Rindu

84 7 3
                                    

Seperti perjanjiannya tadi siang. Malam ini langit akan menemui laki laki yang sudah berani mencari masalah dengannya itu.

Beberapa teman langit juga sudah berkumpul di lapangan line Street. ada beberapa yang sedang merokok, ada juga yang sedang bermesraan dibangku yang disediakan dilapangan itu.

langit menenguk minuman sodanya lalu duduk diatas motornya sambil menunggu kedatangan dirga malam itu.

Tak lama terdengar suara klakson mobil berbunyi dari arah yang bersebrangan. membuat langit menoleh kearah depan dan menemukan mobil ferrari hitam berhenti tepat didepan motornya.

Semua orang yang berada disitu termasuk teman teman langit pun berdiri menoleh karena penasaran dengan sebuah mobil yang baru saja tiba.

Tak lama Seorang pria keluar dari dalam mobil bersamaan dengan seorang wanita yang keluar dari pintu mobil sebelahnya. Dahi langit mengernyit saat melihat wanita yang datang bersama dirga itu. Langit mengenalnya tapi ia tidak tau nama wanita itu. Lagipula itu bukan urusannya. Mau dirga datang dengan wanita lain manapun itu juga bukan urusannya.

Tunggu! Wanita lain? Tapi kan dirga masih berstatus sebagai pacar mentari. Apa maksudnya? Langit kembali mengetahui sifat asli dirga yang mungkin tidak diketahui mentari. LAKI LAKI PLAYBOY?!

"Wahh wah wah jadi bawa pasukan nih? Nggak berani lawan gue sendiri?" dirga menantang langit yang sudah berada didepannya.

"Urusan lo ya cuma sama gue! Bukan sama temen temen gue"

"Tapi tetep aja! Yang namanya pengecut itu selalu minta bantuan temennya buat dijadiin kandang pertahanan" ujar dirga yang berhasil membuat langit menahan emosi nya setengah mati. Dirga benar benar sedang mencari masalah dengannya.

"Nggak usah banyak omong! Maju lo!" ujar langit.

Dirga tersenyum sinis sebelum melayangkan satu bogeman yang berhasil dihalangi oleh langit.

"Buat apa lo bawa dia? Bukannya lo masih pacaran sama mentari? Hhh dasar playboy!!" ujar langit masih dengan menahan satu tangan dirga yang berniat menghajarnya.

Merasa mempunyai ruang untuk menghajar langit, dirga kembali melayangkan satu pukulan diperut langit dengan sebelah tangannya yang bebas.

Langit berdesis menahan sakit diperutnya. Lalu kembali berdiri tegak didepan dirga untuk menantangnya kembali.

"Segitu doang kemampuan lo?"

"Lo nggak usah ngurusin hubungan gue sama mentari" dirga mengancam dengan menunjukan sebelah kepalan tangannya didepan wajah langit.

"Lo sendiri yang buat gue ikut campur sama hubungan lo! Buat apa lo nyari masalah sama gue? Cemburu? Karena malem itu gue meluk mentari?" tanya langit yang berhasil membuat wanita yang datang bersama dirga itu terkejut.

"Peluk? Maksudnya?" tanya wanita itu tanpa dihiraukan oleh langit dan dirga yang masih saling melemparkan tatapan tajamnya.

"Gue ingetin ya sama lo! Nggak usah deket deket sama mentari, DIA PUNYA GUE! NGERTII?!" Ujar dirga tepat didepan telinga langit.

Saat dirga ingin berbalik meninggalkan langit, sebuah perkataan yang dilontarkan langit membuat langkahnya terhenti.

"Tapi gue Nggak bakal diem aja kalo ada apa apa sama mentari"

Fifty's BillionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang