punya urusan bos! Jangan buru buru gitu! Kenapa lo? Takut?" tanya dirga yang membuat langit terkekeh sinis.

Fifty's BillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang