Brother

53 3 0
                                    


"Lean!"teriak Terris dari luar kelas Lean.

"Ya... ada apa"Lean berlari menghampiri Terris.

"Apa hari ini kau sibuk?"

"Tidak,memangnya ada apa?"

"Aku ada materi yang tidak paham,apa kau bisa menerangkannya untukku?"ucap Terris sambil menarik-narik lengan Lean.

"Oke aku bisa"

"Benarkah,terimakasih Lean yang cantik"teriak Terris.

"Diam kau membuatku malu"ucap Lean datar.

"He he he,maaf"ucap Terris sambil melepaskan tangan Lean."Baiklah kalau begitu pulang sekolah aku tunggu kau di parkiran,kita ke rumahku,oke!"

"Apa!Ke r...rumahmu?"tanya Lean terbata.

"Iya,sudah tidak usah seperti itu,kakakku tidak di rumah,dia ada rapat OSIS"

"Oh"

"Ah oh ah oh,sudah pokoknya pulang sekolah aku tunggu kau di parkiran"

"Baiklah"

....

Kriiiiiing
Bel sekolah berbunyi menandakan waktu pelajaran berakhir.Lean membereskan buku-bukunya dan bergegas pulang.

"Lean"teriak Terris

"Terris?Kenapa kau di sini?"

"Aku menunggumu"

"Kenapa menunggu di sini,bukannya kau menungguku di parkiran,tidak enak dilihat siswa lain"

"Aku tidak ingin kau kabur"

"Astaga,aku tidak akan melakukan itu"

"Iya iya aku tahu aku hanya ingin menunggumu saja"

"Oh"

"Ayo pulang dan belajar"teriak Terris sambil menarik tangan Lean.Lean hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Terris.Dia sudah SMA tapi kelakuannya seperti anak TK.

....

Terris dan Lean sudah sampai di rumah Terris.Rumah yang besar dan megah.Berbeda dengan rumah Lean yang kecil,namun cukup nyaman untuknya dan ibunya.

"Lean ayo masuk"

"Oke"
Mereka masuk ke rumah Terris.Di rumah tidak ada siapa-siapa hanya ada pembantu Terris.Orang tua Terris bekerja dan pulang malam hari,dan kakaknya sedang rapat OSIS di sekolah.

"Kakakmu benar tidak ada kan?"

"Iya,Lean kau minum apa biar aku suruh bibi mengambilnya"

"Tidak usah"

"Hey aku tahu kau pasti haus,cepat katakan"

"Baiklah air putih saja"

"Baiklah,kau tunggu di taman belakang ya,aku mau ganti baju dulu"

"Oke"Lean berjalan ke taman belakang seperti yang diperintahkan Terris.Ia tidak perlu mencari-cari di mana letak taman belakang karena ia sudah hafal dengan rumah Terris.Lean sering menginap di rumah Terris ketika ibunya lembur bekerja.

Lean berjalan hingga ia mememukan pintu kaca.Ia membuka pintu itu dan melihat pemandangan yang indah.Taman yang luas dipenuhi oleh macam-macam bunga dan pohon yang cantik.Pasti ibu Terris yang menata kebun ini,meskipun ia bekerja di kantor ia menyempatkan diri untuk menata taman ini.

Lean duduk di kursi piknik di bawah pohon meaple.Dia menikmati angin yang berhembus di bawah pohon itu.Ia memejamkan mata,merasakan kesejukan dan kenyamanan ketika ia berada di bawah pohon itu.

"Apa yang kau lakukan di sini?"sebuah suara berat menyapu indra pendengarannya.Lean sontak membuka matanya.

"Haah Ka..Kak Errick?"ucap Lean terbata.

"Aku bertanya padamu kenapa kau di sini?"ucap Errick dingin.

"A...aku.."

"Dia akan belajar bersamaku"ucap Terris tiba-tiba,sontak membuat Lean san Errick menoleh ke arahnya.

"Aku yang mengajaknya,dia akan mengajariku pelajaran yang belum aku mengerti"ucap Terris sambil meletakkan buku yang ia bawa.

"Oo"jawab Errick datar sambil menatap Lean.
Lean terdiam tak berani bicara.

"Kakak kenapa sudah pulang,bukannya kakak ada rapat OSIS?"

"Rapatnya di undur"ucap Errick sambil berlalu meninggalkan Terris dan Lean.
Lean berjalan mendekati Terris.

"Kau bilang kakakmu tidak ada di rumah,lalu dia tadi itu siapa?"ucap Lean sambil mencubit lengan Terris.

"Aw...aw...aw,Lean hentikan aw...aku kan juga tidak tahu kalau dia ada di rumah"

"Kau ini membuatku malu saja"ucap Lean kesal.

"Ha ha ha,mukamu merah tadi,apa sebegitu sukanya kau pada Kak Errick sampai-sampai kau gugup ketika berbicara dengannya"

"Apa yang kau katakan"Lean bersiap mencubit perut Terris tapi Terris menjagal tangannya.

"Sudah kalau berantem terus kita tidak jadi belajar"

"Baiklah,kita mulai dari mana?"

"Dari materi yang di jelaskan Bu Esty oke"

"Oke"
Mereka belajar bersama.Lean menjelaskan materi-materi yang belum Terris pahami,dan Terris mendengarkannya dengan saksama agar ia bisa memahaminya.

....

"Apa kau sudah paham"Lean

"Sudah,ternyata hanya semudah itu tapi kenapa aku tidak bisa mengerjakannya saat ulangan?"

"mungkin saat itu kau belum paham atau mungkin Bu Esty tidak menjelaskannya secara detail"

"Ha ha ha benar juga"

"Ngomong-ngomong di mana Kak Errick?"

"Mungkin di kamar"

"Oo,dia sangat tampan"

"Kau selalu berkata begitu seakan tak pernah bosan dengan kata itu"

"memang tidak"ucap Lean sambil senyum-senyum sendiri.

Terris hanya diam melihat kelakuan sahabatnya itu.Sebenarnya Terris sakit hati karena orang yang ia suka justru menyukai kakaknya sendiri.Tapi ini salahnya sendiri,dia tetap menyukai Lean meskipun dia tahu bahwa Lean menyukai Errick,kakaknya sendiri.

Errick Winston dan Terris Winston adalah saudara kandung.Putra dari Deana Kachin dan Ryland Winston,seorang CEO di perusahaan ternama di London.Terris kini duduk di kelas 10 sama dengan Lean sadangkan Errick duduk di kelas 11.Keluarga merekalah yang telah membantu Lean dan ibunya dalam menjalani kehidupan mereka setelah peristiwa kelam itu terjadi.Mereka memberikan sebuah rumah untuk Lean dan ibunya.Meskipun kecil namun layak untuk mereka tinggali.

Ibu Lean kini bekerja sebuah toko kue.Terkadang ibu Lean harus lembur jika ada banyak pesanan kue,dan Lean harus menginap di rumah Terris karena ibunya tidak bisa membiarkan Lean tinggal sendiri di rumah.



Bersambung...
_________________________________________
*Maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan kata

Cloudy Rain -HIATUS-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang