Change

24 4 0
                                    

Pagi-pagi sekali Terris sudah berada di depan rumah Lean.Ia menjemput Lean lebih awal agar mereka bisa santai-santai di atap sekolah sebelum pelajaran di mulai.

“Nak Terris?”

“eh iya tante”

“Kok tumben jam segini udah jemput Lean”

“He...he...he...nggak apa-apa kan tante,lagipula aku juga perlu membiasakan diri buat bangun pagi biar nggak jadi pemalas”ucap Terris sambil tersenyum memperlihatkan deretan giginya.Ibu Lean tersenyum melihat tingkah konyol Terris.

“Hh baguslah kamu sadar,kalau begitu masuk dulu biar tante panggilin Lean”

“Baik tante”
Terris duduk di kursi teras rumah Lean.Menikmati sejuknya angin pagi yang menerpanya.Tatapannya terpaku pada sebuah ayunan yang tergantung di sebuah pohon meaple depan rumah Lean.Dulu ia dan Lean selalu menghabiskan waktu untuk bermain bersama di ayunan itu.Ia masih ingat ketika Lean menaiki ayunan itu dan ia mendorong ayunan itu.Ia masih ingat suara tawa dan senyuman Lean waktu itu.
Karena terlalu asik dengan lamunannya sendiri Terris tidak sadar bahawa Lean suadah berdiri di sampingnya.

“Hey...”teriak Lean di telinga Terris.Terrispun tersontak kaget.

“Astaga,kau mengagetkanku saja”ucap Terris kesal.

“Siapa suruh ngelamun disini,nanti kesambet loh”

“Siapa juga yang ngelamun”ucap Terris tak terima

“Ya..ya..ya..sudah ayo berangkat,kalau debat terus bisa kesiangan”

“Oke,tapi ibumu di mana?”

“Ibu bilang dia mau ke halaman belakang,kalau mau berangkat berangkat aja,udah ayo”ucap Lean sambil menyeret lengan Terris.Terris yang diperlakukan begitu hanya bisa tersenyum melihat tingkah lucu Lean.

...

“Di sini sejuk ya Lean”

“Hmm”

“Tapi kok nggak ada yang mau ke sini ya kecuali kita?”
Lean hanya mengedikkan bahu membalas pertanyaan Terris.

“Kok diam terus dari tadi,sakit hmm?”ucap Terris sambil menempelkan punggung tangannya di dahi Lean.

“Apaan ih,enggak aku nggak apa-apa”

“Tapi kok dari tadi diem?”
Lean terdiam menatap lurus ke depan dengan tatapan datar.

“Terris”
Yang merasa di panggilpun menoleh.

“Ya”

“Kalo misal mulai sekarang kita ngomong pakai gue-elo gimana?”ucap Lean to the point.

“Hah?!”Terris tidak menyangka Lean akan mengatakan itu.Ia tahu Lean sangat tidak nyaman dengan panggilan gue -elo,maka dari itu dia berbicara dengan Lean menggunakan aku-kau.

“K...Kau serius”tanya Terris tak percaya.

“Ya gue serius”balas Lean singkat.Terris terkejut mendengar balasan Lean,ia tidak pernah menduka Lean akan mengucapkan kata itu.Terris hanya menatap Lean.Ia tidak tahu kenapa sahabatnya ini tiba-tiba jadi berubah seperti ini.

“Apa yang buat lo berubah?”ucap Terris.Lean menatap Terris sebentar lalu kembali menatap lurus ke depan.

“Gue nggak berubah.Gue cuma berusaha menjadi gadis yang normal”

“Haah...normal?Emang selama ini lo kenapa?”

“Terris.Gue cuma mau menjadi seorang gadis normal yang menjalani kehidupan sehari-harinya tanpa ada beban yang selalu memborgolnya,ya meskipun dalam kehidupan normalpun sering ada masalah,tapi setidaknya itu nggak seberat beban yang gue hadapi selama ini”
Terris menatap lekat wajah Lean.Ia tidak menyangka Lean akan menjadi seperti ini.Bukannya dia tidak suka karena Lean berusaha melupakan masa lalunya itu,justru ia sangat senang karena sahabatnya ini sudah bisa menerima semua kenyataan yang dihadapinya.Namun yang membuat Terris sangat sedih adalah karena Lean tidak pernah menyadari kalau selama ini dirinya selalu ada untuk Lean.Ia tidak pernah membiarkan Lean merasa kesepian,ia selalu berusaha untuk membuat Lean tersenyum.

“Tapi gue nggak akan pernah ngelupain semua yang udah lo lakuin buat gue”ucap Lean tiba-tiba membuat Terris bingung.

“Maksud lo?”
Lean memutar tubuhnya menghadap Terris.

“Gue nggak akan pernah ngelupain elo.Elo yang selalu buat gue ketawa,elo yang selalu ngehapus air mata gue waktu gue nangis,dan elo yang selalu datang di saat gue butuh seseorang buat jadi sandaran gue ketika gue dalam keadaan terpuruk”Lean mengatakan itu semua dengan tegas.Ia menatap mata Terris dan tersenyum,tangannya terulur mengusak rambut Terris.

“Gue seneng sekarang lo udah jadi gadis yang kuat,ini yang gue kangenin dari elo,Lean yang kuat ketika mendapat cobaan bukan Lean yang selalu nangis kalau lagi hujan”ucap Terris sambil mengelus pipi Lean.
Mereka tersenyum.Terris merasa bahagia karena temannya mendapat semangat hidupnya kembali.

...

Kriiing......
Bel istirahat berbunyi.Semua siswa berhamburan keluar dari kelas masing-masing.

"Ke kantin tuan putri"ucap Terris di depan pintu kelas Lean.Lean hanya memutar bola matanya malas.

"Apaan sih,pakai tuan putri segala"ucap Lean sambil mencubit lengan Terris.Terris hanya meringis sambil mengelus bekas cubitan Lean.
Mereka berjalan bersama menuju kantin.

"Yahh kantinnya kok penuh banget sih"rengek Lean

"Tenang tuan putri,akan saya ambilkan.Tuan putri tunggu di sini saja"ucap Terris sambil membungkukkan badannya.

"Hey lo tuh ngapain sih,jangan bertingkah konyol kaya gitu"

"He...he...he..."

"Dasar bodoh"

"Kalau gue bodoh elo juga bodoh kan elo temen gue"teriak Terris sambil berlari meninggalkan Lean.

"Hhh dasar "Lean duduk di bangku taman.Ia menunggu Terris yang katanya lagi beliin dia makan,tapi dari tadi nggak datang-datang.

"Hai"
Lean mendongak melihat ke asal suara.

"Ah,Hai K..kak Errick"sapa Lean gugup.

"Lihat Terris nggak?"

"Eng...eh ke kantin kak"

"Oke makasih"ucap Errick sambil tersenyum lalu berlalu meninggalkan Lean.

Jantung Lean berdetak kencang ia jadi salah tingkah karena mendapat senyuman dari Errick.Lean menutup mukanya dengan kedua tangan,menyembunyikan semburat merah dipipinya.

"Woy"teriak Terris ditelinga Lean.

"Iiih apan sih"

"Ngapain lo senyum-senyum sendiri?Stress lo?!"

"Enak aja"

"Nih pop mie,makan gih keburu dingin"
Mata Lean berbinar melihat pop mie yang masih panas itu.

"Tau aja kalau gue lagi pingin mie"ucap Lean sambil melahap pop mienya.Terris menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Lean.

"Makannya hati-hati,nanti keselek"ucap Terris sambil membersihkan sudut bibir Lean.Lean hanya menatap Terris sejenak lalu melanjutkan makannya.




Bersambung...
_________________________________________
*Maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata
*Jangan lupa Vote and coment

Cloudy Rain -HIATUS-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang