Dua puluh satu

326 26 10
                                    

Inge berjalan ke arah el dan ellen, tetesan demi tetesan air mata terus mengalir membasahi pipinya. Tanpa menyadari keberadaan maria dan sanjaya.

Rena dan fio semakin tak paham apalagi el dan ellen memanggil inge dengan panggilan mam. Safira yang terus memperhatikan mereka semakin dibuat penasaran.

"Mam hiks hiks ellen lindu mam". Ellen memeluk inge dengan erat menghapus rasa rindu yang dirasakannya. "Mam" El memeluk erat tubuh inge merasakan hal yang sama.

Karel menatap ketiganya dengan hati berdesir. Namun tak bisa menemukan alasan hatinya merasakan itu semua.

Surya, edo dion dan siswa-siswi yang melewati koridor sekolah ikut memperhatikan dari jauh. Rasa penasaran tentu ada dibenak mereka semua.

Maria dan sanjaya bungkam seribu bahasa. Keduanya telah membohongi karel jika el dan ellen adalah yatim piatu dan akhirnya memutuskan untuk mengangkat el dan ellen sebagai anak angkat. Namun semuanya terbongkar dengan keberadaan inge.

"Pi, apa yang harus kita lakukan sekarang?".

"Mama tenang aja". Berjalan mendekati inge yang masih memeluk el dan ellen. "Inge". Mendengar seseorang memanggilnya inge melepaskan pelukannya seraya menyeka air matanya. Lalu mengangkat pandangannya menatap sosok pria paruh baya yang berdiri dihadapannya. "Om?" Inge meneguk ludahnya saat tahu jika orang yang memanggilnya adalah sanjaya papi vernon. Inge pun menoleh dengan hati-hati ingin memastikan jika wanita paru baya yang berada di sampingnya adalah maria mami vernon.

"Tante?". Ucap inge pelan tak percaya jika tempat ia menuntut ilmu adalah tempat ia harus bertemu dengan orang-orang dari masa lalunya yang telah membuatnya memilih jalan menjauh dari kedua orang tuanya.

Apa? Aborsi?

Bukan kah cara ini lebih baik?  dengan uang ini anak bapak bisa mengaborsi janinnya setelah itu ia bisa melanjutkan studinya kemanapun yang ia inginkan tanpa harus menanggung malu atau mungkin mengganggu putra kami lagi.

Inge mengepalkan tangannya emosi mengingat ucapan maria tiga tahun lalu. Inge begitu jelas mendengar  semua perkataan maria yang tak mau inge menjadi pengganggu hidup vernon dan menyuruh ayahnya untuk membawanya ke tempat aborsi. Hingga membuatnya pingsan karena shock mendengar ucapan maria yang tak mau menerima janin yang dikandungnya.

Dan kini keduanya tanpa rasa bersalah sedikitpun ingin mengambil anak-anaknya. Inge tak akan pernah membiarkan semua itu, penderitaan yang di laluinya selama ini sudah cukup.

Inge berdiri menatap maria dan sanjaya dengan tatapan kebencian.

"Maksud om dan tante apa nyulik anak saya?". Sanjaya dan maria meneguk ludah mereka susah payah tak menyangka inge akan mengatakan itu. Sementara Fio dan rena memekap mulut mereka kaget mendengar ucapan inge. Karel mengepal tangannya emosi melihat kejadian itu.

"Tante lupa tiga tahun lalu nyuruh ayah saya untuk membawa saya ke tempat a-----". Belum sempat inge melanjutkan kata-katanya karel tiba-tiba memotongnya dengan ucapan yang semakin membuat inge emosi mendengarnya. "Inge, lo tau kan ini sekolah? Gak seharusnya lo lakuin itu sama orang tua gue. Lo salah paham orang tua gue sama sekali gak salah. Mereka niatnya baik demi kebaikan el dan ellen".

"Ver lo?". Memejamkan matanya bersamaan dengan air matanya yang kembali menetes. "Gue tau selama ini lo udah nganggap el dan ellen lebih dari adik bahkan mereka udah ngganggap lo sebagai ibu mereka. Dan sekarang orang tua gue datang dengan tangan terbuka ingin memenuhi kebutuhan mereka agar mereka bisa hidup dengan baik tapi lo justru menganggap orang tua gue salah karena mengambil mereka dari lo, lo nyadar gak sih el dan ellen itu bukan siapa-siapa lo dan orang tua gue gak salah. Di sini yang salah bukan mereka tapi lo".

yang salah bukan mereka tapi lo

yang salah bukan mereka tapi lo

Inge merasa hatinya sakit mendengar ucapan karel yang telah memojokkannya demi membela kedua orang tuanya. "Mam ellen takut" Inge menarik el dan ellen mendekat padanya. "Gue gak akan pernah biarin anak-anak gue sama orang tua lo, gak akan".

"Gue mohon sama lo berhenti berharap jika lo adalah orang tua mereka karena saat ini el dan ellen anak nyokap gue, adik gue".

Sejak tadi sanjaya dan maria saling melirik tersenyum kemenangan. Ternyata karel tetap mempercayai mereka.

"Maafin tante inge, tante gak bermaksud ngambil mereka dari kamu tapi tante hanya ingin el dan ellen punya masa depan yang cerah. Hidup sebagai yatim piatu itu sangat sulit apalagi anak sekecil mereka". 

Inge benar-benar tak tahan dipermainkan dan dipermalukan oleh orang tua karel dan karel sendiri. Ia sangat kagum pada acting kebohongan maria dan sanjaya yang bisa terselip dengan kokoh di balik wajah mereka yang pura-pura baik dan peduli terhadap el dan ellen.

"Ayo sayang waktunya untuk pulang, kak inge nanti jengukin kalian. Iya kan kak inge?".

Inge melonggo mendengarnya. Ingin rasanya ia meneriaki maria saat itu juga karena berani mempermainkan hidupnya bahkan membuat hidupnya semakin menderita. Namun ia masih memiliki kesadaran tentang itu, ia berada ditempat yang salah jika melakukan itu.

Sanjaya menggendong ellen yang terlihat enggan melepaskan pelukannya pada inge. Begitu juga dengan el. Bocah beralis tebal itu menggenggam tangan inge dengan erat.

"Mam, ellen mau mam hiks hiks". Menatap inge dengan tatapan menohon. Inge lagi-lagi meneteskan air mata. Orang tua karel dengan liciknya berhasil membuatnya benar-benar bersalah dimata semua orang.

"Ell gak mau, el mau pulang sama mam". Rengek el masih menggenggam tangan inge. "Ayo anak mami saatnya pulang". Menggendong el dengan paksa. Ellen terus meronta dalam gendongan sanjaya. Gadis mungil itu terus menangis menatap inge yang semakin menjauh dari pandangannya. "El sayang mam".

Inge mengalihkan pandangannya tak mampu menyaksikan semua itu. Ia bagai robot yang dikendalikan oleh orang tua vernon untuk mendapatkan semua keinginan mereka.

"Gue bersumpah bakal balas semua perlakuan kalian ke gue". Batin inge penuh emosi menatap punggung maria dan sanjaya yang semakin menjauh.

To be continue

😭😭😭😭😭
Karel jahat
Kan inge kasian....
Maria dan sanjaya tipikal orang tua licik 😓😓😓.

Ok author nepatin janji buat update lebih cepat 🤗🤗. Jangan lupa voment!!!!

Thank you

Verin (vernon & inge) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang