Tiga puluh lima(End?)

618 31 12
                                    

Beberapa perawat dan petugas rumah sakit berlarian di lorong rumah sakit membawa brankar pasien kecelakaan ke ruang UGD.

"Bagaimana dengan keluarga pasien?". Tanya seorang dokter berlari memeriksa kondisi pasien

"Kami telah menghubungi anaknya".

"Baiklah ayo cepat". Melajukan brankar dengan cepat menuju ruang UGD.

"Apa ada pasien kecelakaan?". Tanya dokter bima pada salah satu perawat saat tak sengaja melihat salah satu rekannya dan para perawat lainnya berlarian menuju ruang UGD.

"Iya dok. Pasien baru saja masuk ruang UGD".

"Baiklah, terima kasih".

"Sama-sama dok".

"Dokter! Pasien yang berada di kamar 106 sudah sadar dari komanya". Berlari menghampiri dokter bima dengan nafas tak teratur.

"Di-a sudah sadar?".

Perawat yang terlihat masih sangat muda itu mengangguk tersenyum membenarkan.

"Alhamdulilah, terima kasih ya allah". Berlari dengan wajah lega. Namun tiba-tiba menghetikan langkah lalu berbalik pada perawat bername tag eriska putri itu. "Maaf saya begitu senang sampai lupa berterima kasih padamu. Terima kasih karna sudah merawatnya selama ini". Tersenyum membuat kedua lesum pipinya timbul.

"Sama-sama dok. Tapi itu memang kewajiban saya untuk merawatnya".

"Ah... Kamu benar tapi aku rasa aku perlu mengatakan itu padamu. Aku pergi". Berbalik membelakangi eris dengan senyum mengembang.

Perawat muda itu tersenyum melihat punggung dokter bima lalu berjalan membelakangi arah.

"Seriusan lo? Lo udah nikah sama inge?". Tanya edo kaget mendengar pengakuan dan fakta itu dari vernon.

"imposible".

"Lo gak bohongin kita kan?". Selidik dion tak percaya.

"Kalau lo berdua gak percaya gue mau pulang. Percaya atau gak gue udah ngomong yang sebenarnya". Menarik ranselnya lalu ke meja kasir.

"Rel, bentar jangan pergi dulu. Lo sih!". Edo menyalahkan dion sedikit kesal.

"Kalau gitu kita ikutin karel aja".

"Ayo". Keduanya cepat-cepat menghabiskan jus mereka lalu berlari keluar mengejar vernon.

Selamat siang pemirsa, di breaking news kali ini ada berita tentang kecelakaan yang dialami Ceo jaya group Delano sanjaya yang terjadi sekitar pukul 11:30 pagi tadi.

Menurut para saksi mobil delano sanjaya terlihat melaju namun tiba-tiba terlihat lepas kendali sehingga menabrak sebuah papan reklame.

"Kasian bangat pasti keluarganya sedih jika tau ceo itu kecelakaan". Ucap salah satu penggunjung cafe serius menonton berita.

"Rel! Karel tungguin kita woi". Teriak dion geregetan berlari bersama edo.

Karel menghentikan langkahnya berbalik menatap edo dan dion dengan wajah datarnya. Kesal mungkin saja karna keduanya terus menodonginya pertanyaan namun ujung-ujungnya tak percaya dengan apa yang dikatakannya.

"Ada apa?".

"Ya kit----".

"Kita berdua percaya sama lo". Potong edo tak ingin dion kebablasan lagi.

"Ah, iya kita cuman mau ngasih tau lo itu". Tambah dion berusaha menjaga suasana. "Yaudah, gue pikir semuanya udah clear mulai sekarang gak usah panggil gue karel lagi. Panggil gue vernon".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Verin (vernon & inge) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang