Library

39 4 0
                                    


"Lean kau mau pulang naik apa?"

"Aku bisa naik bus"ucap Lean sambil membereskan bukunya.

"Oh oke,hati-hati di jalan"

"ya"

"Makasih ya udah mau ngajarin"

"Iya sama-sama,aku pulang dulu ya daa"ucap Lean sambil melambaikan tangan pada Terris.

"Daaa"ucap Terris sambil membalas lambaian tangan Lean dengan senyum manisnya.

Lean berjalan ke halte bus.Ia duduk sendiri sambil mendengarkan lagu lewat headset.Sekitar 15 menit Lean menunggu akhirnya bus datang,Lean segera masuk ke bus dan duduk di kursi paling belakang.
Rumah Lean dan Terris lumayan jauh jadi membutuhkan waktu lama apalagi jika naik bus.

Tiik Tiik Tiiik
Kritik Kritik Kritik
Hujan mulai turun mengguyur Kota London.Semua orang mulai berlarian mencari tempat untuk berteduh.

"Haah,kenapa harus hujan lagi"Keluh Lran.Lean mulai merasa jenuh.Ia merasa hatinya benar-benar kalut seperti awan hitam di atas sana.

Drrrrt drrrt
Ponsel Lean bergetar,ada panggilan masuk.

"Ya hallo"ucap Lean malas

"Apa kau ada di rumah?"

"Tidak"

"Lalu kau di mana?"

"Ada di bus,perjalanan pulang"

"Apa sudah melewati perpustakaan?"

"Kurasa belum"

"Kalu begitu pergilah ke perpustakaan,Allyn ada acara keluarga,jadi kau yang menggantikannya"

"Tapi kenapa harus sekarang,aku masih memakai seragam sekolah"

"Di perpustakaan masih banyak pengunjung,tidak mungkin di tinggalkan begitu saja,dan untuk baju kau bisa menggunakan jaketmu agar tidak kelihatan memakai seragam sekolah"

"Baiklah"

"Kau harus datang,atau kau ku pecat"

"Baik"
Tuuut
Panggilan telah diputuskan oleh Lean.Kini dia tak punya waktu istirahat karena harus berjaga di perpustakaan.Tapi apa boleh buat,ia melakukan ini untuk meringankan beban ibunya.Ia berusaha mencari uang saku sendiri dengan bekerja paruh waktu di sebuah toko buku atau lebih di kenal sebagai perpustakaan karena pengunjung hanya membaca tidak ada yang membeli buku .

Lean sampai di perpustakaan.Ia segera masuk ke perpustakaan dan duduk di kursi penjaga.Sebelum ia bekerja ia menyempatkan membeli satu cup cofee latte.Ia membawa cofee lattenya dan mengambil sebuah novel.Ia hanya menyapa para pengunjung yang datang dan pergi.

Ia melirik jam tangannya sudah menunjukkan pukul 19.15.Ia segera mengambil ponselnya dan berencana mengabari ibunya,tapi ponselnya lowbat.

"Sial"rutuk Lean
Lean hanya pasrah.Ia akan terima jika sampai di rumah ia akan mendapat ceramah dari ibunya karena pulang malam.

Sekarang baru pukul 8.30 malam tapi sudah tidak ada pengunjung yang datang.Lean ingin menutup perpustakaan tapi dilarang oleh bosnya karena perpustakaan tutup pukul 10 malam.Bosnya memang kejam dia tidak perduli pada Lean,meskipun Lean adalah seorang pelajar.

Karena Lean merasa jenuh Ia memutuskan untuk pindah ke pojok perpustakaan yang dekat dengan jendela.Dari sana Lean bisa melihat orang-orang yang berlalu lalang.Banyak dari mereka adalah sepasang kekasih yang seumuran dengannya.

Awan hitam kembali memenyelimuti kota London.Tak lama kemudian hujan datang mengguyur kota London. Kali ini Lean benar-benar merasa kembali ke masa itu,masa di mana peristiwa pahit yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya terjadi. Tanpa ia sadari air mata jatuh membasahi pipinya.Ia merasakan sakit di hatinya kembali datang menghampiri dirinya.Lean merasa ia tak mampu lagi membendung air matanya.Ia menangis dalam diam tanpa mengeluarkan suara,namun air matanya mengalir deras.Ia tak tahu berapa lama ia menangis.Selama hujan masih turun ia juga masih menangis.

Cloudy Rain -HIATUS-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang