Who is He?

15 2 0
                                    

"Terris iih tunggu"
Lean memanggil-manggil nama Terris tapi tak dihiraukan oleh Terris.Ia terus berjalan tanpa memperdulikan panggilan Lean.
Setelah kejadian tadi Terris pergi meninggalkan Lean tanpa mengucapkan satu patah katapun.Meninggalkan Lean yang masih diam dan baru sadar ketika Rika masuk ke dalam mobil bersama cowok yang menariknya tadi.Ia langsung pergi dari parkiran dan mengejar Terris.

Terris berjalan menuju kantin dan mendudukan dirinya di kursi kantin.

"Haah haah haah...Lo tu ya gue panggil dari tadi bukannya berhenti malah jalan cepet banget,capek gue kejarnya tau."
Leanpun mendudukan dirinya di depan Terris.

Lean mengatur nafasnya setelah berlari mengejar Terris.Ia baru menyadari ada makanan di depannya.

"Ini punya siapa?"tanya Lean sambil menunjuk makanan di depannya dengan dagu.

"Menurut lo"jawab Terris sewot.

"Iih Terris kok sewot gitu sih,kan gue cuma nanya"

"Udah tau makanan di depan kita,ya punya kita lah"

"Iya iya,tapi jangan marah gitu"

"Gimana gue gak marah,lo suruh gue pesen makanan tapi lo malah ngilang"

"Ya sorry gue tadi reflek?"

"Lagian lo tadi ngapain ngejar cowok tadi?"

"Dia narik-narik Rika,dan tadi waktu di aula dia nyeret Rika,gue kan nggak suka temen gue di perlakuin kayak gitu."

"Temen?"ucap Terris sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Iya.Dia temen baru aku kita ketemu di aula tadi."

"Oo"

Setelah itupun Terris dan Lean memakan makanan mereka yang sudah dingin gara-gara ditinggal tadi.Mereka menikmati makanan mereka masing-masing.Tidak ada yang membuka suara sampai akhirnya Lean bertanya kepada Terris.

"Terris"Panggil Lean dan hanya dibalas deheman oleh Terris.

"Terris lo kenal sama cowok tadi?"
Pertanyaan Lean membuat Terris menghentikan acara makannya.Terris hanya diam tidak menjawab pertanyaan Lean.Diamnya Terris membuat Lean jengkel.

"Terris lo kenal sama cowok tadi?"

"gak"jawab Terris cepat.Terris meminum orange jus miliknya dengan cepat dan pergi meninggalkan Lean yang masih menikmati makanannya.

"Eh Terris mau kemana woy makanan lo belum abis ini"teriak Lean.
Semua siswa memperhatikan dirinya karena berteriak sangat keras dan telah mengganggu makan siang mereka.
Lean memutuskan untuk pergi mengejar Terris sebelum dia menjadi topik pembicaraan di kantin karena berteriak seperti orang gila.

...

Lean berjalan menyusuri koridor sekolah untuk mencari Terris.Dia bingung ingin mencari Terris di mana lagi.Lean sudah pergi ke kelasnya tapi Terris tidak ada,hanya ada tasnya saja di kursi.Ia juga sudah mencari Terris di lapangan basket tapi nihil.
Lean duduk di bangku taman dan menyandarkan punggungnya pada  pohon di belakangnya.Memejamkan matanya sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.

"Wahh tuan putri lagi sendiri nih,kemana bodyguard yang selalu melindungi tuan putri ha ha ha"
Lean mendongak melihat siapa yang baru saja menyindirnya.Dan ternyata itu kakak kelas yang tadi pagi mendorongnya hingga hampir jatuh saat di aula. Ketiga cewek itu menghampiri Lean yang hanya diam.

"Kayaknya bodyguardnya lagi kabur,mungkin capek kali ya kemana-mana harus njagain tuan putri padahal tuan putri bukan anak-anak lagi"ucap cewek berambut pendek.

"Kasihan juga sih liat Terris. Dia itu ganteng.Sejarusnya dia itu jadi pangeran sekolah yang memiliki banyak penggemar tapi malah jadi bodyguard cewek gak tau diri kaya lo."ucap kakel tadi.

Lean hanya diam dan menunduk dia tidak mengeluarkan sepatah katapun.Lean hanya tidak mau membuat masalah dengan beradu mulut dengan kakak kelasnya sendiri.
Salah satu dari ketiga cewek tadi mendekat dan berdiri di depan Lean.Kemudian menjambak rambut lean dengan kuat.Lean memekik kesakitan ketika rambutnya ditarik secara tiba-tiba.Kakak kelasnya tadi menarik rambutnya semakin kuat hinga membuatnya semakin mendongak.
Salah satu cewek mendekati Lean dan mencengkeram rahangnya.

"Denger ya cewek gak tau diri.Lo tu disini bukan siapa-siapa,jadi jangan sok kecantikan.Ngerti lo"ucap cewek yang bernametag Cindy tersebut.

"K..k..kak tolong le..lepas"ucap Lean kesusahan karena rahangnya yang di cengkeram sangat kuat.

"Tolong?hah lo pikir gue dengan gampangnya bakal lepasin lo.Ini kesempatan gue buat habisin lo tanpa ada yang ngebelain lo."ucap Cindy.

Lean mulai takut mendengar kalau kakak kelasnya akan menghabisinya.Dia memanggil nama Terris dalam hati,saat ini dia benar-benar takut.Lean tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan kakak kelasnya ini.Ingin sekali dia berteriak namun tidak bisa,berteriakpun sia-sia karena taman sangat sepi tidak ada orang sama sekali karena memang taman tersebut jarang terjamah oleh siswa maupun guru.

Cindy melepaskan rahang Lean dengan kasar lalu beralih menarik kerah seragam Lean.Ia menarik Lean untuk berdiri dan menyuruh temannya untuk melepaskan tangannya dari rambut Lean.Cindy menatap wajah Lean dengan jijik,ia mendorong Lean hingga jatuh tersungkur di tanah.Seragamnya kini kotor dengan tanah dan lututnya berdarah karena terkena batu.Cindy kembali menarik Lean untuk berdiri.

"K..k..kak tolong lepasin"

"Denger ya gue gak akan pernah lepasin lo sebelum lo jauhin Terris sama Errick"

"T..t..tapi k..kak"

"Apa!lo mau ngelawan hah?!Lo tu ya bener-bener gak tau diri.Dari awal lo masuk ke sekolah ini lo udah sok kecantikan di depan Terris dan sekarang lo mau kecentilan di depan Errick iya!"

"Denger ya gue gak suka cewek kecentilan kayak lo yang sukanya caper di depan cowok-cowok ngerti!"
Cindy mendorong Lean lagi namun kali ini kedua temannya menangkap Lean.Mereka menahan kedua tangan Lean membuat Lean tidak bisa melakukan apa-apa.Satu tamparan telak mengenai pipi Lean.Lean menangis,air matanya keluar membanjiri pipinya yang memerah bekas tamparan.
Cindy mengangkat tangannya untuk kembali menampar Lean.Ia mengayunkan tangannya untuk menampar Lean tapi belum sampai tangannya sudah dicekal oleh seseorang.Cindy berusaha melepaskan tangannya tapi tidak bisa karena tangan yang menahan pergelangan tangannya sangat kuat.Orang itu berjalan dan berhenti di depan Cindy.Mengetahui siapa orang itu membuat nyali Cindy ciut.














"E..Errick"



Bersambung...
_________________________________________
Hay gays sorry aku baru bisa update sekarang.
Sebenernya aku mau update lebih awal tapi aku belum ada ide buat nerusin cerita ini.Tadi pagi aku baru dapet ide,entah imajinasi dari mana aku bisa nerusin cerita ini.
Makasih buat kalian yang udah setia nungguin kelanjutan cerita ini.
Oke gitu aja sorry kalu ada  yang salah dalam penulisan kata,maaf juga kalau part ini agak pendek.Jangan lupa vomentnya yaaaa..
Oke see you next chapt....🖐

Cloudy Rain -HIATUS-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang